Quotes

Quotes

Senin, 25 Juli 2022

Liberasa High School (Season 2) Bagian 4 : Mata Biru Suku Lingon (1).

 DISCLAIMER

Cerita ini berkaitan dengan semesta besar yang penulis buat. Beberapa karya penulis dengan judul berbeda saling terhubung satu sama lain sebagai semesta cerita yang saling berhubungan. Beberapa plot cerita sengaja tidak diceritakan sebab telah diceritakan pada judul cerita lain dari karya penulis. Harap bijak memilih bacaan sesuai umur dan selera. Sebaiknya membaca bagian pertama dari trilogi yang berjudul Aku Dulu Dan Waktu. Sebab cerita ini adalah bagian kedua dari Trilogi.

Catatan :

✨ Download aplikasi wattpad, buat akun atau login terlebih dahulu agar dapat membaca cerita dengan lengkap.

✨ Cerita ini menyajikan konsep cerita yang berbeda. Ada gambar, gif dan musik video yang bisa diputar. Perlu diingat bahwa konsep cerita seperti ini dapat terwujud berkat para kreator dan seniman yang berbakat, penulis menggunakan karya tersebut untuk di kolaborasikan ke dalam cerita penulis.

✨ Jika pembaca tertarik dengan konsep cerita bergambar yang penulis gunakan pada judul cerita ini. Baca juga cerita dari karya penulis yang berjudul Aku Dulu Dan Waktu, Andrea Boundary, yang menerapkan konsep cerita bergambar, ada gif, dan musik video/lagu yang bisa diputar.

✨ Sebelum membaca, harap membaca melalui website/browser/google atau sejenisnya, ubah ke situs desktop jika membaca melalui hp agar musik video/lagu dapat di putar hingga selesai. Di sarankan membaca melalui komputer/laptop.

Penjelasan singkat cerita sebelumnya,

12 tahun lalu.

Halmahera, provinsi Maluku Utara.

Pukul 02.22 dini hari.

Laskar Jihad yang merupakan kelompok milisi melawan Angkatan Bersenjata Negeri terus terjadi sebelum dan setelah penandatanganan Piagam Malino II. Beberapa masyarakat desa di evakuasi dan dilindungi agar tidak menjadi korban. Namun, sebuah desa berhasil di kuasai oleh pihak milisi.

Di salah satu rumah warga, seorang tentara mencoba melindungi sepasang suami istri dengan 2 anak dari serbuan milisi. Baku tembak terjadi hingga matahari terbit.

Baku tembak terjadi hingga matahari terbit

Masa kini.

Semenjak Tama menjadi viral karena kemampuannya memanipulasi pikiran dan membuat SMA Liberasa menjadi perhatian nasional dan internasional, 10 hari sejak Tama mengumumkan kemampuannya di podium, SMA Liberasa telah merenovasi 3 bangunan hotel bekas yang di dekat area sekolah SMA Liberasa untuk di jadikan asrama 8 lantai dengan fasilitas lengkap setara hotel bintang 5.

Beberapa murid pindahan dengan kemampuan Anomali dengan kategori Westhi dengan level Nalendra sengaja di kirim ke SMA Liberasa agar mendapat pendidikan dan pelayanan khusus. Westhi diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti Bahaya. Nalendra juga diambil dalam bahasa Sanskerta yang berarti Raja. Contoh kasus Anomali dengan kategori Westhi dengan level Nalendra adalah Tama, yang mampu melihat aura, memanipulasi pikiran dan perasaan. Ada lebih banyak kategori dan level lain untuk membedakan tingkat kekuatan dan penguasaan Anomali. Ada pemilik Anomali yang memiliki kekuatan pada level Nalendra akan tetapi tidak termasuk kategori Westhi atau bahaya karena tidak bisa menguasai kekuatannya dengan terampil.

Setiap minggu Tama diminta oleh Kepala Sekolah SMA Liberasa untuk memberikan sesi materi mengenai kemampuan Anomali kepada para siswa/i SMA Liberasa yang telah mengaktifkan kemampuannya. Tama melirik ke arah 2 petugas Anomali yang mengawasinya dari kejauhan, terus di awasi oleh pihak Tim Satuan Tugas Anomali membuat Tama merasa tidak nyaman.

Dari arah pintu auditorium, Nurul, Ketua OSIS SMA Liberasa berteriak,

Dari arah pintu auditorium, Nurul, Ketua OSIS SMA Liberasa berteriak,

Tama lalu menceritakan bagaimana kemampuannya bisa aktif. Ketika Tama bercerita, tidak hanya Mia yang mendengarkan, tapi juga para murid, guru, dan Tim Satuan Tugas Anomali ikut mendengarkan karena penasaran.

