Quotes

Quotes

Selasa, 16 Agustus 2022

Liberasa High School (Season 2) Bagian 5 : Pantomim.

Cerita ini menggunakan konsep cerita bergambar. Ada juga gif dan musik video yang bisa diputar. Rasakan pengalaman membaca yang berbeda. ^_^

 

                                                        DISCLAIMER

Cerita ini berkaitan dengan semesta besar yang penulis buat. Beberapa karya penulis dengan judul berbeda saling terhubung satu sama lain sebagai semesta cerita yang saling berhubungan. Beberapa plot cerita sengaja tidak diceritakan sebab telah diceritakan pada judul cerita lain dari karya penulis. Harap bijak memilih bacaan sesuai umur dan selera. Sebaiknya membaca bagian pertama dari trilogi yang berjudul Aku Dulu Dan Waktu. Sebab cerita ini adalah bagian kedua dari Trilogi.

Catatan :

✨ Download aplikasi wattpad, buat akun atau login terlebih dahulu agar dapat membaca cerita dengan lengkap.

✨ Cerita ini menyajikan konsep cerita yang berbeda. Ada gambar, gif dan musik video yang bisa diputar. Perlu diingat bahwa konsep cerita seperti ini dapat terwujud berkat para kreator dan seniman yang berbakat, penulis menggunakan karya tersebut untuk di kolaborasikan ke dalam cerita penulis.

✨ Jika pembaca tertarik dengan konsep cerita bergambar yang penulis gunakan pada judul cerita ini. Baca juga cerita dari karya penulis yang berjudul Aku Dulu Dan Waktu, Andrea Boundary, yang menerapkan konsep cerita bergambar, ada gif, dan musik video/lagu yang bisa diputar.

✨ Sebelum membaca, harap membaca melalui website/browser/google atau sejenisnya, ubah ke situs desktop jika membaca melalui hp agar musik video/lagu dapat di putar hingga selesai. Di sarankan membaca melalui komputer/laptop.

Penjelasan singkat cerita sebelumnya,

SMA Liberasa.

Minggu pukul 8.12 pagi.

7 hari berlalu sejak Tama dan Mia di kirim ke masa lalu.

Ruang rapat Khusus Dewan Kelas.

Dewan kelas adalah sebutan untuk semua ketua kelas dari 3 angkatan, kelas 1, 2, dan 3

Dewan kelas adalah sebutan untuk semua ketua kelas dari 3 angkatan, kelas 1, 2, dan 3. Jabatan ketua kelas di SMA Liberasa merupakan jabatan penting yang lebih tinggi dari OSIS, Ekskul, dan Club. Meski di SMA Liberasa setiap murid dapat menjabat atau ikut sebagai anggota di OSIS, Ekskul, dan Club setiap murid tetap dianggap mewakili kepentingan kelasnya. Kelas merupakan tempat dimana masing-masing murid bersaing untuk mendapatkan point dengan cara aktif di organisasi, kegiatan sosial, dan banyak lagi. Ada masa dimana murid-murid SMA Liberasa hidup dalam koloni kelasnya dan sangat membanggakan jumlah point yang kelas mereka miliki. Layaknya dalam politik, untuk maju menjabat dibutuhkan partai atau koneksi untuk mendapatkan suara atau dukungan. Sehingga jabatan ketua kelas merupakan jabatan yang sangat penting layaknya ketua partai. Pada saat perebutan jabatan seperti ketua OSIS, Ketua Ekskul, atau ketua club beberapa kelas berkoalisi dengan menyatukan point dan pengaruh agar calon mereka dapat jabatan tersebut. Point tertinggi yang di kumpulkan setiap masing-masing murid sebelum lulus dapat ditukar dengan uang, dimana 1 point = 1 dollar US. Meskipun tidak lagi menjabat, Wira yang pernah menjabat sebagai wakil ketua OSIS periode sebelumnya tetap mendapat point, disebut sebagai point pribadi dan bukan merupakan point kelas.

"Mia dan Tama gak bener-bener balik ke masa lalu. Mereka berdua ngalamin astral projection. Kemampuan Radit yang sebenernya adalah Retrokognisi dari bahasa Latin retro yang berarti mundur, di belakang dan kognisi berarti mengetahui, yaitu persepsi akan kejadian pada masa lalu atau bisa mengetahui sebuah peristiwa yang telah terjadi pada masa lalu. Syarat agar kemampuan Radit aktif adalah kehilangan ingatan di mulai sejak dia lahir sampe umur 5 tahun. Buku catatan yang ada di saku baju Radit berisi semua memori penting sejak dia lahir ke umurnya 5 tahun. Siapa orang tuanya, kapan dia lahir, dimana dia lahir, dan banyak lagi. Radit harus berhasil ngebaca semua catatan di bukunya untuk bisa ngebawa balik Mia sama Tama.."

