Quotes

Quotes

Senin, 25 Juli 2022

Liberasa High School (Season 2) Bagian 4 : Mata Biru Suku Lingon (1).

 DISCLAIMER

Cerita ini berkaitan dengan semesta besar yang penulis buat. Beberapa karya penulis dengan judul berbeda saling terhubung satu sama lain sebagai semesta cerita yang saling berhubungan. Beberapa plot cerita sengaja tidak diceritakan sebab telah diceritakan pada judul cerita lain dari karya penulis. Harap bijak memilih bacaan sesuai umur dan selera. Sebaiknya membaca bagian pertama dari trilogi yang berjudul Aku Dulu Dan Waktu. Sebab cerita ini adalah bagian kedua dari Trilogi.

Catatan :

✨ Download aplikasi wattpad, buat akun atau login terlebih dahulu agar dapat membaca cerita dengan lengkap.

✨ Cerita ini menyajikan konsep cerita yang berbeda. Ada gambar, gif dan musik video yang bisa diputar. Perlu diingat bahwa konsep cerita seperti ini dapat terwujud berkat para kreator dan seniman yang berbakat, penulis menggunakan karya tersebut untuk di kolaborasikan ke dalam cerita penulis.

✨ Jika pembaca tertarik dengan konsep cerita bergambar yang penulis gunakan pada judul cerita ini. Baca juga cerita dari karya penulis yang berjudul Aku Dulu Dan Waktu, Andrea Boundary, yang menerapkan konsep cerita bergambar, ada gif, dan musik video/lagu yang bisa diputar.

✨ Sebelum membaca, harap membaca melalui website/browser/google atau sejenisnya, ubah ke situs desktop jika membaca melalui hp agar musik video/lagu dapat di putar hingga selesai. Di sarankan membaca melalui komputer/laptop.

Penjelasan singkat cerita sebelumnya,

12 tahun lalu.

Halmahera, provinsi Maluku Utara.

Pukul 02.22 dini hari.

Laskar Jihad yang merupakan kelompok milisi melawan Angkatan Bersenjata Negeri terus terjadi sebelum dan setelah penandatanganan Piagam Malino II. Beberapa masyarakat desa di evakuasi dan dilindungi agar tidak menjadi korban. Namun, sebuah desa berhasil di kuasai oleh pihak milisi.

Di salah satu rumah warga, seorang tentara mencoba melindungi sepasang suami istri dengan 2 anak dari serbuan milisi. Baku tembak terjadi hingga matahari terbit.

Baku tembak terjadi hingga matahari terbit

Masa kini.

Semenjak Tama menjadi viral karena kemampuannya memanipulasi pikiran dan membuat SMA Liberasa menjadi perhatian nasional dan internasional, 10 hari sejak Tama mengumumkan kemampuannya di podium, SMA Liberasa telah merenovasi 3 bangunan hotel bekas yang di dekat area sekolah SMA Liberasa untuk di jadikan asrama 8 lantai dengan fasilitas lengkap setara hotel bintang 5.

Beberapa murid pindahan dengan kemampuan Anomali dengan kategori Westhi dengan level Nalendra sengaja di kirim ke SMA Liberasa agar mendapat pendidikan dan pelayanan khusus. Westhi diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti Bahaya. Nalendra juga diambil dalam bahasa Sanskerta yang berarti Raja. Contoh kasus Anomali dengan kategori Westhi dengan level Nalendra adalah Tama, yang mampu melihat aura, memanipulasi pikiran dan perasaan. Ada lebih banyak kategori dan level lain untuk membedakan tingkat kekuatan dan penguasaan Anomali. Ada pemilik Anomali yang memiliki kekuatan pada level Nalendra akan tetapi tidak termasuk kategori Westhi atau bahaya karena tidak bisa menguasai kekuatannya dengan terampil.

Setiap minggu Tama diminta oleh Kepala Sekolah SMA Liberasa untuk memberikan sesi materi mengenai kemampuan Anomali kepada para siswa/i SMA Liberasa yang telah mengaktifkan kemampuannya. Tama melirik ke arah 2 petugas Anomali yang mengawasinya dari kejauhan, terus di awasi oleh pihak Tim Satuan Tugas Anomali membuat Tama merasa tidak nyaman.

Dari arah pintu auditorium, Nurul, Ketua OSIS SMA Liberasa berteriak,

Dari arah pintu auditorium, Nurul, Ketua OSIS SMA Liberasa berteriak,

Tama lalu menceritakan bagaimana kemampuannya bisa aktif. Ketika Tama bercerita, tidak hanya Mia yang mendengarkan, tapi juga para murid, guru, dan Tim Satuan Tugas Anomali ikut mendengarkan karena penasaran.

"Terus, terjadi ledakan besar di langit dan cuman Aku yang bisa liat," ucap Tama, melanjutkan ceritanya.

"Terus, terjadi ledakan besar di langit dan cuman Aku yang bisa liat," ucap Tama, melanjutkan ceritanya

(Baca cerita penulis, part 18 dari judul cerita Aku Dulu Dan Waktu, season 1).

Saat jarak Mia sudah cukup dekat dengan Tama. Mia berusaha menyerang Tama dengan tatapannya. Namun, tiba-tiba, Mia seolah memasukki lorong waktu.


Membawanya pada malam saat desanya di serang oleh kelompok milisi Laskar Jihad. Tapi, kali ini ingatan Mia sedikit berbeda, Tama juga berada di sana menggerakkan tubuh tentara sementara Mia kembali ke tubuhnya sewaktu masih anak kecil dan tidak bisa menggunakan kekuatan Anomalinya.

"Ini bukan kemampuan Anomaliku, Mia. Kita di kirim ke masa lalu oleh murid pindahan yang baru 5 hari lalu masuk SMA Liberasa, dia sejak tadi duduk jongkok, memperhatikan kita dari jauh," ucap Tama, berjalan pelan keluar dari kegelapan malam.

Halmahera, provinsi Maluku Utara.

12 tahun lalu.

Pukul 00.45 dini hari.

1 jam 37 menit sebelum kelompok Laskar Jihad menyerang desa dan Mia kehilangan ibu, ayah, dan kakaknya. 

Sementara itu, SMA Liberasa. 

12 tahun kemudian.

"Kerja bagus, Radit." ucap Wira, memuji murid pindahan yang telah mengirim Tama dan Mia ke masa lalu. Sedang jongkok di dekatnya dan Rasyel, yang sejak tadi ikut memperhatikan Mia dan Tama dari kejauhan.

"Siapa Radit?," tanya murid pindahan, kebingungan. Sambil menoleh lalu mendongak kearah Wira.

"Nama lu," jawab Rasyel.

Wira memberi isyarat tangan kepada murid pindahan untuk membuka buku catatan kecil yang ada di saku bajunya. Murid pindahan itu lalu mengeluarkan buku catatan dari saku bajunya dan mulai membaca catatan yang tertulis di buku dengan mengeja tiap kata.

Season ke 2 dari Aku Dulu Dan Waktu, Liberasa High School part 4.

Sub judul : Mata Biru Suku Lingon (1)

EPISODE INI KHUSUS USIA 21+


Masa kini.

SMA Liberasa. 

Minggu pukul 8.12 pagi.

7 hari berlalu sejak Tama dan Mia di kirim ke masa lalu.

Ruang rapat Khusus Dewan Kelas.

Dewan kelas adalah sebutan untuk semua ketua kelas dari 3 angkatan, kelas 1, 2, dan 3

Dewan kelas adalah sebutan untuk semua ketua kelas dari 3 angkatan, kelas 1, 2, dan 3. Jabatan ketua kelas di SMA Liberasa merupakan jabatan penting yang lebih tinggi dari OSIS, Ekskul, dan Club. Meski di SMA Liberasa setiap murid dapat menjabat atau ikut sebagai anggota di OSIS, Ekskul, dan Club setiap murid tetap dianggap mewakili kepentingan kelasnya. Kelas merupakan tempat dimana masing-masing murid bersaing untuk mendapatkan point dengan cara aktif di organisasi, kegiatan sosial, dan banyak lagi. Ada masa dimana murid-murid SMA Liberasa hidup dalam koloni kelasnya dan sangat membanggakan jumlah point yang kelas mereka miliki. Layaknya dalam politik, untuk maju menjabat dibutuhkan partai atau koneksi untuk mendapatkan suara atau dukungan. Sehingga jabatan ketua kelas merupakan jabatan yang sangat penting layaknya ketua partai. Pada saat perebutan jabatan seperti ketua OSIS, Ketua Ekskul, atau ketua club beberapa kelas berkoalisi dengan menyatukan point dan pengaruh agar calon mereka dapat jabatan tersebut. Point tertinggi yang di kumpulkan setiap masing-masing murid sebelum lulus dapat ditukar dengan uang, dimana 1 point = 1 dollar US. Meskipun tidak lagi menjabat, Wira yang pernah menjabat sebagai wakil ketua OSIS periode sebelumnya tetap mendapat point, disebut sebagai point pribadi dan bukan merupakan point kelas.

Di setiap kelas memiliki peraturannya sendiri tergantung kebijakan ketua kelas. Contohnya terkait baju seragam sekolah, tiap kelas mememiliki baju seragam yang berbeda untuk hari rabu dan jum'at/sabtu. Hari lainnya semua murid wajib memakai seragam SMA Liberasa dan disesuaikan dengan kepercayaan yang dianut. Untuk hari minggu atau hari perayaan tertentu murid-murid dibebaskan memakai seragam asal sopan, sesuai norma, budaya di masyarakat dan tidak melanggar hukum yang berlaku.