"Terus, terjadi ledakan besar di langit dan cuman Aku yang bisa liat," ucap Tama, melanjutkan ceritanya.

"Terus, terjadi ledakan besar di langit dan cuman Aku yang bisa liat," ucap Tama, melanjutkan ceritanya

(Baca cerita penulis, part 18 dari judul cerita Aku Dulu Dan Waktu, season 1).

Saat jarak Mia sudah cukup dekat dengan Tama. Mia berusaha menyerang Tama dengan tatapannya. Namun, tiba-tiba, Mia seolah memasukki lorong waktu.


Membawanya pada malam saat desanya di serang oleh kelompok milisi Laskar Jihad. Tapi, kali ini ingatan Mia sedikit berbeda, Tama juga berada di sana menggerakkan tubuh tentara sementara Mia kembali ke tubuhnya sewaktu masih anak kecil dan tidak bisa menggunakan kekuatan Anomalinya.

"Ini bukan kemampuan Anomaliku, Mia. Kita di kirim ke masa lalu oleh murid pindahan yang baru 5 hari lalu masuk SMA Liberasa, dia sejak tadi duduk jongkok, memperhatikan kita dari jauh," ucap Tama, berjalan pelan keluar dari kegelapan malam.

Halmahera, provinsi Maluku Utara.

12 tahun lalu.

Pukul 00.45 dini hari.

1 jam 37 menit sebelum kelompok Laskar Jihad menyerang desa dan Mia kehilangan ibu, ayah, dan kakaknya. 

Sementara itu, SMA Liberasa. 

12 tahun kemudian.

"Kerja bagus, Radit." ucap Wira, memuji murid pindahan yang telah mengirim Tama dan Mia ke masa lalu. Sedang jongkok di dekatnya dan Rasyel, yang sejak tadi ikut memperhatikan Mia dan Tama dari kejauhan.

"Siapa Radit?," tanya murid pindahan, kebingungan. Sambil menoleh lalu mendongak kearah Wira.

"Nama lu," jawab Rasyel.

Wira memberi isyarat tangan kepada murid pindahan untuk membuka buku catatan kecil yang ada di saku bajunya. Murid pindahan itu lalu mengeluarkan buku catatan dari saku bajunya dan mulai membaca catatan yang tertulis di buku dengan mengeja tiap kata.

Season ke 2 dari Aku Dulu Dan Waktu, Liberasa High School part 4.

Sub judul : Mata Biru Suku Lingon (1)

EPISODE INI KHUSUS USIA 21+


Masa kini.

SMA Liberasa. 

Minggu pukul 8.12 pagi.

7 hari berlalu sejak Tama dan Mia di kirim ke masa lalu.

Ruang rapat Khusus Dewan Kelas.

Dewan kelas adalah sebutan untuk semua ketua kelas dari 3 angkatan, kelas 1, 2, dan 3

Dewan kelas adalah sebutan untuk semua ketua kelas dari 3 angkatan, kelas 1, 2, dan 3. Jabatan ketua kelas di SMA Liberasa merupakan jabatan penting yang lebih tinggi dari OSIS, Ekskul, dan Club. Meski di SMA Liberasa setiap murid dapat menjabat atau ikut sebagai anggota di OSIS, Ekskul, dan Club setiap murid tetap dianggap mewakili kepentingan kelasnya. Kelas merupakan tempat dimana masing-masing murid bersaing untuk mendapatkan point dengan cara aktif di organisasi, kegiatan sosial, dan banyak lagi. Ada masa dimana murid-murid SMA Liberasa hidup dalam koloni kelasnya dan sangat membanggakan jumlah point yang kelas mereka miliki. Layaknya dalam politik, untuk maju menjabat dibutuhkan partai atau koneksi untuk mendapatkan suara atau dukungan. Sehingga jabatan ketua kelas merupakan jabatan yang sangat penting layaknya ketua partai. Pada saat perebutan jabatan seperti ketua OSIS, Ketua Ekskul, atau ketua club beberapa kelas berkoalisi dengan menyatukan point dan pengaruh agar calon mereka dapat jabatan tersebut. Point tertinggi yang di kumpulkan setiap masing-masing murid sebelum lulus dapat ditukar dengan uang, dimana 1 point = 1 dollar US. Meskipun tidak lagi menjabat, Wira yang pernah menjabat sebagai wakil ketua OSIS periode sebelumnya tetap mendapat point, disebut sebagai point pribadi dan bukan merupakan point kelas.