"..Ada efek samping dari kemampuan Anomali Radit, yaitu dia akan kehilangan kemampuan semua kemampuan yang dia pelajari sejak kecil seperti berjalan, baca, tulis dll. Ini berhubungan dengan syarat agar kemampuannya aktif. Kehilangan ingatan tentang gimana caranya berjalan, berdiri, berlari, membaca, menulis, berhitung dan banyak lagi membuat Radit harus mempelajari semuanya lagi secepatnya agar dapat ngembaliin Astral Tama dan Mia. Tama selama ini selalu menjadi mentor untuk Radit karena cuman Tama bisa ngembaliin ingatan Radit yang kehapus dalam sekejap." jelas Wira, kepada dewan kelas lainnya.

"Tunggu-tunggu, kalo kemampuan Anomali Radit Retrokognisi, dan bisa mengirim Astral Projection ke masa lalu. Terus, ada dimana tubuh Mia sama Tama?," tanya Szuyu, penasaran.

Minggu, pukul 9.27 pagi.

Asrama perempuan SMA Liberasa.

Hari ini Anna, Eryna dan Jihan berencana pergi berbelanja dan ingin mencoba toko makanan Supwey yang baru saja kembali dibuka setelah sempat tutup selama bertahun-tahun karena kantor pusat Supwey yang ada di luar Negeri memutuskan untuk mengurangi pembukaan cabang di negara lain.

"Eryna, Jihan, udah mau jam 10 nih.., kalo ga pergi sekarang antrinya bisa panjang loh," teriak Anna sambil membuka pintu kamar asrama Eryna dan Anna. Mata Anna seketika terbelalak dengan apa yang dilihatnya. Sekujur tubuh Anna seketika membatu dan wajahnya berubah pucat.

 Sekujur tubuh Anna seketika membatu dan wajahnya berubah pucat

"Eryna.., Jihan.." gumam Anna dengan mata terbelalak. Kaki Anna gemetar, Anna terduduk lemas sambil merapatkan kedua pahanya.

Saat Anna terpaku dengan jasad Eryna dan Jihan yang menggantung di depan matanya dan darah menetes dari ujung kaki Eryna dan Jihan, tiba-tiba ledakan besar terjadi di kamar itu. Suara ledakan itu terdengar hingga ratusan meter.

Saat Wira sedang berlari di koridor sekolah menuju asrama perempuan, dia tiba-tiba terhubung dengan Wira dari masa depan dan sudah berada di dunia alam bawah sadar tempat mereka biasa bertemu

Saat Wira sedang berlari di koridor sekolah menuju asrama perempuan, dia tiba-tiba terhubung dengan Wira dari masa depan dan sudah berada di dunia alam bawah sadar tempat mereka biasa bertemu.

Saat Wira sedang berlari di koridor sekolah menuju asrama perempuan, dia tiba-tiba terhubung dengan Wira dari masa depan dan sudah berada di dunia alam bawah sadar tempat mereka biasa bertemu

"Udah lama kita ga ketemu ya, apa kabar diriku dari masa lalu?," sapa Wira dari masa depan sambil tersenyum, dalam wujud Wira kecil.

Baca juga chapter lainnya agar mengerti alur ceritanya ya.. ^_^

Season ke 2 dari Aku Dulu Dan Waktu, Liberasa High School part 5.

Sub judul : Pantomim


Masa kini.

SMA Liberasa.

Beberapa hari setelah ledakan di asrama perempuan SMA Liberasa.

Ada banyak media yang memberitakan terkait ledakan yang terjadi di asrama perempuan SMA Liberasa. Di depan media, tim TSTA melakukan konferensi pers, 

"Setelah di investigasi oleh Tim Satuan Tugas Anomali (TSTA) ledakan yang terjadi beberapa hari lalu diduga murni merupakan serangan dari teroris," ucap Nami, kepada wartanan. Nami merupakan salah satu pejabat tinggi di TSTA pusat.

Beberapa wartawan bertanya silih berganti. Sosial media juga diramaikan dengan hastag #AnomaliSiapMati dimana banyak orang diberbagai aplikasi seperti Instagraham, TokTek, YouNuse, dan aplikasi sejenis membuat video yang membahas soal ledakan di asrama perempuan SMA Liberasa yang menewaskan 5 murid perempuan dan belasan murid mengalami luka-luka.

