Quotes

Quotes

Jumat, 03 Juni 2022

Liberasa High School (Season 2) Bagian 2 : Penasaran.

Cerita ini menggunakan konsep cerita bergambar. Ada juga gif dan musik video yang bisa diputar. Rasakan pengalaman membaca yang berbeda. ^_^


DISCLAIMER

Cerita ini berkaitan dengan semesta besar yang penulis buat. Beberapa karya penulis dengan judul berbeda saling terhubung satu sama lain sebagai semesta cerita yang saling berhubungan. Beberapa plot cerita sengaja tidak diceritakan sebab telah diceritakan pada judul cerita lain dari karya penulis. Harap bijak memilih bacaan sesuai umur dan selera. Sebaiknya membaca bagian pertama dari trilogi yang berjudul Aku Dulu Dan Waktu. Sebab cerita ini adalah bagian kedua dari Trilogi.

Catatan :

✨ Download aplikasi wattpad, buat akun atau login terlebih dahulu agar dapat membaca cerita dengan lengkap.

✨ Cerita ini menyajikan konsep cerita yang berbeda. Ada gambar, gif dan musik video yang bisa diputar. Perlu diingat bahwa konsep cerita seperti ini dapat terwujud berkat para kreator dan seniman yang berbakat, penulis menggunakan karya tersebut untuk di kolaborasikan ke dalam cerita penulis.

✨ Jika pembaca tertarik dengan konsep cerita bergambar yang penulis gunakan pada judul cerita ini. Baca juga cerita dari karya penulis yang berjudul Aku Dulu Dan Waktu, Andrea Boundary, yang menerapkan konsep cerita bergambar, ada gif, dan musik video/lagu yang bisa diputar.

✨ Sebelum membaca, harap membaca melalui website/browser/google atau sejenisnya, ubah ke situs desktop jika membaca melalui hp agar musik video/lagu dapat di putar hingga selesai. Di sarankan membaca melalui komputer/laptop.

Penjelasan singkat cerita sebelumnya,

1 minggu sebelumnya. Tama, salah satu murid SMA Liberasa memintaa maaf kepada para murid di depan podium bahwa ia telah menggunakan kemampuan memanipulasi pikiran tanpa izin, 

Tama, salah satu murid SMA Liberasa memintaa maaf kepada para murid di depan podium bahwa ia telah menggunakan kemampuan memanipulasi pikiran tanpa izin,

"Era baru mungkin akan terlahir." 

Setelah semua kekacauan yang terjadi di OSIS dan acara pentas seni yang berhasil mengundang BTS, Blackpink, JKT48 dan banyak lagi

Setelah semua kekacauan yang terjadi di OSIS dan acara pentas seni yang berhasil mengundang BTS, Blackpink, JKT48 dan banyak lagi. SMA Liberasa menjadi sekolah yang tengah menjadi perhatian secara nasional dan internasional. Pemerintah membentuk Satuan Tugas bernama Anomali sebagai respon terhadap peristiwa munculnya manusia berkemampuan di banyak wilayah, terutama setelah data rahasia dari Satuan Tugas Anomali untuk Presiden bocor ke publik. Data yang berisi tentang investigasi Satuan Tugas Anomali mengenai manusia berkemampuan ada pada tingkat tertinggi yaitu 20% berasal dari para murid ditiap sekolah pada tingkat menengah atas / SMA yang memiliki kemampuan khusus. Dalam laporan tersebut, Satuan Tugas Anomali membagi ke dalam 2 kategori murid, 

1. Murid yang sengaja menyembunyikan kemampuan khusus miliknya.

A. Terlatih B. Tidak terlatih. 

2. Murid yang sama sekali tidak menyadari kemampuan khusus miliknya.

Kategori nomor 2 dianggap paling berbahaya dan lebih diprioritaskan. Sebab kemungkinan apapun dapat terjadi. Dalam laporan Satuan Tugas Anomali juga merinci beberapa penyebab kemampuan khusus bisa aktif, salah satunya adalah penasaran. 

Season ke 2 dari Aku Dulu Dan Waktu. Liberasa High School part 2.

Sub judul : Penasaran.

Sub judul : Penasaran

Minggu, pukul 23.22 malam.

"Oi Ryn, tadi nyokap sama bokap lo nelpon. Gua udah ceritain semuanya, gua udah ga bisa pake kekuatan gua lagi ke tante Aisyah dan om Christ. Udah setengah tahun gua ngungsi ke kamar Nina, mau sampe kapan lo tinggal dirumah gua Ryn?," tanya Tama, melirik sinis kearah Eryna yang sedang live streaming.

Kediaman keluarga Kesemojati, kamar Tama.

"Sampai ketemu minggu berikutnya, nyiauw!," ucap Eryna di depan layar monitor sambil berpose seperti kucing, berpamitan dengan penonton live streaming yang mencapai 300 ribu penonton

"Sampai ketemu minggu berikutnya, nyiauw!," 


ucap Eryna di depan layar monitor sambil berpose seperti kucing, berpamitan dengan penonton live streaming yang mencapai 300 ribu penonton.

Setelah berhenti live streaming Eryna masih tampak sibuk memeriksa email, AdSense, dan uang donasi yang masuk selama live streaming. Seolah sengaja mengabaikan ucapan Tama.

"Hampir seharian lo live streaming, bikin konten, dan berusaha sebaik mungkin buat mereka yang ga lo kenal. Lo juga harus pikirin diri lo sendiri Ryn." ucap Tama lalu melempar handuk keatas kepala Eryna. "Buruan mandi, kalo ga mandi nanti badan lo bisa bau kayak kata-kata netizen," ucap Tama. "Ternyata repot juga punya sepupu cantik, mau marah jadi sungkan," ucap Tama dalam hati lalu pergi keluar kamar.