Di setiap kelas memiliki peraturannya sendiri tergantung kebijakan ketua kelas. Contohnya terkait baju seragam sekolah, tiap kelas mememiliki baju seragam yang berbeda untuk hari rabu dan jum'at/sabtu. Hari lainnya semua murid wajib memakai seragam SMA Liberasa dan disesuaikan dengan kepercayaan yang dianut. Untuk hari minggu atau hari perayaan tertentu murid-murid dibebaskan memakai seragam asal sopan, sesuai norma, budaya di masyarakat dan tidak melanggar hukum yang berlaku.

Ketika kenaikan kelas dan murid-murid mendapat kelas secara acak, saat itulah akan ada kelas yang dapat menjadi kelas yang sangat berpengaruh dan memiliki jumlah point tertinggi sebab setiap murid membawa point pribadi dan point kelas bagi mereka yang sedang menjabat. Contohnya kelas Nurul, Nurul saat ini menjabat sebagai ketua OSIS SMA Liberasa, untuk jabatan ketua OSIS SMA Liberasa berjumlah 100.000 point. Nurul merupakan murid dari kelas 2-A bersama dengan Sasyah yang merupakan wakil ketua OSIS, jabatan wakil berjumlah 50.000 point. Jika di bandingkan dengan kelas Wira yaitu kelas 3-A yang murid-muridnya tidak ada satupun yang menjabat dan lebih memilih untuk belajar lalu pulang ke asrama dengan jumlah point kelas : 500, maka kelas Wira dianggap sebagai kelas yang tidak terlalu berpengaruh dalam dewan kelas. 

Point kelas dan point pribadi berbeda. Point pribadi adalah point yang di dapat setelah jabatan berakhir atau di dapatkan ketika memenangkan olimpiade, lomba, kegiatan sosial atau kreatif contohnya menjadi streamer seperti Eryna, penulis buku seperti Cendya yang novelnya sedang dalam proses pembuatan film oleh Disney, dan banyak lagi. Point kelas adalah point akumulasi bagi murid-murid kelas yang sedang menjabat di OSIS, Ekskul atau Club, seperti Nurul yang sedang menjabat sebagai ketua OSIS SMA Liberasa. 

500 point adalah jumlah yang di dapat jika menjabatan sebagai ketua kelas. Meski jabatan ketua kelas memiliki jumlah point yang sedikit, ketua kelas memiliki pengaruh dan kebijakan layaknya Raja atau penguasa yang mewakili murid-murid di dalam kelas. Untuk pemilihan ketua kelas dilakukan oleh kelas masing-masing dengan cara yang berbeda-beda, ada yang dipilih secara demokrasi, ada yang mengajukan diri, dan ada juga yang terpaksa karena tidak ada murid yang mau. Di kelas Wira tidak ada satupun murid yang sedang menjabat di OSIS, Ekskul, ataupun club, dan hanya ingin focus belajar saja sehingga Wira terpaksa harus menjadi ketua kelas dan mengikuti dewan kelas. 

Dewan kelas berkumpul untuk membahas dan melaporkan perkembangan kelas mereka masing-masing, terutama terkait kemampuan Anomali di kelas masing-masing. Lalu hasil diskusi dewan kelas akan diberikan kepada para petinggi di SMA Liberasa dan Tim Satuan Tugas Anomali (TSTA) untuk ditindak lanjuti.

Diskusi Dewan Kelas di awali dengan masing-masing Ketua Kelas memberikan laporan terkait kemampuan Anomali di kelas masing-masing. Diskusi berjalan lancar. Diskusi dipimpin oleh Nurul dengan jumlah point pribadi 4 juta dan point akumulasi kelas : 600.000 point. Ketua kelas 2-A sekaligus ketua OSIS SMA Liberasa.

"Terima kasih buat abang dan kakak sekalian atas waktunya

"Terima kasih buat abang dan kakak sekalian atas waktunya. Sebelum menutup diskusi dewan kelas, dipersilahkan jika ingin membuka diskusi baru diluar topik agenda hari ini. Saya tidak akan mematikan mikrofon meski diskusi tidak berjalan dengan baik jadi harap berbicara bergantian dan mau untuk saling mendengarkan pendapat." ucap Nurul, gugup. Keringat mengalir di pipinya sebab di depannya ada abang dan kakak kelas yang Nurul ketahui secara rahasia memiliki point pribadi mencapai 1 hingga 10 juta point dan bahkan ada yang lebih.

Cendya mengangkat tangan sambil menyapa ketua kelas lainnya. 