Di era baru dimana hampir 1/4 populasi orang di dunia memiliki kemampuan Anomali, ada begitu banyak masyarakat yang menganggap pemilik kemampuan Anomali sebagai penyihir dan penipu. Ilmu gaib, ilmu kanuragan, dan berbagai jenis ilmu yang di kategorikan sebagai anomali banyak tidak disukai oleh masyarakat. Masyarakat modern cenderung lebih mempercayai sains dan teknologi yang ada daripada kemampuan supranatural.

Taman Pemakaman Umum (TPU) Kasablanka. Aura dingin menyebar keseluruh pemakaman bersama terang bulan yang bersinar. Malam itu, Rahma dan Wira mengunjungi makam Eryna, salah satu yang meninggal dalam insiden ledakan.

 Malam itu, Rahma dan Wira mengunjungi makam Eryna, salah satu yang meninggal dalam insiden ledakan

Wira dan Rahma berdiri di depan makam Eryna Rahmadita. Wajah Rahma yang biasanya ceria, di depan makam sahabatnya itu Rahma hanya terpaku memandangi nisan Eryna. Di bawah sinar bulan yang menerangi malam, Wira dan Rahma memandangi nisan Eryna selama beberapa menit. Pikiran mereka dipenuhi kenangan tentang Eryna yang tidak ada habisnya. Lalu, air matapun jatuh dari pipi Rahma. Matanya yang berkaca-kaca sejak tadi karena menahan tangis, akhirnya tumpah. Sementara Wira terlihat cukup tegar. Dengan setelan celana dasar warna hitam dan kemeja lengan panjang berwarna hitam, Wira memikirkan tentang sebuah cerita di dalam film, manga atau komik. 

"Kalo ini cerita komik atau film, bukankah harusnya karakter yang mati itu terjadi ketika cerita udah masuk ke bagian konflik. Atau, bisa juga sebagai cara biar tokoh utama ngalamin perkembangan karakter. Kayak karakter Ace di manga One Peace, Jiraiya di manga Naruto, atau anjing yang mati di film Jhon Wick. Tapi, mau dunia berubah kayak sekarang, kami hanyalah pelajar atau anak muda yang berusaha nikmatin masa muda kami," gumam Wira di dalam pikirannya, lalu mengangkat kepalanya ke langit dan memandangi bulan.

Rahma lalu memeluk Wira dan menangis sesenggukan di pundak Wira hingga membasahi bagian lengan kanannya.

Setelah mengunjungi makam Eryna, Wira dan Rahma lalu berjalan menuju rumah  menggunakan mobil. Di perjalanan menuju rumah, Wira mencoba memecah keheningan agar Rahma tidak terus larut dalam kesedihan.

"Rahma, Are you okey?, tanya Wira, sambil mencoba tetap focus menyetir mobil.

"I'm Okay. Maaf ya Wir, karena malem-malem begini Rahma tiba-tiba minta di temenin ke makamnya Eryna," jawab Rahma, pelan. Mencoba terlihat tegar di depan Wira.

Rahma lalu bertanya balik kepada Wira,

"You too?," tanya Rahma, sambil melirik kearah Wira.

Wira lalu menyalakan musik dari stereo mobil, memutar salah satu lagu yang seolah mewakili perasaannya, malam itu

Wira lalu menyalakan musik dari stereo mobil, memutar salah satu lagu yang seolah mewakili perasaannya, malam itu.

*klik untuk memutar musik video di bawah agar mendapat pengalaman membaca yang berbeda. Jika dirasa kurang nyaman musik video bisa di pause. 

Metallica : "Nothing Else Matters"

Malam semakin larut, Rahma tertidur dalam perjalanan menuju rumah. Wira mencengkram erat setir kemudi dan berjanji pada dirinya sendiri, kalau era baru ini harus segera berakhir. 

***

Pada pertemuan Wira dengan dirinya dari masa depan dalam wujud Wira kecil setelah ledakan baru saja terjadi di asrama perempuan SMA Liberasa. Di dunia alam bawah sadar,

"Gua harus nolongin Eryna!," teriak Wira dari masa lalu (Karakter utama) kepada Wira dari masa depan.

"Tenang. Di dunia alam bawah sadar, waktu berhenti untuk sesaat." ucap Wira dari masa depan, mencoba menenangkan Wira dari masa lalu.

Wira dari masa lalu dan masa depan lalu mengobrol setelah sekian lama mereka tidak bertemu. Wira dari masa depan memberitahu kalau di garis waktunya tidak ada era Anomali. Wira dari masa depan berkata kalau di tahun yang sama pada garis waktunya, ada virus yang menyebar keseluruh dunia dan menjadi pendemi virus yang telah memakan jutaan korban di seluruh dunia, tiap negara mengambil kebijakan lockdown agar virus tidak menyebar dan berbagai kebijakan lain selama masa pendemi yang berlangsung selama kurang lebih 2 tahun.