"Ternyata repot juga punya sepupu cantik, mau marah jadi sungkan," ucap Tama dalam hati lalu pergi keluar kamar

"Maaf malah jadi ngerepotin lo dan keluarga lo Tam. Kalo duit yang gua kumpulin udah cukup, secepetnya gua bakal pergi dan hidup mandiri. Seandainya lo tau hidup yang gua jalanin kalo gua pulang ke rumah kayak gimana. Gua yakin, lo bakal marah dan ngebuat orang tua gua jadi gila dengan kemampuan lo itu Tam. Sebagai sepupu, lo baik banget ke gua, ngasih gua rumah disaat orang tua gua sendiri ternyata ngusir gua dari rumah beberapa bulan lalu. Lo juga paling ngerti gua, bantuin gua berjuang sampe titik ini, dan ada banyak orang yang ngira kalo kita pacaran. Apa mungkin di garis waktu lain kita bukan sepupu, dan gua sama lo saling jatuh cinta terus kita nikah Tam?," gumam Eryna dalam hati. 

Logika Eryna lalu menyadarkan bahwa imajinasinya itu terlalu berlebihan.

"Gua ngahalu apasih, aaa!!," teriak Eryna dengan wajah memerah dan berkeringat

"Gua ngahalu apasih, aaa!!," teriak Eryna dengan wajah memerah dan berkeringat.

Tama tiba-tiba masuk ke kamar karena mendengar teriakan Eryna.

"Wey kenapa Ryn?, gejala rantau kambuh lagi ya. Tiba-tiba kangen orang tua terus jadi pengen pulang ke rumah?," tanya Tama, khawatir. 

"Dasar cowok ga peka!," teriak Eryna lalu melempar keyboard kearah Tama. 

Menurut teori, otak kanan bertanggung jawab secara acak, intuitif, holistik, menyatukan dan pemikiran subyektif. Sementara otak kiri berperan untuk berfikir logika, skuensial, rasional, analitis, dan obyektif. Kebanyakan individu memiliki preferensi berbeda dalam menggunakan salah satu gaya berpikir ini.

Setelah mengobati luka di kepala Tama akibat lemparan keyboard. Eryna berkata kepada Tama dengan pelan dan pipi yang memerah, 

"Ke atas yuk Tam."

*klik untuk memutar musik video di bawah agar mendapat pengalaman membaca yang berbeda. Jika dirasa kurang nyaman musik video bisa di pause. 

Di atap rumah kediaman keluarga Kesemojati. 

Senin, pukul 00.44 malam. 

Eryna dan Tama mengingat-ingat kenangan sewaktu mereka kecil. Sebagai sepupu yang tumbuh bersama, Eryna / Ryn yang merupakan anak tunggal merasa sangat senang setiap kali bermain bersama Tama. Setiap akhir pekan dan libur sekolah, Tama sering menginap di rumah Eryna. Hari-hari berlalu dengan berbagai kenangan yang terjadi antara Eryna dan Tama sewaktu kecil. Hingga suatu pekan, Tama tidak lagi menginap di rumah Eryna. Ratusan pekan berlalu, Eryna menunggu Tama tapi tidak kunjung datang. Eryna kecil merasa sangat kesepian.  Didikan orang tua Eryna yang menginginkan agar Eryna menjadi pianis terkenal membuat Eryna kecil tumbuh dengan perasaan takut gagal. Sebagai anak yang lahir dari orang tua yang berbeda budaya membuat Eryna merasa kebingungan untuk memilih kepercayaan berbeda yang dianut orang tuanya. Beberapa tahun berlalu, Eryna mencoba menanyakan kabar Tama kepada orang tuanya agar bisa bermain bersama Tama seperti dulu. Tapi orang tua Eryna justru membatasi komunikasi Eryna dengan keluarganya yang lain agar Eryna bisa memenangkan berbagai kejuaraan Piano yang sedang ia ikuti di usianya yang masih 9 tahun. Harapan untuk bermain bersama Tama hilang. Eryna berlatih piano hampir setiap hari, menjalani hidup yang orang tuanya arahkan untuknya. Hingga akhirnya Eryna berhasil menang di berbagai kompetisi piano. Juara 2 Asia Open Piano Competition di Malaysa, Juara 1 American Protege Piano and String Competition, dan Juara 1 ASEAN International Chopin Piano Competition. Setelah meraih banyak prestasi dan berhasil mewujudkan ambisi orang tuanya sebagai pianis muda berprestasi dan terkenal, Eryna meminta kepada orang tuanya agar bisa bertemu Tama. Namun, orang tua Eryna malah semakin membatasi Eryna, terutama untuk melakukan hal-hal yang Eryna sukai seperti berbelanja, bermain game online, menonton drama korea, anime, dan membaca manga. Tidak puas sebagapi pianis muda berprestasi, orang tua mengarahkan Eryna agar menjadi murid yang berprestasi di sekolah. Saat Eryna beranjak remaja dan masuk sekolah menengah pertama sebagai salah satu murid akselerasi, itu adalah pertemuan pertama Eryna dengan Rahma dan Wira. 

Eryna sangat iri melihat kedekatan Rahma dan Wira yang sering bermain bersama dan tumbuh bersama sebagai teman sejak kecil. Eryna sengaja mengarang cerita untuk bisa mendekati Wira agar dapat merusak hubungan persahabatan antara Rahma dan Wira. Saat berpacaran, Eryna dan Wira untuk pertama kalinya mencoba 'bercengkrama' dan melakukan banyak hal yang dapat membuat Rahma cemburu.

"Aku hampir aja lupa sama niatku untuk ngerusak hubungan Rahma dan Wira. Soalnya, Wira waktu kami pacaran dulu bener-bener perhatian, sayang banget sama Aku, Rahma juga baik. Seandainya waktu itu Aku ga jahat ke Wira dan Rahma, terus jadi bagian dari kehidupan mereka berdua. Di garis waktu lain, Aku harap itu yang terjadi," ucap Eryna dengan mata berkaca-kaca. 