"Hallo semua, izin membuka topik diskusi baru ya," sapa Cendya, dengan pipi memerah

"Hallo semua, izin membuka topik diskusi baru ya," sapa Cendya, dengan pipi memerah. Ketua kelas 3-B dengan point pribadi : 2 juta point. Dan point akumulasi kelas berjumlah :  270.000 point.

Cendya membuka topik terkait kasus soal puluhan murid pemilik kemampuan Anomali dari sekolah lain yang telah menghilang sejak 1 minggu lalu. Cendya lalu berdiri dan mulai mempresentasikan topik yang ia mulai. Cendya khawatir jika SMA Liberasa tidak segera mengambil tindakan maka murid-murid pemilik kemampuan Anomali di SMA Liberasa suatu waktu dapat menjadi korban. Diskusi berjalan alot sebab ada bebebrapa ketua kelas merasa kalau SMA Liberasa sudah cukup aman, apalagi setelah diterapkannya sistem asrama dan pemakaian gelang khusus untuk semua murid. Termasuk para murid yang tidak memiliki kemampuan Anomali. 

"Kenapa gua harus pake gelang ini dah, gua kan bukan orang aneh dengan kemampuan aneh," keluh Tara, sambil melipat kedua tangannya

"Kenapa gua harus pake gelang ini dah, gua kan bukan orang aneh dengan kemampuan aneh," keluh Tara, sambil melipat kedua tangannya. Tara merupakan ketua kelas 3-C dengan jumlah point pribadi mencapai 1.5 juta point dan point akumulasi kelas berjumlah : 400.000 point. Merupakan atlit sepak bola, basket, dan bulu tangkis yang sering memenangkan berbagai kejuaraan tingkat nasional.

Merupakan atlit sepak bola, basket, dan bulu tangkis yang sering memenangkan berbagai kejuaraan tingkat nasional

"Maksud lo orang aneh dengan kemampuan aneh, itu gua ya?," ucap V, dengan tatapan tajam kearah Tara. Sambil mengaktifkan kemampuan Anomalinya, yaitu mewujudkan pedang atau apa saja dari tangan sesuai gambar yang ada di tangannya. Syarat aktif tangan harus berkeringat dan memegang gambar yang spesifik. Kemampuannya aktif ketika kucing kesayangan V tertabrak mobil di depan matanya, sopir yang menabrak kucingnya masih terus di buru oleh V.

Nama V. Ketua kelas dari kelas khusus para murid pindahan yang memiliki kemampuan Anomali, kelas 0-Z atau di kenal sebagai Zero Z Class. Zero Z Class adalah kelas khusus yang dibuat untuk menampung murid-murid dari sekolah lain yang memiliki kemampuan Anomali dengan kategori Westhi dengan level Nalendra. Sistem point tidak berlaku bagi murid pindahan karena insiden Anomali.

"Bang V kok bisa ganteng banget ya god," gumam Szuyu di dalam pikirannya, sambil menopang dagu dengan kedua tangannya dan menatap tajam kearah V. 

Szuyu, ketua kelas 2-B dengan point pribadi 700.000 point dan point akumulasi kelas : 300.000 point.

Diskusi berjalan tidak lancar dan masing-masing ketua kelas memiliki pendapat berbeda

Diskusi berjalan tidak lancar dan masing-masing ketua kelas memiliki pendapat berbeda. Diantara keributan para ketua kelas yang berdebat soal orang aneh dengan kemampuan aneh, makan bubur di aduk atau tidak di aduk, dan makan nasi padang pake tangan atau pake sendok. Wira yang sejak topik Cendya di mulai hanya diam memperhatikan lalu berkata,

ucapan Wira membuat perdebatan dan keriuhan para ketua kelas dalam sekejap hening dan semua ketua kelas memperhatikan Wira dengan wajah serius

ucapan Wira membuat perdebatan dan keriuhan para ketua kelas dalam sekejap hening dan semua ketua kelas memperhatikan Wira dengan wajah serius. Kecuali Nurul, yang kalut dalam lamunan memandangi Wira yang sedang menjelaskan soal kemampuan Radit dan kondisi Tama. 

"Mia dan Tama gak bener-bener balik ke masa lalu. Mereka berdua ngalamin astral projection. Kemampuan Radit yang sebenernya adalah Retrokognisi dari bahasa Latin retro yang berarti mundur, di belakang dan kognisi berarti mengetahui, yaitu persepsi akan kejadian pada masa lalu atau bisa mengetahui sebuah peristiwa yang telah terjadi pada masa lalu. Syarat agar kemampuan Radit aktif adalah kehilangan ingatan di mulai sejak dia lahir sampe umur 5 tahun. Buku catatan yang ada di saku baju Radit berisi semua memori penting sejak dia lahir ke umurnya 5 tahun. Siapa orang tuanya, kapan dia lahir, dimana dia lahir, dan banyak lagi. Radit harus berhasil ngebaca semua catatan di bukunya untuk bisa ngebawa balik Mia sama Tama.."