Ketika kenaikan kelas dan murid-murid mendapat kelas secara acak, saat itulah akan ada kelas yang dapat menjadi kelas yang sangat berpengaruh dan memiliki jumlah point tertinggi sebab setiap murid membawa point pribadi dan point kelas bagi mereka yang sedang menjabat. Contohnya kelas Nurul, Nurul saat ini menjabat sebagai ketua OSIS SMA Liberasa, untuk jabatan ketua OSIS SMA Liberasa berjumlah 100.000 point. Nurul merupakan murid dari kelas 2-A bersama dengan Sasyah yang merupakan wakil ketua OSIS, jabatan wakil berjumlah 50.000 point. Jika di bandingkan dengan kelas Wira yaitu kelas 3-A yang murid-muridnya tidak ada satupun yang menjabat dan lebih memilih untuk belajar lalu pulang ke asrama dengan jumlah point kelas : 500, maka kelas Wira dianggap sebagai kelas yang tidak terlalu berpengaruh dalam dewan kelas. 

Point kelas dan point pribadi berbeda. Point pribadi adalah point yang di dapat setelah jabatan berakhir atau di dapatkan ketika memenangkan olimpiade, lomba, kegiatan sosial atau kreatif contohnya menjadi streamer seperti Eryna, penulis buku seperti Cendya yang novelnya sedang dalam proses pembuatan film oleh Disney, dan banyak lagi. Point kelas adalah point akumulasi bagi murid-murid kelas yang sedang menjabat di OSIS, Ekskul atau Club, seperti Nurul yang sedang menjabat sebagai ketua OSIS SMA Liberasa. 

500 point adalah jumlah yang di dapat jika menjabatan sebagai ketua kelas. Meski jabatan ketua kelas memiliki jumlah point yang sedikit, ketua kelas memiliki pengaruh dan kebijakan layaknya Raja atau penguasa yang mewakili murid-murid di dalam kelas. Untuk pemilihan ketua kelas dilakukan oleh kelas masing-masing dengan cara yang berbeda-beda, ada yang dipilih secara demokrasi, ada yang mengajukan diri, dan ada juga yang terpaksa karena tidak ada murid yang mau. Di kelas Wira tidak ada satupun murid yang sedang menjabat di OSIS, Ekskul, ataupun club, dan hanya ingin focus belajar saja sehingga Wira terpaksa harus menjadi ketua kelas dan mengikuti dewan kelas. 

Dewan kelas berkumpul untuk membahas dan melaporkan perkembangan kelas mereka masing-masing, terutama terkait kemampuan Anomali di kelas masing-masing. Lalu hasil diskusi dewan kelas akan diberikan kepada para petinggi di SMA Liberasa dan Tim Satuan Tugas Anomali (TSTA) untuk ditindak lanjuti.

Diskusi Dewan Kelas di awali dengan masing-masing Ketua Kelas memberikan laporan terkait kemampuan Anomali di kelas masing-masing. Diskusi berjalan lancar. Diskusi dipimpin oleh Nurul dengan jumlah point pribadi 4 juta dan point akumulasi kelas : 600.000 point. Ketua kelas 2-A sekaligus ketua OSIS SMA Liberasa.

"Terima kasih buat abang dan kakak sekalian atas waktunya

"Terima kasih buat abang dan kakak sekalian atas waktunya. Sebelum menutup diskusi dewan kelas, dipersilahkan jika ingin membuka diskusi baru diluar topik agenda hari ini. Saya tidak akan mematikan mikrofon meski diskusi tidak berjalan dengan baik jadi harap berbicara bergantian dan mau untuk saling mendengarkan pendapat." ucap Nurul, gugup. Keringat mengalir di pipinya sebab di depannya ada abang dan kakak kelas yang Nurul ketahui secara rahasia memiliki point pribadi mencapai 1 hingga 10 juta point dan bahkan ada yang lebih.

Cendya mengangkat tangan sambil menyapa ketua kelas lainnya. 

"Hallo semua, izin membuka topik diskusi baru ya," sapa Cendya, dengan pipi memerah

"Hallo semua, izin membuka topik diskusi baru ya," sapa Cendya, dengan pipi memerah. Ketua kelas 3-B dengan point pribadi : 2 juta point. Dan point akumulasi kelas berjumlah :  270.000 point.

Cendya membuka topik terkait kasus soal puluhan murid pemilik kemampuan Anomali dari sekolah lain yang telah menghilang sejak 1 minggu lalu. Cendya lalu berdiri dan mulai mempresentasikan topik yang ia mulai. Cendya khawatir jika SMA Liberasa tidak segera mengambil tindakan maka murid-murid pemilik kemampuan Anomali di SMA Liberasa suatu waktu dapat menjadi korban. Diskusi berjalan alot sebab ada bebebrapa ketua kelas merasa kalau SMA Liberasa sudah cukup aman, apalagi setelah diterapkannya sistem asrama dan pemakaian gelang khusus untuk semua murid. Termasuk para murid yang tidak memiliki kemampuan Anomali. 

"Kenapa gua harus pake gelang ini dah, gua kan bukan orang aneh dengan kemampuan aneh," keluh Tara, sambil melipat kedua tangannya

"Kenapa gua harus pake gelang ini dah, gua kan bukan orang aneh dengan kemampuan aneh," keluh Tara, sambil melipat kedua tangannya. Tara merupakan ketua kelas 3-C dengan jumlah point pribadi mencapai 1.5 juta point dan point akumulasi kelas berjumlah : 400.000 point. Merupakan atlit sepak bola, basket, dan bulu tangkis yang sering memenangkan berbagai kejuaraan tingkat nasional.

Merupakan atlit sepak bola, basket, dan bulu tangkis yang sering memenangkan berbagai kejuaraan tingkat nasional

"Maksud lo orang aneh dengan kemampuan aneh, itu gua ya?," ucap V, dengan tatapan tajam kearah Tara. Sambil mengaktifkan kemampuan Anomalinya, yaitu mewujudkan pedang atau apa saja dari tangan sesuai gambar yang ada di tangannya. Syarat aktif tangan harus berkeringat dan memegang gambar yang spesifik. Kemampuannya aktif ketika kucing kesayangan V tertabrak mobil di depan matanya, sopir yang menabrak kucingnya masih terus di buru oleh V.

Nama V. Ketua kelas dari kelas khusus para murid pindahan yang memiliki kemampuan Anomali, kelas 0-Z atau di kenal sebagai Zero Z Class. Zero Z Class adalah kelas khusus yang dibuat untuk menampung murid-murid dari sekolah lain yang memiliki kemampuan Anomali dengan kategori Westhi dengan level Nalendra. Sistem point tidak berlaku bagi murid pindahan karena insiden Anomali.

"Bang V kok bisa ganteng banget ya god," gumam Szuyu di dalam pikirannya, sambil menopang dagu dengan kedua tangannya dan menatap tajam kearah V. 

Szuyu, ketua kelas 2-B dengan point pribadi 700.000 point dan point akumulasi kelas : 300.000 point.

Diskusi berjalan tidak lancar dan masing-masing ketua kelas memiliki pendapat berbeda

Diskusi berjalan tidak lancar dan masing-masing ketua kelas memiliki pendapat berbeda. Diantara keributan para ketua kelas yang berdebat soal orang aneh dengan kemampuan aneh, makan bubur di aduk atau tidak di aduk, dan makan nasi padang pake tangan atau pake sendok. Wira yang sejak topik Cendya di mulai hanya diam memperhatikan lalu berkata,

ucapan Wira membuat perdebatan dan keriuhan para ketua kelas dalam sekejap hening dan semua ketua kelas memperhatikan Wira dengan wajah serius

ucapan Wira membuat perdebatan dan keriuhan para ketua kelas dalam sekejap hening dan semua ketua kelas memperhatikan Wira dengan wajah serius. Kecuali Nurul, yang kalut dalam lamunan memandangi Wira yang sedang menjelaskan soal kemampuan Radit dan kondisi Tama. 

"Mia dan Tama gak bener-bener balik ke masa lalu. Mereka berdua ngalamin astral projection. Kemampuan Radit yang sebenernya adalah Retrokognisi dari bahasa Latin retro yang berarti mundur, di belakang dan kognisi berarti mengetahui, yaitu persepsi akan kejadian pada masa lalu atau bisa mengetahui sebuah peristiwa yang telah terjadi pada masa lalu. Syarat agar kemampuan Radit aktif adalah kehilangan ingatan di mulai sejak dia lahir sampe umur 5 tahun. Buku catatan yang ada di saku baju Radit berisi semua memori penting sejak dia lahir ke umurnya 5 tahun. Siapa orang tuanya, kapan dia lahir, dimana dia lahir, dan banyak lagi. Radit harus berhasil ngebaca semua catatan di bukunya untuk bisa ngebawa balik Mia sama Tama.."

"Untung ada bang Wira di dewan kelas, soalnya Nurul selalu gugup tiap mimpin diskusi dewan kelas

"Untung ada bang Wira di dewan kelas, soalnya Nurul selalu gugup tiap mimpin diskusi dewan kelas. Jadi pengen berenti sekolah terus nikah aja. Aku kan kaya, pasti bang Wira mau sama aku," gumam Nurul, menopang dagu dengan kedua tangannya, matanya berkaca-kaca, dan pipi yang memerah. 