Perasaan dan pikirannya seolah mengharapkan kesempatan kedua, sorot matanya tampak menginginkan agar dapat memutar balik waktu dan bisa memperbaiki kesalahannya di masa lalu. 

"Apa yang kamu lakuin ke Wira dan Rahma di masa lalu, itu jahat banget Ryn. Itu juga alasan kenapa Aku mau bantuin Wira, untuk ngubah kamu jadi Andrea dengan tujuan baru. Kita semua tahu kalo waktu ga bisa di ulang. Satu-satunya cara adalah dengan kamu terus hidup dan memperbaiki semua kesalahan itu di masa depan." ucap Tama, pelan. Mata Tama menatap nanar kearah Eryna yang sejak tadi bercerita. Di sisi lain, Tama mencoba mengerti kondisi Eryna, sebab kenapa ada perasaan iri yang tumbuh di dalam hati Eryna, itu karena kehidupan yang sangat Eryna inginkan adalah kehidupan seperti Wira dan Rahma. 

Eryna lalu melanjutkan ceritanya. Eryna yang awalnya berpikir kalau ia telah berhasil merusak hubungan pertemanan antara Wira dan Rahma justru semakin iri sebab Rahma dan beberapa teman dekat Wira, memaafkan perbuatan Wira dan memberi Wira kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya. Eryna lalu mengikuti Wira dan Rahma masuk SMA Liberasa dan mencari cara lain agar hubungan pertemanan Wira dan Rahma berubah menjadi permusuhan. 

"Nah sejak masuk SMA Liberasa Aku ga inget apa-apa lagi. Soalnya kamu pake kemampunmu untuk manipulasi pikiran buat ganti identitasku jadi Andrea Boundary dan tau-tau Aku udah tinggal di rumah kamu berbulan-bulan. Ingetan terakhirku sebagai Eryna waktu Aku di usir dari rumah," ucap Eryna, sambil menatap langit malam penuh bintang.

Tama menghela nafas. Mencoba memberanikan diri mengungkapkan kebenaran yang selama ini ia rahasiakan. 

"Maaf ya Ryn. Sebenernya, sebelum kamu cerita, Aku udah tahu semua soal kamu dan keluargamu, dan waktu tahu kamu di usir kesempatan itu Aku pake untuk manipulasi pikiranmu biar jadi Eryna yang punya tujuan baik. Setelah tau situasinya se-kompleks itu dan Akupun kayak yang udah kamu tau, antara perasaanku dan aura Naya. Juga, bingung harus ngapain. Jadi, Aku pake cara termudah yang bisa Aku pikir. Yaitu ngendaliin pikiran semua orang. Di banyak film pahlawan super yang pernah ku tonton, kayak film Spiderman dan Dr. Strange, bahkan seorang pahlawan super sekalipun ga bisa dapetin cewek yang si pahlawan cintai. Apalagi Aku yang bukan pahlawan. Sejak saat itu, Aku akhirnya sadar dan mulai serius terlibat dengan rencana gila Wira." ucap Tama. 

"Aku seneng kita bisa ngobrol gini Tam. Ada banyak orang mungkin ngeliat hidupku enak, karena Aku cantik, berprestasi dan segala macem. Padahal, mereka ga tau apa yang harus Aku korbanin, ngelewatin semua proses itu sampe bisa di titik ini. Mangkanya Aku kadang males cerita, ada banyak yang Aku simpen sendiri juga. Aku tuh cerita kadang cuman mau didengerin aja, eh kadang ada temen yang ngasih saran ini itu, kayak dia yang paling ngerti sama situasiku. Ngasih saran ya boleh, tapi liat situasinya juga." Saat Eryna terus mengoceh, Tama hanya mendengarkan keluh kesah Eryna selama beberapa menit. Sampai Tama melihat Eryna merapihkan rambut panjangannya kearah belakang telinga. Tampak kecantikan Eryna dari sisi samping. Hidung Eryna yang mancung, sorot matanya yang tajam dan penuh rasa penasaran, alis, bulu mata, dan bibir tipis yang sungguh indah dipandang mata seperti cover model majalah luar negeri: Harpersbazzar, Rollingstone, Vogue, dan Elle. Rambut Eryna terurai di terbangkan angin. 

Tama meneguk air liurnya lalu bergumam dalam hati, "Cantik..,". Tama lalu menampar wajahnya dan berkata, "Sadar Tam, doi sepupu lo. Inget kalo lo udah punya pacar, Sophia Vikofa. Cewek kaya manja tapi jenius dan perhatian." ucap Tama di dalam pikirannya sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Sementara itu, di tempat lain. Sophia menunggu balasan pesan dari Tama.

"Tam, sejujurnya Aku bahagia. Kamu yang ngendaliin pikiranku dan udah ngebawa Aku masuk ke rencana gila Wira. Entah kenapa perasaan iriku berubah jadi sayang ke Wira dan Rahma. Sayang sebagai sahabat ke 5 Pilar, dan yang paling ngebuat Aku bahagia ya, karena Aku akhirnya bisa main lagi sama kamu Tam. Makasih, ya." ucap Eryna, sambil tersenyum lalu memeluk Tama dengan erat. "Peluk balik kah atau.., gua harus apa!?," teriak Tama di dalam pikirannya sebab kalut dan tidak tahu harus berbuat apa. 

"Sa-sama-sama, Eryn." jawab Tama terbatah-batah, dengan badan dan wajah yang berkeringat meskipun malam itu cukup dingin. Memeluk Eryna dengan erat. Rambut Eryna terurai mengenai belakang punggung Tama. Lingkar pinggang Eryna yang ramping dan kulitnya yang halus membuat jantung Tama berdegup kencang.