"Untung ada bang Wira di dewan kelas, soalnya Nurul selalu gugup tiap mimpin diskusi dewan kelas

"Untung ada bang Wira di dewan kelas, soalnya Nurul selalu gugup tiap mimpin diskusi dewan kelas. Jadi pengen berenti sekolah terus nikah aja. Aku kan kaya, pasti bang Wira mau sama aku," gumam Nurul, menopang dagu dengan kedua tangannya, matanya berkaca-kaca, dan pipi yang memerah. 

Kekaguman Nurul terhadap Wira sudah melebihi batas sampai ia tidak bisa menyadari kalau perasaanya sudah larut dalam asmara masa muda layaknya remaja yang pertama kali merasakan cinta.

"..Ada efek samping dari kemampuan Anomali Radit, yaitu dia akan kehilangan kemampuan semua kemampuan yang dia pelajari sejak kecil seperti berjalan, baca, tulis dll. Ini berhubungan dengan syarat agar kemampuannya aktif. Kehilangan ingatan tentang gimana caranya berjalan, berdiri, berlari, membaca, menulis, berhitung dan banyak lagi membuat Radit harus mempelajari semuanya lagi secepatnya agar dapat ngembaliin Astral Tama dan Mia. Tama selama ini selalu menjadi mentor untuk Radit karena cuman Tama bisa ngembaliin ingatan Radit yang kehapus dalam sekejap."

"Tunggu-tunggu, kalo kemampuan Anomali Radit Retrokognisi, dan bisa mengirim Astral Projection ke masa lalu. Terus, ada dimana tubuh Mia sama Tama?," tanya Szuyu, penasaran.

Asrama perempuan SMA Liberasa.

Minggu, pukul 08.18 pagi.

"Selamat pagi, kamu Sophia pacarnya Tama kan?," sapa Naya, duduk di sofa lobby asrama

"Selamat pagi, kamu Sophia pacarnya Tama kan?," sapa Naya, duduk di sofa lobby asrama.

"Selamat pagi, kamu Sophia pacarnya Tama kan?," sapa Naya, duduk di sofa lobby asrama

"Iya, kak Naya ada perlu apa?," tanya Sophia, kebingungan. Sambil memegang seragam SMA Liberasa yang baru saja ia ambil dari ruang Loundry asrama.

"Aku kesini mau cerita. Kamu harus tahu cerita soal gimana Tama ngaktifin kemampuan Anomalinya, sewaktu nyelametin Aku yang hamil muda dan pecah air ketuban. Waktu itu, kami berdua masih SMP. Tapi sebelumnya, kita cari cafe atau tempat yang enak buat ngobrol," ucap Naya, berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan mendekati Sophia.

"Oke, tapi Sophia mau bersiap dulu. Kak Naya tunggu aja ya," ucap Sophia, memutar tubuhnya dan berjalan menuju kamar. 

Sophia baru berjalan beberapa langkah, Naya tiba-tiba memegang kedua pundak Sophia dari arah belakang, menahan Sophia agar tidak kembali ke kamar asrama untuk bersiap. Naya lalu berkata,

"Ga perlu bersiap, karena kita sama-sama cewek jadi Aku tahu waktu yang di butuhin cewek untuk bersiap kalo mau pergi, di tambah Aku males nunggu lama jadi kita pergi sekarang aja," ucap Naya sambil memutar tubuh Sophia ke arahnya.

"Tapi, Sophia belum mandi dari 2 hari lalu. Karena sekolah kita pake AC dan ruang belajar kita juga nyaman, fasilitas sekolah dan asrama juga mewah dan berkelas, Sophia jadi jarang mandi soalnya wangi mandi 1 x bisa tahan sampe 2 atau 3 hari Kak," jelas Sophia, dengan nada pelan dan wajah yang memelas agar Naya membiarkannya mandi dan bersiap dahulu.

"Kenapa cewek-cewek cantik pada suka jarang mandi, heran." pikir Naya. 

Melihat wajah Sophia yang memelas membuat Naya luluh dan menuruti keinginan Sophia. Sophia lalu kembali ke kamar asrama untuk bersiap, sementara Naya duduk kembali di sofa lobby asrama menunggu Sophia. 

45 menit kemudian. Di salah satu kamar asrama perempuan. Sophia sedang di toilet, menyikat gigi sambil memutar musik dari handphonenya.