Kekaguman Nurul terhadap Wira sudah melebihi batas sampai ia tidak bisa menyadari kalau perasaanya sudah larut dalam asmara masa muda layaknya remaja yang pertama kali merasakan cinta.

"..Ada efek samping dari kemampuan Anomali Radit, yaitu dia akan kehilangan kemampuan semua kemampuan yang dia pelajari sejak kecil seperti berjalan, baca, tulis dll. Ini berhubungan dengan syarat agar kemampuannya aktif. Kehilangan ingatan tentang gimana caranya berjalan, berdiri, berlari, membaca, menulis, berhitung dan banyak lagi membuat Radit harus mempelajari semuanya lagi secepatnya agar dapat ngembaliin Astral Tama dan Mia. Tama selama ini selalu menjadi mentor untuk Radit karena cuman Tama bisa ngembaliin ingatan Radit yang kehapus dalam sekejap."

"Tunggu-tunggu, kalo kemampuan Anomali Radit Retrokognisi, dan bisa mengirim Astral Projection ke masa lalu. Terus, ada dimana tubuh Mia sama Tama?," tanya Szuyu, penasaran.

Asrama perempuan SMA Liberasa.

Minggu, pukul 08.18 pagi.

"Selamat pagi, kamu Sophia pacarnya Tama kan?," sapa Naya, duduk di sofa lobby asrama

"Selamat pagi, kamu Sophia pacarnya Tama kan?," sapa Naya, duduk di sofa lobby asrama.

"Selamat pagi, kamu Sophia pacarnya Tama kan?," sapa Naya, duduk di sofa lobby asrama

"Iya, kak Naya ada perlu apa?," tanya Sophia, kebingungan. Sambil memegang seragam SMA Liberasa yang baru saja ia ambil dari ruang Loundry asrama.

"Aku kesini mau cerita. Kamu harus tahu cerita soal gimana Tama ngaktifin kemampuan Anomalinya, sewaktu nyelametin Aku yang hamil muda dan pecah air ketuban. Waktu itu, kami berdua masih SMP. Tapi sebelumnya, kita cari cafe atau tempat yang enak buat ngobrol," ucap Naya, berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan mendekati Sophia.

"Oke, tapi Sophia mau bersiap dulu. Kak Naya tunggu aja ya," ucap Sophia, memutar tubuhnya dan berjalan menuju kamar. 

Sophia baru berjalan beberapa langkah, Naya tiba-tiba memegang kedua pundak Sophia dari arah belakang, menahan Sophia agar tidak kembali ke kamar asrama untuk bersiap. Naya lalu berkata,

"Ga perlu bersiap, karena kita sama-sama cewek jadi Aku tahu waktu yang di butuhin cewek untuk bersiap kalo mau pergi, di tambah Aku males nunggu lama jadi kita pergi sekarang aja," ucap Naya sambil memutar tubuh Sophia ke arahnya.

"Tapi, Sophia belum mandi dari 2 hari lalu. Karena sekolah kita pake AC dan ruang belajar kita juga nyaman, fasilitas sekolah dan asrama juga mewah dan berkelas, Sophia jadi jarang mandi soalnya wangi mandi 1 x bisa tahan sampe 2 atau 3 hari Kak," jelas Sophia, dengan nada pelan dan wajah yang memelas agar Naya membiarkannya mandi dan bersiap dahulu.

"Kenapa cewek-cewek cantik pada suka jarang mandi, heran." pikir Naya. 

Melihat wajah Sophia yang memelas membuat Naya luluh dan menuruti keinginan Sophia. Sophia lalu kembali ke kamar asrama untuk bersiap, sementara Naya duduk kembali di sofa lobby asrama menunggu Sophia. 

45 menit kemudian. Di salah satu kamar asrama perempuan. Sophia sedang di toilet, menyikat gigi sambil memutar musik dari handphonenya.

*klik untuk memutar musik video di bawah agar mendapat pengalaman membaca yang berbeda. Jika dirasa kurang nyaman musik video bisa di pause. 

"Pergi hari ini pake baju apa ya?, pagi ini cuacanya cerah, enaknya pake sunscreen atau sunblock ya?, gimana kalo hari ini tiba-tiba hujan, perlu bawa payung kah?," gumam Sophia, memikirkan banyak hal sebelum pergi

"Pergi hari ini pake baju apa ya?, pagi ini cuacanya cerah, enaknya pake sunscreen atau sunblock ya?, gimana kalo hari ini tiba-tiba hujan, perlu bawa payung kah?," gumam Sophia, memikirkan banyak hal sebelum pergi.

Sementara itu, di lobby asrama perempuan. Naya yang sedang menunggu Sophia, mengobrol berdua dengan Rahma yang baru pulang dari joging.

"Jadi, Naya mau pergi jalan sama pacarnya Tama tapi berdua aja dan ga ngajak Aku sama Eryna ya

"Jadi, Naya mau pergi jalan sama pacarnya Tama tapi berdua aja dan ga ngajak Aku sama Eryna ya. Padahal, Aku dari 1 tahun lalu pengen banget loh di ajak jalan. Kemana gitu, kita berdua atau bertiga sama Eryna," keluh Rahma, duduk di sebelah Naya sambil melipat paha di atas paha lainnya. 

"Mangkanya kamu itu cari pacar sana," jawab Naya sedikit kesal karena sudah menunggu Sophia hampir 1 jam. 

"Emang ada ya cowok yang mau sama Aku?, Aku freak gini gimana bisa dapet pacar coba," tanya Rahma. Merasa tidak percaya diri untuk mendapatkan cowok setelah sebelumnya di tolak oleh Wira. (Baca season 1 part 17 berjudul Aku Dulu dan Waktu)

"Menurutku, kamu itu udah terlalu bucin sama Wira. Cowok sekolah kita yang seganteng Oppa Gong Yo, Lee Min Hoo, Kim Seon Hoo, Song Joong-Ki, terus siapa lagi cowok yang dari ekskul basket dan pernah di osis juga?," 

"Si Agil, tadi kita berdua habis joging bareng terus dia jajanin Aku telur gulung, bakso bakar, sama bayarin mie ayam yang Aku pesen. Kok dia baik banget ya sama Aku," jawab Rahma.

"Nah iya, yang mirip penyanyi Afgan campur Ardhito yang penyanyi juga. Kamu tuh, ga sadar kalo mereka suka sama kamu dan lagi perjuangin kamu, tapi kamunya malah ngerasa ga ada cowok yang suka sama kamu, dan ngerasa insecure. Kalo kata Bu Nana, cowok itu bisa nyerah perjungain cewek yang dia suka karena si cowok ngerasa berjuang sendirian. Kamu sebagai cewek mungkin ngerasanya ga di perjuangin, padahal ada banyak perjuangan yang udah si cowok lakuin buat kamu, dasaran kamunya aja cuek dan ga sadar," ucap Naya, menirukan cara Bu Nana ketika menasehatinya di UKS, saat Naya sedang menjaga Tama yang belum sadar setelah di ganggu setan penjaga toilet perempuan. (Baca part 1)

***

Halmahera, provinsi Maluku Utara.

12 tahun lalu.

Pukul 01.15 dini hari.

1 jam 7 menit sebelum kelompok Laskar Jihad menyerang desa dan Mia kehilangan ibu, ayah, dan kakaknya. 

Di ruang tengah rumah Mia. Beralaskan anyaman bambu, lampu minyak yang menerangi gelap malam, dan terdengar nyaring suara jangkrik mengisi kekosongan malam yang terasa dingin menusuk kulit. Bulan bersinar terang dan bintang berkelip sangat indah seperti lukisan karya Van Gogh.

Semua keluarga Mia berkumpul dan telah mendapat penjelasan dari Tama soal perjalanan Astral yang Mia dan Tama lakukan

Semua keluarga Mia berkumpul dan telah mendapat penjelasan dari Tama soal perjalanan Astral yang Mia dan Tama lakukan. Ayah Mia hanya tertunduk dan mencoba memahami situasi yang akan terjadi sekitar 1 jam lagi berdasarkan cerita Mia, dimana keluarganya akan mati dalam serangan Laskar Jihad. Ayah Mia lalu bercerita tentang suku Lingon,

"Zaman dahulu ada kapal yang berasal dari Eropa sedang berlayar di perairan sekitar Halmahera dan terdampar. Karena sulit mencari bantuan di tengah laut, mereka akhirnya merapat ke daratan. Persediaan makanan di dalam kapal terus menipis menuntut mereka untuk terus bertahan hidup. Oleh karena itu, mereka terpaksa menepi ke daratan terdekat. Akhirnya rombongan orang Eropa tersebut memasuki hutan karena harus mencari makanan. Karena Halmehera Timur di kala itu merupakan wilayah pedalaman, maka akses menuju ke sana sama sekali tidak mudah. Mereka yang awalnya masih bisa mendapat bantuan dari kapal lain yang sedang berlayar, akhirnya menyerah. Dan leluhur kami mulai bermukim disini. Meski kebenaran tentang leluhur kami hanya berdasarkan cerita yang kami dapat secara turun temurun, kami hanya meyakini bahwa keturunan kami yang terdampar, mata biru kami dan kemampuan mata ini adalah anugrah dari tuhan yang kuasa. Hingga akhirnya negara ini merdeka, keajaiban mata biru suku lingon yang berhasil membantu mengusir penjajah mulai tersebar dikalangan para jendral, pengusaha, politisi dan mafia. Layaknya metode pesugihan, mata biru suku lingon dipercaya sebagai salah satu mata yang dapat membawa kejayaan atau kesuksesan. Ada juga yang mengincar mata biru suku lingon untuk di jual ke pasar gelap. Misteri lain mata biru suku lingon hingga saat ini masih terus di sembunyikan, seperti bola liar dimana rumor tentang keberkahan mata biru suku lingon membuat suku lingon terus menjadi incaran.." jelas Ayah Mia yang rambutnya sudah memutih, tubuhnya terlihat lemah dan kulit wajahnya yang sudah berkerut, sambil sesekali batuk ketika ia sedang bercerita.