Pukul 01

Pukul 01.10 malam. 

"Ryn, lama amat meluknya?," tanya Tama. Tama lalu melihat Eryna yang sudah tertidur dipelukkannya. 

"Buset dah malah turu(tidur), kita turunnya gimana kalo lu tidur. Nih bocah mana belum mandi pula. Tapi tetep cantik sih walaupun bau badan. Eh, bangun wey, masuk angin baru tau rasa lu." keluh Tama, sambil terus menahan tubuh Eryna di pelukkannya agar tidak jatuh. 

"Cewek cantik kayak Eryna, blasteran Asia Amerika, kalo masuk angin kerokan juga kah?," 

Rasa gugup Tama yang ekstream jika terlalu dekat dengan wanita(apalagi cantik) higgga dapat membuatnya mimisan, dalam sesaat dapat hilang ketika sedang julid atau pikirannya teralihkan pada hal lain. 

"Ngerokin bule cantik gimana rasanya ya?, jangan-jangan kalo di kerok warnanya bukan merah kebiruan tapi hijau kelepon. Adegan kayak gini romantis sih, tapi pegel juga kalo berjam-jam sampe pagi. Gua lepas pelukannya biar lu jatoh ye Ryn,"

Eryna tiba-tiba terbangun lalu mencium pipi Tama. Pipi Tama seketika memerah, Tama hanya diam membatu dengan darah yang keluar dari hidungnya, wajahnya pucat pasi, dan jantung yang berdegup kencang. 

"Dasar, cowok ga peka." ucap Eryna, pelan dengan suara yang sangat lembut berbisik ke telinga Tama setelah menciumnya. Eryna lalu kembali tidur sambil terus memeluk Tama. Seolah Tama adalah boneka panda yang ada di kamar, yang hampir selalu Eryna peluk saat tidur sebagai pengganti bantal guling.

"Kalo gua mati di posisi kayak gini, kehabisan darah karena mimisan, sambil dipeluk dan meluk sepupu cantik blasteran Asia Amerika biar ga jatoh dari atap rumah. Ini termasuk mati syahid ga ya?," gumam Tama dalam hati. 

Senin, pukul 05.57 pagi. 

Matahari pagi berusaha menembus sela-sela gorden kamar, aroma opor ayam dan nasi goreng yang sedang di masak ibu Tama tercium hingga ke kamar. 

"Worning!," sapa Eryna dengan ceria kepada Tama yang baru saja bangun

"Worning!," sapa Eryna dengan ceria kepada Tama yang baru saja bangun.

"Worning!," sapa Eryna dengan ceria kepada Tama yang baru saja bangun

"Morning..," jawab Tama sambil mengusap matanya. "Bau parfum Chanel No. 5, kombinasi aroma vanillajasmine, dan may rose memberikan kesan elegan dan feminin, terus sabun dari merek The Body Shop British Rose Shower Gel, kondisioner dari Avalon Organics Volumizing Rosemary, baju yang di gosok pake pengharum dan pelembut pakaian, Kisspray. Gua kebangun karena nyium bau-baun yang beda tiap pagi. Walaupun mandi sehari sekali dan kadang ga mandi, sekalinya mandi harum Ryn bisa ngalahin bau opor ayam," gumam Tama dalam hati.

Di kepala Tama masih terlihat jelas bekas luka akibat lemparan keyboard kemarin malam.

"Let's go to school, stepbrother." ucap Eryna kepada Tama, bersemangat. Dengan lafal inggris yang baik.

"Gua mau mandi dulu, lo duluan aja kayak biasanya," jawab Tama, lalu menguap.

Tampak garis hitam di bawah mata Tama, tanda kurang tidur sebab baru turun dari atap rumah bersama Eryna pukul 01.40 dini hari karena turun hujan deras dan gemuruh petir.

"Let's go to the bathroom, stepbrother." ucap Eryna sambil tersenyum kearah Tama dan menarik Tama dari kasur hingga terjatuh. 

"Gua pikir, punya sepupu cantik dan terkenal kayak karakter di anime atau drakor bakal seru, tapi ternyata ga juga," gumam Tama dalam hati. "Morning bukan Worning, terus kita ini sepupu, cousin. Bukan saudara tiri," ucap Tama, dengan posisi jomplang, kaki di atas kasur dan kepala di lantai.

SMA Liberasa, ruang guru.

Pukul 06.20 pagi.

"Dari hasil rapat tertutup guru pembina OSIS, Bagian Kesiswaan, dan Ketua OSIS SMA Liberasa sebelumnya, Rasyel Ajisha Gani. Memutuskan bahwa, kamu.."

"

"..Nurulysa Sastra Diningrat atau biasa dipanggil Nurul yang tadinya menjabat sebagai sekretaris naik jabatan menjadi ketua OSIS SMA Liberasa yang baru. Karena ketua OSIS SMA Liberasa pada periodemu, Kgs Nurahmadi Laksana Bulan Purnama harus pindah sekolah karena skandal jual beli suvenir palsu dari 3 guest star utama: BTS, Blackpink, dan JKT 48, sewaktu festival pentas seni SMA Liberasa yang dilaksanakan beberapa bulan lalu. Kenaikan jabatanmu bakal di umumin pagi ini saat upacara." ucap guru pembina OSIS SMA Liberasa.

Pukul 07.48 pagi, ruang kelas. Setelah upacara. 12 menit sebelum bel pelajaran pertama di mulai.

"Dasar Nura bego, lo ngapain sampe jual barang palsu sih

"Dasar Nura bego, lo ngapain sampe jual barang palsu sih. Tapi, siapa yang ga kegoda kalo bisa cuan 200 juta sehari. Hasrat uang emang bahaya, untung gua kaya. Gua sekarang jadi ketua OSIS yang baru. Duh, kira-kira siapa yang bisa gua mintain saran ya?," keluh Nurul sambil menopang dagu.