*klik untuk memutar musik video di bawah agar mendapat pengalaman membaca yang berbeda. Jika dirasa kurang nyaman musik video bisa di pause. 

"Pergi hari ini pake baju apa ya?, pagi ini cuacanya cerah, enaknya pake sunscreen atau sunblock ya?, gimana kalo hari ini tiba-tiba hujan, perlu bawa payung kah?," gumam Sophia, memikirkan banyak hal sebelum pergi

"Pergi hari ini pake baju apa ya?, pagi ini cuacanya cerah, enaknya pake sunscreen atau sunblock ya?, gimana kalo hari ini tiba-tiba hujan, perlu bawa payung kah?," gumam Sophia, memikirkan banyak hal sebelum pergi.

Sementara itu, di lobby asrama perempuan. Naya yang sedang menunggu Sophia, mengobrol berdua dengan Rahma yang baru pulang dari joging.

"Jadi, Naya mau pergi jalan sama pacarnya Tama tapi berdua aja dan ga ngajak Aku sama Eryna ya

"Jadi, Naya mau pergi jalan sama pacarnya Tama tapi berdua aja dan ga ngajak Aku sama Eryna ya. Padahal, Aku dari 1 tahun lalu pengen banget loh di ajak jalan. Kemana gitu, kita berdua atau bertiga sama Eryna," keluh Rahma, duduk di sebelah Naya sambil melipat paha di atas paha lainnya. 

"Mangkanya kamu itu cari pacar sana," jawab Naya sedikit kesal karena sudah menunggu Sophia hampir 1 jam. 

"Emang ada ya cowok yang mau sama Aku?, Aku freak gini gimana bisa dapet pacar coba," tanya Rahma. Merasa tidak percaya diri untuk mendapatkan cowok setelah sebelumnya di tolak oleh Wira. (Baca season 1 part 17 berjudul Aku Dulu dan Waktu)

"Menurutku, kamu itu udah terlalu bucin sama Wira. Cowok sekolah kita yang seganteng Oppa Gong Yo, Lee Min Hoo, Kim Seon Hoo, Song Joong-Ki, terus siapa lagi cowok yang dari ekskul basket dan pernah di osis juga?," 

"Si Agil, tadi kita berdua habis joging bareng terus dia jajanin Aku telur gulung, bakso bakar, sama bayarin mie ayam yang Aku pesen. Kok dia baik banget ya sama Aku," jawab Rahma.

"Nah iya, yang mirip penyanyi Afgan campur Ardhito yang penyanyi juga. Kamu tuh, ga sadar kalo mereka suka sama kamu dan lagi perjuangin kamu, tapi kamunya malah ngerasa ga ada cowok yang suka sama kamu, dan ngerasa insecure. Kalo kata Bu Nana, cowok itu bisa nyerah perjungain cewek yang dia suka karena si cowok ngerasa berjuang sendirian. Kamu sebagai cewek mungkin ngerasanya ga di perjuangin, padahal ada banyak perjuangan yang udah si cowok lakuin buat kamu, dasaran kamunya aja cuek dan ga sadar," ucap Naya, menirukan cara Bu Nana ketika menasehatinya di UKS, saat Naya sedang menjaga Tama yang belum sadar setelah di ganggu setan penjaga toilet perempuan. (Baca part 1)

***

Halmahera, provinsi Maluku Utara.

12 tahun lalu.

Pukul 01.15 dini hari.

1 jam 7 menit sebelum kelompok Laskar Jihad menyerang desa dan Mia kehilangan ibu, ayah, dan kakaknya. 

Di ruang tengah rumah Mia. Beralaskan anyaman bambu, lampu minyak yang menerangi gelap malam, dan terdengar nyaring suara jangkrik mengisi kekosongan malam yang terasa dingin menusuk kulit. Bulan bersinar terang dan bintang berkelip sangat indah seperti lukisan karya Van Gogh.