Tama meminum kopi yang disediakan ayah Mia sambil terus menyimak cerita ayah Mia.

"Presiden pertama, bapak proklamator mencoba melindungi suku lingon dengan membangun pelindung gaib untuk desa kami yang berada di pedalaman hutan Halmahera agar para pemburu mata suku lingon kesulitan masuk. Para tetua suku lingon juga tidak masalah dengan hal itu sebab keselamatan dan kehidupan dari generasi penerus suku lingon harus terus berlanjut." lanjut ayah Mia, lalu batuk berkali-kali hingga mengeluarkan darah.

Dengan sigap Tama bergerak untuk memapah ayah Mia menuju kamar untuk beristirahat, diikuti Ibu dan kakak Mia. Setelah membantu ayah Mia berbaring di atas kasur kapuk, Tama keluar dari kamar lalu berdiri di samping Mia yang juga berdiri sambil menatap keluar jendela. Memandangi langit malam dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kenapa di bawah langit malam yang seindah ini, harus ada banyak kematian." gumam Mia, memikirkan waktu penyerangan Laskar Jihad ke desanya yang kurang dari 1 jam lagi.

Tama yang melihat Mia yang putus asa lalu berkata,

"Aku masih bisa pakai kekuatan Anomaliku. Kalo Mia mau, Tama bisa ubah kejadian malam ini dan ngebuat keluarga Mia tetap hidup," ucap Tama, sambil melirik kearah Mia yang berdiri di sebelahnya.

"Apa syaratnya?," tanya Mia, melirik sinis kearah Tama sebab masih kesal karena telah membawanya kembali ke waktu traumatis dalam hidupnya.

"Syaratnya..,"

Bersambung..

Ada kreditnya ⬇️

Masa Kini.

Asrama perempuan SMA Liberasa.

Minggu, pukul 9.27 pagi.

Hari ini Anna, Eryna dan Jihan berencana pergi berbelanja dan ingin mencoba toko makanan Supwey yang baru saja kembali dibuka setelah sempat tutup selama bertahun-tahun karena kantor pusat Supwey yang ada di luar Negeri memutuskan untuk mengurangi pembukaan cabang di negara lain.

"Eryna, Jihan, udah mau jam 10 nih.., kalo ga pergi sekarang antrinya bisa panjang loh," teriak Anna sambil membuka pintu kamar asrama Eryna dan Anna. Mata Anna seketika terbelalak dengan apa yang dilihatnya. Sekujur tubuh Anna seketika membatu dan wajahnya berubah pucat.  

"Eryna

"Eryna.., Jihan.." gumam Anna dengan mata terbelalak. Kaki Anna gemetar, Anna terduduk lemas sambil merapatkan kedua pahanya. 

Saat Anna terpaku dengan jasad Eryna dan Jihan yang menggantung di depan matanya dan darah menetes dari ujung kaki Eryna dan Jihan, tiba-tiba ledakan besar terjadi di kamar itu. Suara ledakan itu terdengar hingga ratusan meter.

Suara ledakan itu terdengar hingga ratusan meter

Ruang Rapat Khsus Dewan Kelas.

Setelah menjawab pertanyaan Szuyu tentang dimana tubuh Mia dan Tama, Wira lalu melanjutkan penjelasannya terkait rencana yang sudah dia mulai, untuk menggunakan kemampuan Anomali Radit ketika menghadapi Mia dan pada saat SMA Liberasa di susupi pemilik kemampuan Anomali lainnya. Diskusi para dewan kelas berlangsung lancar dan setiap ketua kelas menyampaikan pendapat tanpa ada satupun yang mencoba berdebat atau menyinggung satu sama lain. Ada banyak topik yang dibahas dan setiap usulan masing-masing ketua kelas di terima dengan baik untuk kemudian di lampirkan dalam proposal hasil rapat dewan kelas yang akan di tindaklanjuti oleh para petinggi SMA Liberasa dan TSTA.

Minggu, pukul 9.26 pagi. Rapat dewan kelas selesai.

"Terima kasih buat abang dan kakak sekalian yang sudah hadir. Agenda rapat mingguan berikutnya akan Nurul kabari secepatnya. Mengingat abang dan kakak yang sudah kelas 3, ada banyak tugas dan simulasi latihan ujian tes sebelum masuk kerja dan universitas sesuai peminatan, Nurul akan coba menggunakan aplikasi zoom atau aplikasi lain agar yang tidak dapat hadir dalam agenda rapat dewan kelas bisa tetap ikut secara on-,"

Sesaat sebelum Nurul menyelesaikan kata-katanya, terdengar suara ledakan yang mengguncang bangunan ruang rapat dewan kelas dan membuat retakan di dinding.

"Tangkep ini V!," teriak Wira lalu melempar gambar sebuah pondasi baja berbentuk tiang penyanggah kearah V.

V lalu merubah gambar tersebut menjadi nyata. Para ketua kelas pria di dewan kelas lalu berusaha mengangkat besi baja penyangga agar dapat menahan dinding bangunan yang retak agar ruang rapat dewan kelas tidak roboh.

Wira seolah merasakan sesuatu dan bergegas meninggalkan ruang rapat dewan kelas. Terlintas diingatan Wira ketika dia dan Eryna tertawa bersama saat membicarakan Rasyel yang tergoda dengan Wira yang wujudnya berubah menjadi perempuan setelah terkena kemampuan pemilik Anomali yang dapat merubah gender.

Terlintas diingatan Wira ketika dia dan Eryna tertawa bersama saat membicarakan Rasyel yang tergoda dengan Wira yang wujudnya berubah menjadi perempuan setelah terkena kemampuan pemilik Anomali yang dapat merubah gender

"Eryna.." gumam Wira dalam hati dengan mata berkaca-kaca, menahan air matanya untuk jatuh. Wira berlari semakin cepat menuju suara ledakan.

Saat Wira sedang berlari di koridor sekolah menuju asrama perempuan, dia tiba-tiba terhubung dengan Wira dari masa depan dan sudah berada di dunia alam bawah sadar tempat mereka biasa bertemu.

Saat Wira sedang berlari di koridor sekolah menuju asrama perempuan, dia tiba-tiba terhubung dengan Wira dari masa depan dan sudah berada di dunia alam bawah sadar tempat mereka biasa bertemu

"Udah lama kita ga ketemu ya, apa kabar diriku dari masa lalu?," sapa Wira dari masa depan sambil tersenyum, dalam wujud Wira kecil. 

Dukung cerita ini dengan cara

(L)ike.. ;D

Foll(o)w.. ^0^

(V)ot(e).. :3

And Sh(are).. ^_^

Terima Kasih sudah membaca cerita saya! 💌

Cerita yang kamu baca saat ini masih belum selesai/tamat, ada kemungkinan akan diedit seperti adanya perubahan atau penambahan pada kata, gambar, gif, atau musik video. Akan diedit secara penuh setelah rangkaian cerita selesai/tamat.

Part 4 versi uncut akan tersedia di blog segera.. ^o^

Versi uncut kunjungi https://ceritatamasyah.blogspot.com/




Liberasa High School (Season 2) Bagian 3 : Mata Biru Suku Lingon.

 DISCLAIMER

Cerita ini berkaitan dengan semesta besar yang penulis buat. Beberapa karya penulis dengan judul berbeda saling terhubung satu sama lain sebagai semesta cerita yang saling berhubungan. Beberapa plot cerita sengaja tidak diceritakan sebab telah diceritakan pada judul cerita lain dari karya penulis. Harap bijak memilih bacaan sesuai umur dan selera. Sebaiknya membaca bagian pertama dari trilogi yang berjudul Aku Dulu Dan Waktu. Sebab cerita ini adalah bagian kedua dari Trilogi.

Catatan :

✨ Download aplikasi wattpad, buat akun atau login terlebih dahulu agar dapat membaca cerita dengan lengkap.

✨ Cerita ini menyajikan konsep cerita yang berbeda. Ada gambar, gif dan musik video yang bisa diputar. Perlu diingat bahwa konsep cerita seperti ini dapat terwujud berkat para kreator dan seniman yang berbakat, penulis menggunakan karya tersebut untuk di kolaborasikan ke dalam cerita penulis.

✨ Jika pembaca tertarik dengan konsep cerita bergambar yang penulis gunakan pada judul cerita ini. Baca juga cerita dari karya penulis yang berjudul Aku Dulu Dan Waktu, Andrea Boundary, yang menerapkan konsep cerita bergambar, ada gif, dan musik video/lagu yang bisa diputar.

✨ Sebelum membaca, harap membaca melalui website/browser/google atau sejenisnya, ubah ke situs desktop jika membaca melalui hp agar musik video/lagu dapat di putar hingga selesai. Di sarankan membaca melalui komputer/laptop.