SMA Liberasa, koridor sekolah.

SMA Liberasa, koridor sekolah

Pukul 09.30 pagi. Jam istirahat pertama.

Nurul menemui Eryna yang merupakan kakak kelasnya dan menjabat sebagai sekretaris OSIS pada periode OSIS sebelumnya yang dipimpin oleh Rasyel.

"Paling itu aja sih saran dariku, Nurul bisa tanya Kak Nadya kalo mau. Kak Nadya salah satu sekretaris OSIS paling berpengalaman di periodenya." ucap Eryna.

"Selain cantik, Kak Eryna juga harum, Aku kayak lagi ada di toko parfum," gumam Nurul di dalam pikirannya, memuji Eryna.


"Walaupun sekarang udah alumni dan kuliah di jurusan Hukum UI, kalo kamu coba kontak Kak Nadya balesnya cepet kok, 2 sampe 100 menit paling lama. Itu kalo topik yang mau Nurul bahas dianggep penting menurut Kak Nadya." ucap Rahma, yang ikut nibrung sebab kelasnya bersebelahan dengan kelas Eryna.

"Kalo menurut kak Nadya topiknya ga penting gimana Kak?," tanya Nurul, khawatir.

"Balesnya bisa sampe 2 atau 100 hari sih," jawab Rahma.

tanya Eryna kepada Wira dan Tama yang baru saja dari kantin dan kebetulan lewat

tanya Eryna kepada Wira dan Tama yang baru saja dari kantin dan kebetulan lewat. 

"Ternyata bener, bang Tama kayak orang culun kalo pake kacamata. Gosip dari akun lambe sekolah bilang kalo Bang Tama lebih ganteng kalo lepas kacamata. Pengen copot kacamatanya deh. Seandainya Aku bisa serang bang Tama pake Ap chagi yang pernah Aku liat di TV biar kacamatanya lepas. Seganteng apa sih, jadi makin penasaran!?," gumam Nurul dalam pikirannya, bersemangat.

Seganteng apa sih, jadi makin penasaran!?," gumam Nurul dalam pikirannya, bersemangat

jawab Wira sambil meminum Cimorey rasa rambutan, kesukaannya.

"Anjir, sok keren banget jawaban lu Wir," ketus Rahma.


"Hem!," gumam Wira, sambil menutup mulut Rahma.

"Wira kasar ih, kalo Aku mati anak-anak kita dirumah siapa yang urus," ucap Rahma, tidak jelas. Terus menggoda Wira.

"Kalo bang Tama gimana, ada saran buat Nurul?," tanya Nurul, dan masih penasaran dengan wajah Tama jika lepas kacamata.

Di saat Tama terus menyebutkan nama-nama OSIS pada periode sebelumnya

Di saat Tama terus menyebutkan nama-nama OSIS pada periode sebelumnya. Nurul yang tidak bisa menahan rasa penasaranya untuk melihat Tama tanpa kacamata lalu menyerang Tama dengan teknik beladiri Ap chagi.

Ap chagi merupakan gerakan tendangan dalam beladiri Taekwondo yang dilakukan ke arah depan dimana sasarannya adalah bagian kepala atau perut

Ap chagi merupakan gerakan tendangan dalam beladiri Taekwondo yang dilakukan ke arah depan dimana sasarannya adalah bagian kepala atau perut. Tendangan dilakukan memakai ujung depan telapak kaki. Untuk gerakan tendangan ini biasanya kaki yang digunakan untuk menendang benar-benar harus bisa lurus dengan arah ke atas apabila targetnya adalah kepala.

Wira yang mampu melihat dalam gerakan lambat tendangan Nurul yang sangat cepat mengarah ke wajah Tama, spontan menyemburkan minuman dari mulutnya. 

SMA Liberasa, taman sakura

SMA Liberasa, koridor sekolah.

Pukul 09.50. 10 menit sebelum jam istirahat pertama berakhir. 3 murid perempuan sedang berjalan menuju kelas sambil membicarakan Tama dan Wira.


"Eh, si Tama itu beneran bisa manipulasi ingatan ya?, gua pengen banget ketemu dia biar bisa ngapus ingatan gua soal mantan," ucap seorang murid perempuan.

"Tapi kabarnya dia seminggu ini udah masuk UKS 2x loh.., Pertama karena salah masuk toilet cewek terus di gangguin sama setan penjaga toilet cewek sampe dia pingsan. Kedua karena kepeleset kulit pisang dan kepalanya kepentok tembok sampe pingsan juga," ucap murid perempuan berambut pendek.

"Ternyata mau punya kemampuan khusus kayak manipulasi pikiran sekalipun, kalo nasibnya lagi sial bisa celaka juga ya," ucap murid perempuan, sambil berjalan dengan kedua tangan di belakang.

"Selain Tama, aku pernah denger juga gosip soal Wira, mantan wakil ketua osis. Selain pinter karena dapet peringkat 1 di ujian saringan masuk SMA Liberasa dengan nilai paling tinggi sejak sekolah ini nerapin sistem test 100 level dari 30 tahun lalu. Si Wira itu katanya, waktu SMP pernah ngamuk ga jelas terus ngancurin hampir setengah lantai bangunan sekolah. Murid-murid cowok dan guru-guru cowok nyoba ngelawan Wira tapi pada kalah. Dan ngamuknya itu pake silat, terus ada yang bilang juga pake taekwondo, teknik beladiri merpati putih, banyak deh pokoknya kayak tokoh utama di komik webtoon yang punya 2 tubuh," seru murid perempuan berambut pendek. 