Semua keluarga Mia berkumpul dan telah mendapat penjelasan dari Tama soal perjalanan Astral yang Mia dan Tama lakukan

Semua keluarga Mia berkumpul dan telah mendapat penjelasan dari Tama soal perjalanan Astral yang Mia dan Tama lakukan. Ayah Mia hanya tertunduk dan mencoba memahami situasi yang akan terjadi sekitar 1 jam lagi berdasarkan cerita Mia, dimana keluarganya akan mati dalam serangan Laskar Jihad. Ayah Mia lalu bercerita tentang suku Lingon,

"Zaman dahulu ada kapal yang berasal dari Eropa sedang berlayar di perairan sekitar Halmahera dan terdampar. Karena sulit mencari bantuan di tengah laut, mereka akhirnya merapat ke daratan. Persediaan makanan di dalam kapal terus menipis menuntut mereka untuk terus bertahan hidup. Oleh karena itu, mereka terpaksa menepi ke daratan terdekat. Akhirnya rombongan orang Eropa tersebut memasuki hutan karena harus mencari makanan. Karena Halmehera Timur di kala itu merupakan wilayah pedalaman, maka akses menuju ke sana sama sekali tidak mudah. Mereka yang awalnya masih bisa mendapat bantuan dari kapal lain yang sedang berlayar, akhirnya menyerah. Dan leluhur kami mulai bermukim disini. Meski kebenaran tentang leluhur kami hanya berdasarkan cerita yang kami dapat secara turun temurun, kami hanya meyakini bahwa keturunan kami yang terdampar, mata biru kami dan kemampuan mata ini adalah anugrah dari tuhan yang kuasa. Hingga akhirnya negara ini merdeka, keajaiban mata biru suku lingon yang berhasil membantu mengusir penjajah mulai tersebar dikalangan para jendral, pengusaha, politisi dan mafia. Layaknya metode pesugihan, mata biru suku lingon dipercaya sebagai salah satu mata yang dapat membawa kejayaan atau kesuksesan. Ada juga yang mengincar mata biru suku lingon untuk di jual ke pasar gelap. Misteri lain mata biru suku lingon hingga saat ini masih terus di sembunyikan, seperti bola liar dimana rumor tentang keberkahan mata biru suku lingon membuat suku lingon terus menjadi incaran.." jelas Ayah Mia yang rambutnya sudah memutih, tubuhnya terlihat lemah dan kulit wajahnya yang sudah berkerut, sambil sesekali batuk ketika ia sedang bercerita.

Tama meminum kopi yang disediakan ayah Mia sambil terus menyimak cerita ayah Mia.

"Presiden pertama, bapak proklamator mencoba melindungi suku lingon dengan membangun pelindung gaib untuk desa kami yang berada di pedalaman hutan Halmahera agar para pemburu mata suku lingon kesulitan masuk. Para tetua suku lingon juga tidak masalah dengan hal itu sebab keselamatan dan kehidupan dari generasi penerus suku lingon harus terus berlanjut." lanjut ayah Mia, lalu batuk berkali-kali hingga mengeluarkan darah.

Dengan sigap Tama bergerak untuk memapah ayah Mia menuju kamar untuk beristirahat, diikuti Ibu dan kakak Mia. Setelah membantu ayah Mia berbaring di atas kasur kapuk, Tama keluar dari kamar lalu berdiri di samping Mia yang juga berdiri sambil menatap keluar jendela. Memandangi langit malam dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kenapa di bawah langit malam yang seindah ini, harus ada banyak kematian." gumam Mia, memikirkan waktu penyerangan Laskar Jihad ke desanya yang kurang dari 1 jam lagi.

Tama yang melihat Mia yang putus asa lalu berkata,

"Aku masih bisa pakai kekuatan Anomaliku. Kalo Mia mau, Tama bisa ubah kejadian malam ini dan ngebuat keluarga Mia tetap hidup," ucap Tama, sambil melirik kearah Mia yang berdiri di sebelahnya.

"Apa syaratnya?," tanya Mia, melirik sinis kearah Tama sebab masih kesal karena telah membawanya kembali ke waktu traumatis dalam hidupnya.

"Syaratnya..,"

Bersambung..

Ada kreditnya ⬇️

Masa Kini.

Asrama perempuan SMA Liberasa.

Minggu, pukul 9.27 pagi.

Hari ini Anna, Eryna dan Jihan berencana pergi berbelanja dan ingin mencoba toko makanan Supwey yang baru saja kembali dibuka setelah sempat tutup selama bertahun-tahun karena kantor pusat Supwey yang ada di luar Negeri memutuskan untuk mengurangi pembukaan cabang di negara lain.

"Eryna, Jihan, udah mau jam 10 nih.., kalo ga pergi sekarang antrinya bisa panjang loh," teriak Anna sambil membuka pintu kamar asrama Eryna dan Anna. Mata Anna seketika terbelalak dengan apa yang dilihatnya. Sekujur tubuh Anna seketika membatu dan wajahnya berubah pucat.  

"Eryna

"Eryna.., Jihan.." gumam Anna dengan mata terbelalak. Kaki Anna gemetar, Anna terduduk lemas sambil merapatkan kedua pahanya. 