Penjelasan singkat cerita sebelumnya,

"Dasar Nura bego, lo ngapain sampe jual barang palsu sih

"Dasar Nura bego, lo ngapain sampe jual barang palsu sih. Tapi, siapa yang ga kegoda kalo bisa cuan 200 juta sehari. Hasrat uang emang bahaya, untung gua kaya. Gua sekarang jadi ketua OSIS yang baru gantin Nura. Duh, kira-kira siapa yang bisa gua mintain saran ya?," keluh Nurul sambil menopang dagu.

Tambahan part 2 dari versi uncut kunjungi https://ceritatamasyah.blogspot.com/

Eryna dan Tama mengingat-ingat kenangan sewaktu mereka kecil. Sebagai sepupu yang tumbuh bersama, Eryna / Ryn yang merupakan anak tunggal merasa sangat senang setiap kali bermain bersama Tama. Setiap akhir pekan dan libur sekolah, Tama sering menginap di rumah Eryna. Hari-hari berlalu dengan berbagai kenangan yang terjadi antara Eryna dan Tama sewaktu kecil. Hingga suatu pekan, Tama tidak lagi menginap di rumah Eryna. Ratusan pekan berlalu, Eryna menunggu Tama tapi tidak kunjung datang. Eryna kecil merasa sangat kesepian. Didikan orang tua Eryna yang menginginkan agar Eryna menjadi pianis terkenal membuat Eryna kecil tumbuh dengan perasaan takut gagal. Sebagai anak yang lahir dari orang tua yang berbeda budaya membuat Eryna merasa kebingungan untuk memilih kepercayaan berbeda yang dianut orang tuanya. Beberapa tahun berlalu, Eryna mencoba menanyakan kabar Tama kepada orang tuanya agar bisa bermain bersama Tama seperti dulu. Tapi, orang tua Eryna justru membatasi komunikasi Eryna dengan keluarganya yang lain agar Eryna bisa memenangkan berbagai kejuaraan Piano yang sedang ia ikuti di usianya yang masih 9 tahun. Harapan untuk bermain bersama Tama hilang. Eryna berlatih piano hampir setiap hari, menjalani hidup yang orang tuanya arahkan untuknya. Hingga akhirnya Eryna berhasil menang di berbagai kompetisi piano. Juara 2 Asia Open Piano Competition di Malaysa, Juara 1 American Protege Piano and String Competition, dan Juara 1 ASEAN International Chopin Piano Competition. Setelah meraih banyak prestasi dan berhasil mewujudkan ambisi orang tuanya sebagai pianis muda berprestasi dan terkenal, Eryna meminta kepada orang tuanya agar bisa bertemu Tama. Namun, orang tua Eryna malah semakin membatasi Eryna, terutama untuk melakukan hal-hal yang Eryna sukai seperti berbelanja, bermain game online, menonton drama korea, anime, dan membaca manga. Tidak puas sebagapi pianis muda berprestasi, orang tua mengarahkan Eryna agar menjadi murid yang berprestasi di sekolah. Saat Eryna beranjak remaja dan masuk sekolah menengah pertama sebagai salah satu murid akselerasi, itu adalah pertemuan pertama Eryna dengan Rahma dan Wira. 

Sepulang sekolah. Ruang kelas. Hanya ada Eryna dan Wira. Eryna telah di dandani oleh Rahma dan Naya agar lebih cantik, rambut blonde Eryna juga di sisir lurus dan sedikit bergelombang, kerah baju Eryna juga sedikit di buka agar menambah pesona Eryna.

Eryna telah di dandani oleh Rahma dan Naya agar lebih cantik, rambut blonde Eryna juga di sisir lurus dan sedikit bergelombang, kerah baju Eryna juga sedikit di buka agar menambah pesona Eryna

"Wira.. Sebenernya, Aku masih sayang sama kamu. Aku, mau kita mulai lagi dari awal. Kamu, maukan jadi pacarku?," tanya Eryna, dengan pipi memerah sambil mengelus ujung rambutnya. 

Jantung Eryna berdegup kencang, rencana Naya sebenarnya dapat membuat hubungan persahabatan 5 pilar (Wira, Rahma, Naya, Tama, dan Eryna) rusak. Pilihan terbaik yang bisa Eryna harapkan adalah Wira menerima perasaanya. Setidaknya, itu dapat sedikit meredam kehebohan soal kemampuan manipulasi pikiran Tama yang terus dibicarakan oleh murid-murid di sekolah. Dan, Eryna dapat memperbaiki kesalahannya sewaktu SMP dulu, dengan benar-benar menjalin hubungan pacaran yang tulus bersama Wira. Semakin memikirkan apa yang terjadi jika Wira mau berpacaran dengannya lagi, degup jantung Eryna semakin kencang dan wajah Eryna mulai berkeringat, menunggu jawaban Wira. 

Wira lalu menjawab pernyataan cinta Eryna,

jawab Wira, seolah sudah tau dengan ide gila Naya

jawab Wira, seolah sudah tau dengan ide gila Naya.

jawab Wira, seolah sudah tau dengan ide gila Naya

"..Eh, kok Aku barusan kayak dejavu ya," ucap Rahma di dalam pikirannya. Yang menguping dari luar kelas.

Season ke 2 dari Aku Dulu Dan Waktu, Liberasa High School part 3.

Sub judul : Mata Biru Suku Lingon

Setelah salah satu presiden yang telah memimpin negeri selama 31 tahun tumbang dan mata uang mengalami devaluasi selama dan seusai krisis ekonomi di Asia Tenggara

Setelah salah satu presiden yang telah memimpin negeri selama 31 tahun tumbang dan mata uang mengalami devaluasi selama dan seusai krisis ekonomi di Asia Tenggara. Terjadi ketidakstabilan politik dan ekonomi di seluruh negeri. Rencana pemekaran provinsi Maluku menjadi Maluku dan Maluku Utara semakin memperuncing permasalahan politik daerah yang sudah ada. Permasalahan politik tersebut menyangkut agama, perseteruan terjadi antara umat Kristen dan Islam pada Januari 1999.

12 tahun lalu.

Halmahera, provinsi Maluku Utara.

Pukul 02.22 dini hari.

Laskar Jihad yang merupakan kelompok milisi melawan Angkatan Bersenjata Negeri terus terjadi sebelum dan setelah penandatanganan Piagam Malino II. Beberapa masyarakat desa di evakuasi dan dilindungi agar tidak menjadi korban. Namun, sebuah desa berhasil di kuasai oleh pihak milisi. 

Di salah satu rumah warga, seorang tentara mencoba melindungi sepasang suami istri dengan 2 anak dari serbuan milisi. Baku tembak terjadi hingga matahari terbit. Pagi hari. 

Tim bantuan dan evakuasi datang pasca serbuan milisi tadi malam

Tim bantuan dan evakuasi datang pasca serbuan milisi tadi malam. Banyak rumah hancur dan terbakar, bekas peluru berserakan di tanah, darah segar dari para milisi yang mati mengalir ke aliran sungai dan mencemari air. Tentara, ibu, ayah, dan 1 anak dari keluarga itu tewas dalam baku tembak dengan milisi. 1 anak dari keluarga itu di temukan oleh tim evakuasi di dalam lemari yang terkubur di bawah reruntuhan rumah, menjadi satu-satunya anak bermata biru dari keturunan Suku Lingon yang selamat.

Masa kini.

Semua siswa wajib tinggal di asrama dan hanya boleh pulang ke rumah selama 2/3 hari dan keluar dari asrama 2 sampai 8 kali dalam seminggu. Para murid juga wajib menggunakan jam tangan khusus dari perusahaan Applie yang tidak dapat dilepas kecuali atas izin Tim Satuan Anomali yang memiliki alat khusus yang dapat melepas jam tersebut. Tim satuan tugas Anomali akan bersiaga 1x24 jam jika diketahui ada murid kategori nomor 2 yang tanpa sengaja mengaktifkan kemampuannya. 

1 bulan kemudian.

Setelah para siswa/i SMA Liberasa menjalani kebijakan tinggal di asrama. Banyak hal telah terjadi, diantaranya telah terjadi peningkatan kasus peristiwa Anomali di berbagai sekolah dan di luar sekolah.  Tim Satuan Tugas Anomali menambah personil dari divisi lembaga kepolisian dan tentara setelah ditemukan ada sekelompok pelajar yang menggunakan kemampuan Anomali mereka dalam demo menuntut perubahan terhadap rancangan undang-undang hukum pidana yang baru. Setelah mendapat serangan dengan kemampuan Anomali oleh seseorang tidak di kenal di markat pusatnya yang menuntut agar daftar data dan jumlah kasus Anomali di buka ke publik, TSTA (Tim Satuan Tugas Anomali) mulai membagikan dan mengupdate ke publik mengenai hasil identifikasi dan perkembangan kasus Anomali agar tidak ada lagi data yang seolah di sembunyikan. Dari data TSTA, 80% dari total keseluruhan kasus Anomali berasal dari para pelajar dengan usia kisaran 16 hingga 22 tahun. Telah di korfirmasi data terbaru oleh TSTA Internasional selama 1 bulan telah terjadi 8 juta kasus Anomali di seluruh dunia. Membuat TSTA Nasional harus menambah tim dari divisi kepolisian dan tentara.