"Aku juga pernah denger gosip soal Wira. Katanya, dulu waktu Wira ngejabat jadi wakil ketua osis. Preman sekitar sekolah, yang suka malak murid-murid tiap pulang sekolah pada di jadiin temen sama Wira dan ga pernah lagi malak murid-murid sekolah kita." ucap murid perempuan yang berjalan sebelah kiri. 

"Ternyata sekolah kita punya banyak cerita, ya." ucap murid perempuan, yang berjalan sambil memegang kantung jajanan di tangan kanannya. 

SMA Liberasa, taman sakura.

SMA Liberasa, taman sakura

Pukul 12.17 siang. Jam istirahat kedua.

"Bang, Nurul mau minta saran," ucap Nurul kepada seseorang di hadapannya.

Semenjak Tama menjadi viral karena kemampuannya memanipulasi pikiran dan membuat SMA Liberasa menjadi perhatian nasional dan internasional, selama 1 minggu sejak Tama mengumumkan kemampuannya di podium, SMA Liberasa telah merenovasi 3 bangunan hot...

Semenjak Tama menjadi viral karena kemampuannya memanipulasi pikiran dan membuat SMA Liberasa menjadi perhatian nasional dan internasional, selama 1 minggu sejak Tama mengumumkan kemampuannya di podium, SMA Liberasa telah merenovasi 3 bangunan hotel bekas yang di dekat area sekolah SMA Liberasa untuk di jadikan asrama 8 lantai yang terdiri dari kamar mandi di setiap kamar, ada kantin khusus ditiap bangunan, tempat Gym, lapangan olahraga indoor, kolam renang, spa, game center, ruang musik, ruang kesenian, ruang bersantai, ruang komputer, sauna, laundry, perpustakaan, berbagai jenis ruang laboratorium, lantai khusus ruang ekskul, club, OSIS, fitur smart door, CCTV, pemadam kebakaran otomatis, AC central, wifi dengan kecepatan internet stabiln di 100 Mbps dan banyak lagi. Serta kamar terpisah untuk perempuan dan laki-laki. Tindakan ini di ambil sebagai bentuk kepedulian SMA Liberasa terhadap peristiwa Anomali yang terjadi. Dan atas bantuan pemerintah, Badan Usaha Milik Negara / BUMN dan ratusan perusahaan swasta baik nasional pada level Decacorn seperti Go-rek, Tokosetia, Aqura, dan global dengan nilai valuasi perusahaan mencapai 100 Miliar USD pada level Hectocorn seperti Applie, Amaizon, Goegle, Meca, Tiesla, yang sudah memberikan bantuan sehingga bangunan asrama tersebut dapat selesai dengan cepat. Semua siswa wajib tinggal di asrama dan hanya boleh pulang ke rumah selama 2/3 hari dan keluar dari asrama 2 sampai 8 kali dalam seminggu. Para murid juga wajib menggunakan jam tangan khusus dari Applie yang tidak dapat dilepas kecuali atas izin Tim Satuan Anomali yang memiliki alat khusus yang dapat melepas jam tersebut. Kebijakan ini berlaku mulai lusa, Rabu. Satuan tugas Anomali akan bersiaga 1x24 jam jika diketahui ada murid kategori nomor 2 yang tanpa sengaja mengaktifkan kemampuannya. 

Di Negara lain saat ini telah ditemukan banyak Anomali / kemampuan khusus lain dari para remaja sekolah tingkat sekolah menengah atas yang diluar kendali. Para remaja itu tidak menyadari kemampuannya yang tiba-tiba aktif. Kasus internasional terbaru mengabarkan kalau ada seorang remaja perempuan yang tanpa sengaja membakar sekolahnya, kemampuanya aktif hanya karena remaja perempuan itu benci hari senin. Berita nasional terbaru mengabarkan kalau ada seorang pria yang dapat melipat gandakan uang dari balik pakaiannya. Berita tentang kemampuan khusus / Anomali terus dibicarakan di berbagai media cetak atau digital. Fenomena ini masih terus berlanjut seakan era baru akan terlahir. 

SMA Liberasa, toilet perempuan. Pukul 14.13 siang.


"Jadi, kamu udah ngungkapin perasaanmu ke Wira terus ditolak?," tanya Naya, sambil mencuci tangan.


"Iya. Ta-tapi, aku belum nyerah. Ki-kita ga tau masa depan itu kayak apa," jawab Rahma, terbatah-batah. Dengan pipi yang memerah. Mencoba meyakinkan dirinya.

"Kalo seandainya kamu bisa ngeliat masa depan, misalnya di masa depan kamu dan Wira akhirnya pisah, terus Wira hidup dengan Eryna jadi suami istri. Kamu bakal gimana Ma?," tanya Naya, sambil melihat Rahma masih tersipu malu dari pantulan kaca di depannya.

"Bagiku, masa depan itu kayak rangkaian puzzle ga beraturan dengan kemungkinan tanpa batas. Jadi, Aku mau ngejalanin, nikmatin, dan mensyukuri apa yang ada di masa kini dan ga mau terlalu takut sama masa depan," jawab Rahma, tegas. 

Naya menghela nafas. 

"Kamu tuh cantik Rahma, ada banyak cowok diluar sana yang mungkin lebih baik dari Wira. Di tambah, ga mungkinkan kamu sebagai cewek nyatain perasaan atau nembak Wira 2x. Ga ada salahnya kalo kamu mau nyerah. Buat Wira nyesel karena udah nolak kamu," ucap Naya, mencoba meyakinkan Rahma yang naif.


bisik Eryna kepada Naya yang ada di sebelahnya.