Saat Anna terpaku dengan jasad Eryna dan Jihan yang menggantung di depan matanya dan darah menetes dari ujung kaki Eryna dan Jihan, tiba-tiba ledakan besar terjadi di kamar itu. Suara ledakan itu terdengar hingga ratusan meter.

Suara ledakan itu terdengar hingga ratusan meter

Ruang Rapat Khsus Dewan Kelas.

Setelah menjawab pertanyaan Szuyu tentang dimana tubuh Mia dan Tama, Wira lalu melanjutkan penjelasannya terkait rencana yang sudah dia mulai, untuk menggunakan kemampuan Anomali Radit ketika menghadapi Mia dan pada saat SMA Liberasa di susupi pemilik kemampuan Anomali lainnya. Diskusi para dewan kelas berlangsung lancar dan setiap ketua kelas menyampaikan pendapat tanpa ada satupun yang mencoba berdebat atau menyinggung satu sama lain. Ada banyak topik yang dibahas dan setiap usulan masing-masing ketua kelas di terima dengan baik untuk kemudian di lampirkan dalam proposal hasil rapat dewan kelas yang akan di tindaklanjuti oleh para petinggi SMA Liberasa dan TSTA.

Minggu, pukul 9.26 pagi. Rapat dewan kelas selesai.

"Terima kasih buat abang dan kakak sekalian yang sudah hadir. Agenda rapat mingguan berikutnya akan Nurul kabari secepatnya. Mengingat abang dan kakak yang sudah kelas 3, ada banyak tugas dan simulasi latihan ujian tes sebelum masuk kerja dan universitas sesuai peminatan, Nurul akan coba menggunakan aplikasi zoom atau aplikasi lain agar yang tidak dapat hadir dalam agenda rapat dewan kelas bisa tetap ikut secara on-,"

Sesaat sebelum Nurul menyelesaikan kata-katanya, terdengar suara ledakan yang mengguncang bangunan ruang rapat dewan kelas dan membuat retakan di dinding.

"Tangkep ini V!," teriak Wira lalu melempar gambar sebuah pondasi baja berbentuk tiang penyanggah kearah V.

V lalu merubah gambar tersebut menjadi nyata. Para ketua kelas pria di dewan kelas lalu berusaha mengangkat besi baja penyangga agar dapat menahan dinding bangunan yang retak agar ruang rapat dewan kelas tidak roboh.

Wira seolah merasakan sesuatu dan bergegas meninggalkan ruang rapat dewan kelas. Terlintas diingatan Wira ketika dia dan Eryna tertawa bersama saat membicarakan Rasyel yang tergoda dengan Wira yang wujudnya berubah menjadi perempuan setelah terkena kemampuan pemilik Anomali yang dapat merubah gender.

Terlintas diingatan Wira ketika dia dan Eryna tertawa bersama saat membicarakan Rasyel yang tergoda dengan Wira yang wujudnya berubah menjadi perempuan setelah terkena kemampuan pemilik Anomali yang dapat merubah gender

"Eryna.." gumam Wira dalam hati dengan mata berkaca-kaca, menahan air matanya untuk jatuh. Wira berlari semakin cepat menuju suara ledakan.

Saat Wira sedang berlari di koridor sekolah menuju asrama perempuan, dia tiba-tiba terhubung dengan Wira dari masa depan dan sudah berada di dunia alam bawah sadar tempat mereka biasa bertemu.

Saat Wira sedang berlari di koridor sekolah menuju asrama perempuan, dia tiba-tiba terhubung dengan Wira dari masa depan dan sudah berada di dunia alam bawah sadar tempat mereka biasa bertemu

"Udah lama kita ga ketemu ya, apa kabar diriku dari masa lalu?," sapa Wira dari masa depan sambil tersenyum, dalam wujud Wira kecil. 

Dukung cerita ini dengan cara

(L)ike.. ;D

Foll(o)w.. ^0^

(V)ot(e).. :3

And Sh(are).. ^_^

Terima Kasih sudah membaca cerita saya! 💌

Cerita yang kamu baca saat ini masih belum selesai/tamat, ada kemungkinan akan diedit seperti adanya perubahan atau penambahan pada kata, gambar, gif, atau musik video. Akan diedit secara penuh setelah rangkaian cerita selesai/tamat.

Part 4 versi uncut akan tersedia di blog segera.. ^o^

Versi uncut kunjungi https://ceritatamasyah.blogspot.com/




Liberasa High School (Season 2) Bagian 5 : Pantomim.

Cerita ini menggunakan konsep cerita bergambar. Ada juga gif dan musik video yang bisa diputar. Rasakan pengalaman membaca yang berbeda. ^_^...