Beberapa murid pindahan dengan kemampuan Anomali dengan kategori Westhi dengan level Nalendra sengaja di kirim ke SMA Liberasa agar mendapat pendidikan dan pelayanan khusus. Westhi diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti Bahaya. Nalendra juga diambil dalam bahasa Sanskerta yang berarti Raja. Contoh kasus Anomali dengan kategori Westhi dengan level Nalendra adalah Tama, yang mampu melihat aura, memanipulasi pikiran dan perasaan. Ada lebih banyak kategori dan level lain untuk membedakan tingkat kekuatan dan penguasaan Anomali. Ada pemilik Anomali yang memiliki kekuatan pada level Nalendra akan tetapi tidak termasuk kategori Westhi atau bahaya karena tidak bisa menguasai kekuatannya dengan terampil.

TSTA juga merilis bahwa kemampuan Anomali ada syarat khusus jika ingin di aktifkan. Contohnya seorang remaja perempuan yang dapat meniru suara yang sama persis penyanyi yang lagunya ia nyanyikan hanya ketika remaja perempuan itu bernyanyi di kamar mandi. Remaja perempuan ini menjadi viral menggantikan Tama karena kemampuan Anomalinya, membantu ekonomi keluarganya yang sangat miskin, sebelumnya tinggal dipinggir kali yang kotor, pernah menjadi kurir narkoba dan memiliki rumah yang tidak layak huni hingga akhirnya mampu membeli 2 rumah mewah, mobil, dan motor.

Ada banyak sekolah yang menganggap bahwa para pelajar yang memiliki kemampuan Anomali sebagai aset sekolah dan tidak mau bekerjasama dengan TSTA. Ada banyak sekolah yang sengaja menyembunyikan kasus Anomali para pelajar di sekolah mereka karena pihak sekolah menganggap kemampuan Anomali para pelajar adalah ilmu sihir yang menyesatkan. Dan tiap-tiap sekolah memiliki kebijakan yang berbeda-beda terhadap murid mereka yang memiliki kemampuan Anomali. Selama 1 bulan ini juga, SMA Liberasa telah banyak membuat kebijakan yang dianggap cukup adil dan bijaksana sehingga beberapa sekolah menerapkan kebijakan yang sama.

Ruang auditorium ekslusif SMA Liberasa.

Minggu, pukul 12.21 siang. 

"

"...Pahamkan ya maksud gua," ucap Tama, sambil memakai jas sekolah. 

Berbicara di depan auditorium. Menutup sesi materi kepada para siswa/i SMA Liberasa yang telah di identifikasi memiliki kemampuan Anomali oleh Tim Satuan Anomali.

Setiap minggu Tama diminta oleh Kepala Sekolah SMA Liberasa untuk memberikan sesi materi mengenai kemampuan Anomali kepada para siswa/i SMA Liberasa yang telah mengaktifkan kemampuannya. Tama melirik ke arah 2 petugas Anomali yang mengawasinya dari kejauhan, terus di awasi oleh pihak Tim Satuan Tugas Anomali membuat Tama merasa tidak nyaman. 

Dari arah pintu auditorium, Nurul, Ketua OSIS SMA Liberasa berteriak,

Dari arah pintu auditorium, Nurul, Ketua OSIS SMA Liberasa berteriak,

Di depan gerbang sekolah. Tim satuan Anomali dari divisi lembaga kepolisian dan tentara membuat blokade, sementara beberapa murid yang ada kegiatan club dan ekskul pada hari minggu melihat dari jauh, ada juga yang melihat dari lantai dua gedung sekolah, memperhatikan gadis bermata biru yang berdiri di depan gerbang menunggu kehadiran Tama.

Tim satuan Anomali dari divisi lembaga kepolisian dan tentara membuat blokade, sementara beberapa murid yang ada kegiatan club dan ekskul pada hari minggu melihat dari jauh, ada juga yang melihat dari lantai dua gedung sekolah, memperhatikan gadi...

"Mereka ngapain ke sekolah hari minggu," gumam Eryna, sambil melihat kearah Wira, Rasyel, dan murid pindahan.

Sementara itu, Tama telah berdiri berhadap-hadapan dengan  gadis bermata biru.

"Kamu benar Tama?," tanya gadis bermata biru, sedikit berteriak.

Tama lalu memperkenalkan dirinya. Tama bertanya kepada gadis bermata biru tentang tujuannya datang ke SMA Liberasa. Gadis itu berkata kalau ia datang hanya ingin bertanya beberapa hal. Tama lalu menyarankan kalau ingin mengobrol sebaiknya di kantin saja, tidak perlu seperti dua orang yang ingin berkelahi. Namun gadis bermata biru menolak. Ia ingin tetap menjaga jarak dengan Tama agar tidak terpengaruh dengan kemampuan Anomali manipulasi pikiran.

"Darimana dia tahu soal jarak itu," gumam Tama di dalam pikirannya.

Segera setelah gadis itu berkata soal jarak agar tidak terpengaruh dengan kemampuan Anomali, Tama segera menghapus ingatan semua orang yang melihat pada bagian ucapan itu saja. Tama lalu bertanya siapa nama gadis itu.

"Nama saya Narmia Dala, panggil saja Narmia atau mia," jawab gadis bermata biru.

Tama lalu memberi syarat, jika ingin pertanyaan gadis itu di jawab, gadis itu harus memberitahu kemampuan Anomali miliknya terlebih dahulu. Gadis itu menyetujui syarat dari Tama. Gadis itu lalu menatap ke salah satu pohon sakura yang ada di depan gerbang sekolah. Pohon sakura yang tadinya hijau karena belum musim berbunga tiba-tiba berubah warna seolah sudah memasuki musimnya.

"Itu, kemampuan yang sangat bahaya," ucap murid pindahan, memperhatikan dari jauh sambil jongkok.

"Apa kemampuan kamu bisa dipake buat manusia?," tanya Tama, penasaran.

"Tidak bisa. Hanya bisa di pakai buat tumbuhan, benda, atau bahan, saja." jawab Mia, dengan logat masyarakat timur.

"Jadi, waktu dia bikin salah satu murid cowok telanjang. Itu, karena dia majuin waktu pakaian seolah udah berumur ratusan bahkan puluhan ribu tahun sampe udah jadi debu.  Sekilas, bagi orang yang ga sadar,  jadi kayak keliatan kalo pakaiannya tiba-tiba ilang. Pohon sakura yang berubah musim dalam sekejap udah jadi bukti. Tama bisa nyimpulin hal itu dan ngurangin pertanyaan yang ga penting," ucap Wira di dalam pikirannya, sambil terus memperhatikan Tama dari jauh.

"Kejadian kayak gini udah yang ke 8 di minggu ini, sekolah kita jadi makin populer ya," ucap Rasyel, sambil melipat kedua tangan di depan, memperhatikan Tama dari jauh. 

 "Lo salah hitung, ini kejadian yang ke 12 di minggu ini. Peringkat 1 untuk kejadian penyerangan paling seru minggu ini masih di pegang sama mba-mba yang punya kekuatan Anomali ngerubah gender. Sayang kekuatannya cuman bertahan sampe 24 jam," keluh Wira.

"Tunggu, kok gua ga tau si mba-mba ini?, perasaan gua masuk sekolah terus dah," tanya Rasyel, heran.

Wira mendekat kearah Rasyel, memegang kedua pundak Rasyel dengan kedua tangannya, menatap dalam mata Rasyel yang berkaca-kaca, lalu berkata,

"Jangan lupain Aku, My Bubu." ucap Wira, dengan nada lembut dan pose yang imut seperti seorang gadis. 

Ucapan Wira seketika membuat Rasyel mematung, wajahnya berubah pucat seperti mayat dengan mulut mengangap dan mata terbelalak. Eryna yang sejak tadi memperhatikan Wira, Rasyel dan murid pindahan, berjalan mendekati mereka bertiga dan bertanya kepada Wira soal kondisi Rasyel yang tiba-tiba mematung dengan mulut mengangap dan mata terbelalak.

"Rasyel kenapa tuh Wir?," tanya Eryna, khawatir.

"Ini azab buat cowok yang suka selingkuh," jawab Wira, sambil melepas kedua tangannya dari pundak Rasyel.

"Emang Rasyel pernah selingkuh?, bukannya dia cowok yang setia ya," tanya Eryna, penasaran.

"Kamu tau mba-mba yang punya kemampuan Anomali ngerubah gender, yang nyusup ke sekolah kita beberapa hari lalu kan?," tanya Wira. 

 "Oh, tau-tau. Si mba-mba ga bikin heboh satu sekolah soalnya langsung cepet di tangkep sama TSTA sekolah kita. Rumornya, ada beberapa murid yang udah si mba-mba itu ubah gendernya. Terus murid-murid yang jadi korban di minta untuk langsung pulang ke asrama dan ga boleh ke sekolah sampe udah balik ke gender aslinya," ucap Eryna, mencoba mengingat-ingat. 

"Ga cuman ngerubah gender aja. Yang gendernya di ubah otomatis ngeluarin ilusi bagi siapapun yang ngeliat seolah cantik dan ganteng sesuai imajinasi yang liat. Itulah kenapa pihak sekolah nyuruh langsung pulang ke asrama. Dan, gua salah satu murid yang di ubah gendernya." jelas Wira.

"Ohya!?," teriak Eryna, karena ia baru tahu jika Wira salah satu murid yang menjadi korban.

"Yup. Singkat cerita, nih bocah (Rasyel) main ke kamar gua. Gedor-gedor kamar, teriak-teriak dari luar kamar katanya mau curhat soal ceweknya. Gua ga bisa jawab karena suara gua juga ikut berubah. Jadi yaudah gua bukain pintu, niatnya mau gua isengin aja. Eh, nih bocah malah..," Wira melanjutkan kata-katanya dengan berbisik ke telinga Eryna.