Sementara Rahma hanya diam saja. Pipinya masih memerah karena tersipu malu. Sebenarnya Rahma hidup dengan rasa takut luar biasa mengenai masa depan sehingga ia menyiapkan banyak hal untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi pada masa kini ataupun masa depan. Tidak hanya soal Wira, tapi juga tentang kehidupan setelah lulus SMA. Kuliah, kerja, lalu, menikah dan punya anak. Sejak kecil, Rahma selalu merencanakan banyak hal untuk hidupnya di masa depan. Berusaha sangat keras untuk bisa mewujudkan apa yang ia telah rencanakan. Memikirkan berbagai kemungkinan terburuk dan menyiapkan banyak rencana lain jika rencana utamanya gagal. 


"Eh, gimana kalo Eryna coba ngajak Wira balik pacaran lagi, buat ngetes perasaan Wira. Jangan-jangan Rahma ditolak karena Wira masih suka sama Eryna." usul Naya, bersemangat.

"Hmm, menurutku itu ide yang gila. Tapi layak di coba, Nay." ucap Rahma, mendukung ide gila Naya.

"Kalo Eryna sama Wira balik pacaran lagi, terus murid-murid akhirnya tau kalo Eryna sama Wira waktu SMP dulu pernah pacaran, mungkin aja itu bisa sedikit meredam kehebohan soal kekuatan manipulasi pikiran Tama. Sebagai sahabat, seenggaknya itu yang bisa kita lakuin buat bantuin Tama, iyakan." ucap Naya, mencoba meyakinkan Rahma dan Eryna. 

"Bener. Kalaupun Eryna ditolak, kita bisa netep naikin beritanya ke akun lambe sekolah. Judul depan untuk beritanya, 'Si cantik Eryna, cewek berprestasi di banyak kejuaraan piano nyatain perasaanya ke Wira tapi malah di tolak!?, Kok bisa!?', 'Ungkap 5 fakta tentang Eryna, fakta ke 3 bikin melongo', gitu," ucap Rahma, menimpali ucapan Naya.

"Rahma.. Kamu, masih dendam ya sama Aku karena kejadian waktu SMP dulu," ucap Eryna, dengan mata berkaca-kaca.

Sepulang sekolah. Ruang kelas. Hanya ada Eryna dan Wira. Eryna telah di dandani oleh Rahma dan Naya agar lebih cantik, rambut blonde Eryna juga di sisir lurus dan sedikit bergelombang, kerah baju Eryna juga sedikit di buka agar menambah pesona Eryna.


"Wira.. Sebenernya, Aku masih sayang sama kamu. Aku, mau kita mulai lagi dari awal. Kamu, maukan jadi pacarku?," tanya Eryna, dengan pipi memerah sambil mengelus ujung rambutnya. 

Jantung Eryna berdegup kencang, rencana Naya sebenarnya dapat membuat hubungan persahabatan 5 pilar (Wira, Rahma, Naya, Tama, dan Eryna) rusak. Pilihan terbaik yang bisa Eryna harapkan adalah Wira menerima perasaanya. Setidaknya, itu dapat sedikit meredam kehebohan soal kemampuan manipulasi pikiran Tama yang terus dibicarakan oleh murid-murid di sekolah. Dan, Eryna dapat memperbaiki kesalahannya sewaktu SMP dulu, dengan benar-benar menjalin hubungan pacaran yang tulus bersama Wira. Semakin memikirkan apa yang terjadi jika Wira mau berpacaran dengannya lagi, degup jantung Eryna semakin kencang dan wajah Eryna mulai berkeringat, menunggu jawaban Wira. 

Wira lalu menjawab pernyataan cinta Eryna, 


jawab Wira, seolah sudah tau dengan ide gila Naya. 

"..Eh, kok Aku barusan kayak dejavu ya," ucap Rahma di dalam pikirannya. Yang menguping dari luar kelas.


ucap Wira, tegas.

Mendengar ucapan Wira membuat Eryna menangis. Air matanya mengalir membasahi pipi lembutnya. 


Eryna tau kalau saat ini perbuatannya di masa lalu terus menghantuinya. Perasaan bersalah dan menyesal sampai kapanpun akan terus membuat Eryna merasa canggung dengan Wira dan Rahma. Eryna berharap Wira dan Rahma dapat memaafkan perbuatannya di masa lalu. Sebab, salah satu yang sangat Eryna ingingkan di dunia adalah memiliki teman. Teman-teman yang dapat menerima Eryna apa adanya, memaafkan setiap perbuatan salah yang Eryna lakukan, menegurnya di saat ia sedang mengikuti ego dan sifat keras kepalanya. 

Bahwa dalam hidup, sangat sulit untuk menemukan sahabat yang baik atau pasangan yang menerima apa adanya. Kita hanya saling meredam ego, mau untuk sama-sama berkompromi, mencoba saling melengkapi dan berusaha menerima kekurangan serta kelebihan satu sama lain. Untuk bisa, menjalin dan mempertahankan hubungan. Hingga akhirnya, tanpa sadar telah tumbuh lalu menua bersama. 

Tiba-tiba, Wira memeluk Eryna yang sedang menangis dengan erat.


"Wi-wira..," ucap Eryna, terkejut karena tiba-tiba dipeluk oleh Wira.

"Gak masalah kalo kamu ngerasa canggung sama Aku karena kita pernah pacaran. Soalnya, Aku juga hidup dengan perasaan bersalah kayak kamu. Aku ngerasa bersalah karena ga peka sama perasaan Rahma waktu SMP dan mutusin pacaran sama kamu. Jadi, tolong jangan canggung sama Rahma, ya, Eryna." bisik Wira, lirih, ke telinga Eryna sambil terus memeluk Eryna.

Eryna tersenyum. Ia bersyukur bahwa rasanya mustahil bisa berteman dengan mantan pacar. Tapi, ternyata Wira berusaha keras membuktikan bahwa hal itu mungkin. Wira mecoba bersikap bijaksana dan menjaga hubungan baik dengan Eryna demi Rahma. Dari pelukan Wira, Eryna menyadari bukti cinta Wira kepada Rahma adalah selain membuat Rahma bahagia, juga dengan membuat orang-orang terdekat Rahma ikut bahagia. 