Eryna tertawa terbahak-bahak setelah mendengar cerita Wira.

"Terus tadi, gua niruin pose gua waktu malem itu, dan Rasyel kayaknya sadar

"Terus tadi, gua niruin pose gua waktu malem itu, dan Rasyel kayaknya sadar. Mangkanya jadi gini, hahaha" ucap Wira, lalu tertawa.

"Pantes bisa sampe kena mental begini, hahaha" ucap Eryna, lalu tertawa.

"Eryna mau liat foto Wira waktu berubah gender jadi cewek kah?," tanya Wira.

"Mau mau, penasaran deh," jawab Eryna, bersemangat.

Wira lalu mengeluarkan handphonenya dan menunjukkan beberapa foto dan video kepada Eryna sewaktu ia berubah menjadi cewek.

"Kamu kalo jadi cewek mirip Park Gyu-young, cantik banget, Wir!," ucap Eryna, terkejut melihat kecantikan Tama. 

"Park Gyu-young yang jadi Nam Joo-ri di drama korea It's Okay Not To Be Okay, itu?," tanya Wira, bersemangat. 

"Iyaa!, rambut pendek, senyumnya manis, tapi sayang cintanya bertepuk sebelah tangan," ucap Eryna, mencoba mengingat drama korea It's Okay Not To Be Okay.

Lalu, Wira dan Eryna lanjut mengobrol, seperti dua gadis yang sedang mengobrol soal drama korea yang mereka suka.

Sementara itu, di gerbang depan SMA Liberasa.

Mia bertanya kepada Tama tentang bagaimana ia bisa mengaktifkan kemampuan Anomalinya. Tama lalu teringat dengan kejadian beberapa tahun lalu, Saat masih Sekolah Menengah Pertama. Saat Tama pertama kali mengaktifkan kemampuan Anomalinya.

Saat Tama pertama kali mengaktifkan kemampuan Anomalinya

Tama lalu menceritakan bagaimana kemampuannya bisa aktif. Ketika Tama bercerita, tidak hanya Mia yang mendengarkan, tapi juga para murid, guru, dan Tim Satuan Tugas Anomali ikut mendengarkan karena penasaran.

"Terus, terjadi ledakan besar di langit dan cuman Aku yang bisa liat," ucap Tama, melanjutkan ceritanya.

"Terus, terjadi ledakan besar di langit dan cuman Aku yang bisa liat," ucap Tama, melanjutkan ceritanya

Tama tidak menceritakan bagian gadis yang ia selamatkan adalah Naya. Tama menolong Naya yang mengalami pecah air ketuban di apartemennya karena mengandung anak di usianya yang baru beranjak remaja. (Baca cerita penulis, part 18 dari judul cerita Aku Dulu Dan Waktu, season 1).

Setelah Tama menjawab pertanyaan Mia yang pertama, Mia lalu bertanya lagi tentang tujuan Tama sebenarnya.

"Apa tujuanmu Tama?, kau itu punya kemampuan luar biasa, kenapa mau terjebak disini jadi anak SMA. Keluar saja, dan ikut kelompok kita," tanya Mia, dengan logat medok masyarakat timur.

Tama menghelas nafas, mendongakkan kepalanya untuk menatap langit biru di cuaca yang cerah, sambil menaruh kedua tangannya di pinggang. 

Kenangan Tama bersama Wira, Sophia, Eryna, Rahma, Naya, dan ingatan lain selama sekolah terlintas di pikiran. 

2 tahun lalu. Setelah masa orientasi untuk siswa baru. (Baca part 15 dari judul cerita Aku Dulu Dan Waktu, cek daftar karya penulis)

Saat Wira mencoba memanggil Sophia yang sedang di taksir Tama.

"Ma-maaf," ucap Wira, terbatah-batah karena Tama merangkulnya dengan kuat

"Ma-maaf," ucap Wira, terbatah-batah karena Tama merangkulnya dengan kuat.

1 setengah tahun lalu, saat Tama dan Sophia akhirnya berpacaran. Taman impian jaya Ancoel. Sepulang sekolah.

ucap Sophia, sambil menunjuk kearah poster promosi

ucap Sophia, sambil menunjuk kearah poster promosi.

"Tapi, kitakan belum jadi pasangan," ucap Tama, merespon ajakan Sophia.

"Abang mau kita jadi pasangan?," tanya Sophia, menatap Tama dengan mata berkaca-kaca.

"Mau," jawab Tama, singkat.

"Yaudah, kita sekarang pasangan." ucap Sophia, lalu menarik tangan Tama menuju bianglala.

"Hah?, semudah itu," ucap Tama, kebingungan. Sambil berjalan di belakang Sophia yang menarik tangannya. 

Wira dan Sophia lalu berjalan bergandengan tangan menuju bianglala. 

"Ternyata, begini rasanya punya pasangan. Perasaan ini, jauh lebih nyaman ke timbang waktu Aku terus-terusan berjuang buat Naya," gumam Tama, dalam benak, sebagai pria yang sudah melajang belasan tahun karena berusaha mendapatkan cinta Naya yang tak kunjung berbalas. Kini memiliki pacar yang merupakan adik kelasnya. 

Di kediaman keluarga Kesemojati. 


Hampir di setiap minggu pagi, Tama melihat Eryna tidur sambil ileran dan mengorok. Eryna begadang untuk Live Streaming hampir di setiap akhir pekan di mulai dari sabtu malam hingga subuh di hari minggu.

Eryna begadang untuk Live Streaming hampir di setiap akhir pekan di mulai dari sabtu malam hingga subuh di hari minggu

"Orang lain mungkin ngeliat Eryna sebagai cewek blasteran cantik, pinter main piano, dan sempurna. Mereka ga tau aja kalo Eryna tidurnya ngorok, ileran, dan kalo kentut baunya kayak telur busuk. Mungkin, ini maksudnya jangan liat buku dari covernya, tapi liatlah buku dari harganya. Biasanya, dimana ada harga disitu ada kualitas. Tidur yang nyenyak ya, Elsa." ucap Tama, lalu tersenyum melihat Eryna yang tertidur pulas.

Eryna bermimpi tentang masa kecilnya. Eryna berlibur ke kampung halaman ayah Eryna di luar Negeri. 


Eryna bertanya kepada ayahnya tentang apa itu cinta. Ayah Eryna lalu menjawab,

"Hmm.. Cinta ya. Menurut ayah, cinta itu adalah saat dimana ketika kamu bahagia, kamu ingin orang yang kamu cintai juga bahagia, dan di saat kamu lagi sedih atau kesulitan karena sesuatu, orang yang mencintaimu akan berusaha membuatmu bahagia." ucap Ayah Eryna dalam bahasa inggris, sambil menatap rerumputan hijau dan bunga tulip yang berkemaran.

Saat Tama dan Rahma masih kelas 1 SMA.

H-1 pentas seni ekskul Teater, The Soul Of The Homeland Music Festival akan dilaksanakan. Seluruh anggota Teater yang baru wajib menginap di sekolah untuk membantu panitia acara mempersiapkan set, dekorasi, dan banyak lagi. 

Pukul 23.02 malam. 

Rahma berjalan sendirian dengan mengandalkan cahaya bulan yang menerangi koridor sekolah, sambil memapah tas besar berisi banyak makanan dan minuman untuk seluruh anggota ekskul Teater yang menginap. Dengan tubuh berkeringat karena membawa tas yang begitu berat, perasaan takut jika tiba-tiba muncul hantu, dan hawa dingin malam membuat Rahma merinding dan jantungnya bergedup kencang. Tiba-tiba, Tama menepuk pundak Rahma dari arah belakang,

"Oi Ma, sini tasnya biar gua yang baw-," 

Rahma yang kaget pundaknya tiba-tiba di tepuk, reflek mengayun tas besar dan berat berisi banyak makanan dan minuman kearah belakang, tepat mengenai wajah Tama. Sambil berteriak,

"Setaaan!," teriak Rahma, spontan. 

Beberapa bulan lalu

Beberapa bulan lalu.

Saat Tama mengembalikan semua ingatan Naya soal masa lalunya yang telah memiliki anak. Tama berpikir kalau Naya akan marah ataupun syok setelah ingatannya kembali, tapi, Naya justru tersenyum kepada Tama karena telah menolongnya sewaktu SMP dulu. Meski Tama tahu, bahwa Naya hanya berusaha tetap tersenyum, menghadapi kenyataan bahwa ia sudah memiliki anak di usinya yang masih sangat muda. (Baca part 18 dari judul cerita Aku Dulu Dan Waktu, season 1).

(Baca part 18 dari judul cerita Aku Dulu Dan Waktu, season 1)

"Makasih ya, Tama." ucap Naya, sambil tersenyum kearah Tama. 

2 minggu lalu.

Saat Tama membantu Nurul dan Sasyah, ketua dan wakil OSIS SMA Liberasa menempel denah sekolah untuk murid-murid baru agar tidak tersesat karena sekolah SMA Liberasa sangat luas.

Saat Tama membantu Nurul dan Sasyah, ketua dan wakil OSIS SMA Liberasa menempel denah sekolah untuk murid-murid baru agar tidak tersesat karena sekolah SMA Liberasa sangat luas

"Buruan di tempel, gua udah ga kuat!," keluh Tama, berusaha berdiri tegap menahan tubuh Sasyah agar tidak jatuh. 

"Bentar, ini kayaknya bukan denah sekolah deh..  Eh, inikan denah Rencana Tata Ruang Wilayah kota!," teriak Sasyah, sambil memperhatikan denah yang ada di tangannya.

 "Abang, Nurul penasaran. Nurul ikut naik ya bang, boleh ya," ucap Nurul, sambil melompat-lompat kecil di dekat Tama dan Sasyah. Memohon untuk ikut naik ke pundak Tama seperti Sasyah.

"Lo kira ini panjat pinang!," ketus Tama.

***

Tama lalu kembali menatap Mia dari kejauhan, dengan posisi kedua tangan masih di pinggang.

"Mungkin, kamu ada benarnya Mia. Tapi, Tama disini punya keluarga. Orang-orang lemah yang harus Tama jaga. Dan kebetulan, kenangan yang terlintas barusan kenangan yang menyenangkan," jawab Tama, mencoba menirukan logat masyarakat timur.

"Bodoh sekali. Kalau begitu, Mia harus paksa Tama!," Mia berteriak, lalu menatap tajam kearah Tama untuk menggunakan kekuatan Anomalinya.

Awan gelap tiba-tiba muncul dan angin berhembus sangat kencang. Menerbangan debu dan menggoyangkan dedaunan pohon yang ada di gerbang depan sekolah.

Mia berjalan perlahan mendekati barikade Tim Satuan Tugas Anomali, beberapa mobil Tim Satuan Tugas Anomali berubah menjadi debu seperti di film Avangers : End Game, dimana thanos menghapus sebagian populasi alam semesta.

Murid-murid yang tadinya terlihat antusias karena penasaran mulai menjauh dan berlarian. Sementara Tim Satuan Tugas Anomali dari divisi lembaga kepolisian dan tentara terus di pukul mundur dengan kekuatan Anomali Mia yang ternyata juga dapat menggerakkan angin hanya dengan menatap kearah yang diinginkan.

Tama masih tetap berdiri menatap Mia, mencoba mengaktifkan kemampuannya jika Mia sudah masuk ke dalam jarak tertentu sebagai salah satu syarat aktifnya kemampuan Anomali manipulasi pikirian miliknya.

"Percuma. 1 bulan ini kelompok kita sudah pantau kau punya kegiatan. Kelompok kita sudah tau semua syarat aktifnya kemampuan Anomali kau, Tama." teriak Mia, sambil terus berjalan perlahan mendekati Tama.

Saat jarak Mia sudah cukup dekat dengan Tama. Mia berusaha menyerang Tama dengan tatapannya. Namun, tiba-tiba, Mia seolah memasukki lorong waktu. 

Membawanya pada malam saat desanya di serang oleh kelompok milisi Laskar Jihad

Membawanya pada malam saat desanya di serang oleh kelompok milisi Laskar Jihad. Tapi, kali ini ingatan Mia sedikit berbeda, Tama juga berada di sana menggerakkan tubuh tentara sementara Mia kembali ke tubuhnya sewaktu masih anak kecil dan tidak bisa menggunakan kekuatan Anomalinya.

"Jangan masukki pikiran saya!," teriak Mia, berdiri berhadap-hadapan dengan Tama.

Tama tersenyum di balik kegelapan malam.

"Ini bukan kemampuan Anomaliku, Mia. Kita di kirim ke masa lalu oleh murid pindahan yang baru 5 hari lalu masuk SMA Liberasa, dia sejak tadi duduk jongkok, memperhatikan kita dari jauh," ucap Tama, berjalan pelan keluar dari kegelapan malam.

Halmahera, provinsi Maluku Utara.

12 tahun lalu. 

Pukul 00.45 dini hari. 

1 jam 37 menit sebelum kelompok Laskar Jihad menyerang desa dan Mia kehilangan ibu, ayah, dan kakaknya.

Bersambung..

Ada kreditnya ⬇️

Masa kini.

SMA Liberasa.

"Kerja bagus, Radit." ucap Wira, memuji murid pindahan yang telah mengirim Tama dan Mia ke masa lalu. Sedang jongkok di dekatnya dan Rasyel, yang sejak tadi ikut memperhatikan Mia dan Tama dari kejauhan.

"Siapa Radit?," tanya murid pindahan, kebingungan. Sambil menoleh lalu mendongak kearah Wira.

"Nama lu," jawab Rasyel.

Wira memberi isyarat tangan kepada murid pindahan untuk membuka buku catatan kecil yang ada di saku bajunya. Murid pindahan itu lalu mengeluarkan buku catatan dari saku bajunya dan mulai membaca catatan yang tertulis di buku dengan mengeja tiap kata.

Di atas langit dekat SMA Liberasa, seorang pemuda menggunakan jaket berwarna biru merek H&N, bertuliskan 'Aku Sayang Ibu 3000', memakai celana pendek model cino, tanpa alas kaki dan berkepala botak plontos. Terbang di atas langit memperhatikan apa yang sedang terjadi di SMA Liberasa. 

"Mata biru suku lingon, ternyata masih ada di era ini. Mata yang di percaya sebagai salah satu mata milik Loft, salah satu pemimpin suku Lingon dengan kekuatan Anomali terkuat yang hilang pada masa perang semesta. Meskipun, di era ini ingatan tentang sejarah perang semesta udah di segel oleh para dewan alam bawah sadar," ucap pemuda berkepala botak plontos.

Angin berhembus kearah pemuda itu, membuat bulu kakinya bergoyang ditiup angin sepoi-sepoi. Debu yang dibawa angin yang mengarah ke pemuda itu membuatnya bersin, menyebabkan hembusan yang kuat kearah bawah, menghancurkan dan menerbangkan beberapa atap rumah warga yang terbuat dari bahan seng, menghasilkan suara dentuman yang besar.

Kantor pusat TSTA nasional. Sebuah gedung pencakar langit dengan arsitektur bangunan futuristis, dengan patung hewan komodo dan buaya sedang duduk sambil bermain catur pada bagian pintu masuk gedung, merupakan hewan yang menjadi maskot dari TSTA nasional.

Di sebuah ruang rapat para petinggi TSTA sedang berdiskusi tentang seseorang yang masuk dalam daftar hitam pemilik Anomali dengan kategori Bethara dengan level Sinatrya. 

Pada layar presentasi, di tampilkan wajah pemuda berkepala botak plontos. Salah satu staf TSTA melaporkan hasil investigasinya kepada para petinggi TSTA.

"Pemuda ini, kami masukkan ke dalam kategori Bethara dengan level Sinatrya,"

Para petinggi TSTA tampak terkejut setelah staf tersebut menyebutkan kategori dan level kemampuan dan penguasaan Anomali oemuda berkepala plontos. Para petinggi TSTA lalu mulai mengusulkan pendapat mereka,

"Kita harus kurung dia!," teriak salah satu petinggi TSTA berbadan gemuk.

"Kita harus ajak pemuda itu bekerjasama!, kategori Bethara dengan level Sinatrya, itu, di percaya memiliki kemampuan dan penguasaan Anomali setara dengan mitologi dewa dewi yunani." ucap salah satu petinggi TSTA berbadan kurus dan berkacamata.

"Jika pemuda itu tidak mau, kita paksa!," teriak petinggi TSTA lainnya.

"Berikan apa yang pemuda itu mau!, harta, tahta, wanita. Tanyakan padanya!," teriak petinggi TSTA lain.

Meja rapat lalu di gebrak dengan kuat hingga hancur. Membuat para petinggi TSTA yang berteriak dan panik terdiam seketika. Para petinggi TSTA tampak berkeringat, melirik kearah kursi Ketua Hubungan Masyarakat TSTA. Ketua Hubungan Masyarakat TSTA menghela nafas, lalu berkata,

"Kategori Bethara dengan level Sinatrya terakhir kali, dimiliki oleh Presiden pertama kita. Bapak proklamator. Dengan kepemimpinan dan perjuangannya bersama para pahlawan, negara ini akhirnya bisa meredeka. Pemuda itu, berpotensi untuk menjadi pemimpin yang bijaksana atau diktator yang membumi hanguskan dan rakus kekuasaan. Kita harus tenang menyikapi ini. Kita harus bisa mendapatkan pemuda itu, buat ia seolah seorang pahlawan negara, menjadi bagian dari abdi negara yang setia, sebelum, pemuda itu menyadari potensinya. Laporan ini akan saya sampaikan pada presiden segera, saya permisi." ucap Ketua Hubungan Masyarakat TSTA, dengan nada suara berat lalu berjalan pergi meninggalkan ruang rapat.

Dukung cerita ini dengan cara

(L)ike.. ;D

Foll(o)w.. ^0^

(V)ot(e).. :3

And Sh(are).. ^_^

Terima Kasih sudah membaca cerita saya! 💌

Cerita yang kamu baca saat ini masih belum selesai/tamat, ada kemungkinan akan diedit seperti adanya perubahan atau penambahan pada kata, gambar, gif, atau musik video. Akan diedit secara penuh setelah rangkaian cerita selesai/tamat.

Part 3 versi uncut akan tersedia di blog segera.. ^o^

Versi uncut kunjungi https://ceritatamasyah.blogspot.com/


Liberasa High School (Season 2) Bagian 5 : Pantomim.

Cerita ini menggunakan konsep cerita bergambar. Ada juga gif dan musik video yang bisa diputar. Rasakan pengalaman membaca yang berbeda. ^_^...