Sementara itu, Rahma dari luar kelas mengintip ke dalam kelas.


"..Aku kan juga ditolak, tapi kok ga dipeluk. Cih.ucap Rahma, menatap sinis sambil melihat Wira berpelukan dengan Eryna. 



Pikir Naya, heran. Sambil memperhatikan Rahma yang menggerutu.

Sebab, Naya juga mantannya Wira (Baca season 1 berjudul Aku Dulu dan Waktu). Naya sengaja membuat rencana untuk melihat reaksi Rahma. Naya masih meragukan Rahma sebagai teman, bagaimana bisa seorang gadis (Rahma) berteman dengan 2 gadis (Eryna dan Naya) yang merupakan mantan pacar dari pria (Wira) yang gadis itu sukai selama bertahun-tahun. Antara bodoh atau naif, begitulah Naya melihat Rahma untuk urusan cinta.

"Padahal, selain mudah untuk dapet cowok yang lebih baik dari Wira. Rahma pasti juga mudah untuk dapet temen yang lebih baik. Tapi, kenapa dia mau temenan sama Aku dan Eryna. Sial, aku malah kepikiran dan kemakan sama omonganku sendiri." gumam Naya, di dalam pikirannya.

Di dalam kelas. Eryna memberitahu Wira yang masih memeluknya kalau di luar kelas ada Rahma dan Naya yang memperhatikan. Wira berkata kalau ia tahu dan sengaja memeluk Eryna. Eryna bertanya kenapa Wira melakukan hal itu. Wira lalu menjawab,

"Sebenarnya Naya punya niat lain. Dalam permainan atau perang, selain untuk menang. Kita dibuat percaya pada tujuan yang lain, kayak nyelametin masyarakat, ngebela hak sipil, dan di rencana Naya ini.. Naya bilang kalo ini demi Tama.."

Eryna mengangguk.

"Niat Naya sebenernya cuman pengen tahu soal perasaan Rahma. Kenapa Rahma masih mau temenan sama kamu dan Naya, padahal kalian berdua itu mantan pacarku. Ohya, Aku harap kamu ga marah sama Naya karena udah di manfaatin. Di kondisi saat ini, Naya yang udah punya anak sangat butuh orang-orang kayak kita." ucap Wira, menatap nanar kearah Eryna, sambil terus memeluknya

Eryna hanya terpaku dipelukan Wira. Kata-kata Wira seolah menghipnotis Eryna. Bagaimana seseorang secerdas Wira bisa tertipu dengan niat Eryna sewaktu SMP dulu. Bisa meraih peringkat 1 dengan nilai tertinggi sepanjang sejarah sejak SMA Liberasa menerapkan ujian test 100 level, rasanya sudah sangat mustahil. Eryna yang tidak mau berkutat dengan rasa penasaran yang berkepanjangan lalu bertanya kepada Wira.

"Wira, kenapa, orang secerdas kamu bisa ketipu sama niat jahatku sewaktu kita SMP dulu?," tanya Eryna, penasaran. 

"Itu, mungkin, karena cinta." jawab Wira, singkat. Menatap mata Eryna yang berkaca-kaca dengan pipi yang memerah sambil melepas pelukannya.


"Ci-cinta..," ucap Eryna, menatap nanar kearah Wira. 

Bersambung..

Ada kreditnya ⬇️

Atap rumah kediaman keluarga Kesemojati. 

Senin, pukul 01.20 malam. Tama masih memeluk Eryna yang tertidur lelap agar tidak jatuh dari atap.

"Kalo cerita ini di jadiin film bioskop. Adegan ciuman barusan dan dialog Eryna soal perasaannya ke gua sebagai sepupu, kemungkinan besar bakal dipotong. Belum lagi ada banyak pembaca atau penonton yang mungkin akan protes dan mikir yang aneh-aneh soal cinta antar sepupu." 

Tama lalu menghela nafas. 

"Sebenarnya.. Gua dan Eryna itu bukan sepupu. Eryna percaya kalo kita sepupu karena gua masih manipulasi ingatan dan pikiran Eryna sampe saat ini. Pembaca yang ga baca atau nonton sampe selesai akan terus percaya kalo Eryna itu sepupu gua, alasan kenapa post-credits scene ada di akhir biar yang tahu maksud atau kelanjutan dari cerita adalah mereka yang bersedia baca atau nonton sampe selesai. Jadi, gua dan Eryna itu sebenernya.."

Terdengar suara nyaring lalu tercium bau telur busuk, Eryna tanpa sadar kentut saat sedang tidur.

"Mau secantik apapun, kalo kentut tetep aja bau," ketus Tama, sambil terus memeluk Eryna yang tertidur agar mereka berdua tidak jatuh dari atap.

Terima kasih sudah membaca cerita saya, baca chapter lainnya juga ya! ðŸ’Œ

Menurut kementerian komunikasi dan informatika, toeri otak kanan dan otak kiri adalah hoaks (search google untuk lebih lengkapnya).

Lagu penutup untuk SMA Liberasa bagian 2, sub judul : Penasaran. 

Cerita yang kamu baca saat ini masih belum selesai/tamat, ada kemungkinan akan diedit seperti adanya perubahan atau penambahan pada kata, gambar, gif, atau musik video. Akan diedit secara penuh setelah rangkaian cerita selesai/tamat.

GULIR TERUS KE BAWAH UNTUK MEMBACA CHAPTER SEBELUMNYA ^_^


Liberasa High School (Season 2) Bagian 5 : Pantomim.

Cerita ini menggunakan konsep cerita bergambar. Ada juga gif dan musik video yang bisa diputar. Rasakan pengalaman membaca yang berbeda. ^_^...