"Kalo perbedaan kejadian diantara garis waktu kita bisa sejauh ini, lo sebaiknya mulai nyari tahu apa penyebabnya," ucap Wira dari masa depan.

"Selain virus, ada perbedaan apa lagi di garis waktu lo dengan garis waktu gua Wir?," tanya Wira dari masa lalu (karakter utama).

"Gua akan cerita mulai dari orang-orang terdekat kita dulu. Hmph.. pertama, Eryna ga meninggal. Meskipun sempet kena virus dan ngalamin badai sitokin, Eryna masih hidup. Kedua, DNA anak Naya ternyata sama dengan Tama dan ngebuat geger 1 sekolah, terus..,"

"Tunggu!, jadi anak Naya itu sebenernya anak Tama!?," ucap Wira dari masa lalu, spontan.

"Gua lanjut dulu ya. Ketiga, Rahma pacaran untuk pertama kalinya. Sama anak basket, kalo ga salah namanya Agil. Tapi hubungan mereka ga lama, karena Agil selingkuh dan ngebuat Rahma patah hati luar biasa. Keempat, 5 pilar bubar dan mulai sibuk masing-masing setelah lulus dari SMA Liberasa." 

"Udah, itu aja?," tanya Wira dari masa lalu.

"Ohya 1 lagi, Sophia pacarnya Tama. Di garis waktu gua, setelah putus dari Tama. Sophia..," Wira dari masa depan terlihat ragu untuk memberitahu.

"Kenapa Sophia?," tanya Wira dari masa lalu, penasaran.

"Kejadiannya, waktu gua udah kuliah semester 3. Untuk pertama kalinya gua mau nyoba ke rumah bordil, setelah sampe sana, setelah milih dan jalan menuju kamar. Di salah satu kamar gua denger teriakkan di kamar yang baru aja gua lewatin,"

"Maaf gua potong, teriakkan di rumah bordil bukannya wajar ya?," tanya Wira dari masa lalu.

"Gua juga mikirnya gitu, tapi, entah kenapa gua tergerak untuk masuk ke kamar itu kayak ngerasa teriakkan itu dari orang yang kita kenal. Ternyata bener,  itu teriakkan dari Sophia. Singkat cerita, waktu gua dobrak pintunya, Sophia udah telentang dan sambil nangis. Di atas Sophia ada babi gendut yang nyoba nyium bibirnya tapi "pisangnya" belum sampe masuk. Sophia dengan nada lirih ngeliat kearah gua, terus bilang 'Tolong'. Dan malam itu, berakhir dengan gua dan Sophia di usir dari rumah bordil dan ngobrol berdua di angkringan. Di salah satu topik obrolan, Sophia cerita kalau dia ngalamin banyak kejadian pelik untuk urusan cinta. Mulai dari kedua orang tuanya, abang dan kakaknya, beberapa mantannya setelah Tama,sampe akhirnya Sophia mutusin buat dateng ke rumah bordil dan nyoba bercengkrama untuk pertama kali." ucap Wira dari masa depan.

"Urusan cinta emang rumit, ya. Terus, kelanjutannya gimana?," tanya Wira dari masa lalu.

"Karena ini kejadiannya sebelum gua ngurung diri selama 18 tahun. Gua akhirnya pacaran sama Sophia. Selama gua ngurung diri di kamar selama 18 tahun, Sophia masih setia nunggu gua. Selama gua koma dan akhirnya bangun pun, Sophia masih setia nunggu. Setelah nunggu gua selama itu, umur Sophia udah sekitar 38/39 tahun dan masih keliatan cantik. Setelah gua sadar dari koma karena kompilasi akibat dari ngurung diri selama 18 tahun, gua akhirnya nikah sama Sophia. Ceritanya lebih panjang lagi, tapi kurang lebih begitu situasi saat ini di garis waktu gua. Di tambah, soal orang tua kita yang tanggal dan cara meninggalnya yang beda, di garis waktu gua, kedua orang tua kita meninggal karena sakit. Sementara di garis waktu lo, karena kecelakaan pesawat," jelas Wira dari masa depan. (Baca judul cerita Aku Dulu dan Waktu Season 1 part 8)

"Ada banyak yang pengen gua obrolin. Tapi saat ini ada banyak hal yang harus gua urus di garis waktu gua. Ohya, karena lo dari masa depan, menurut lo, apakah gua masih bisa nolongin Eryna?," ucap Wira dari masa lalu (karakter utama).

"Ngeliat gimana sifat kita yang ga mau disebut pahlawan. Sebaiknya, di coba aja," ucap Wira masa depan lalu menjentikkan jarinya. 

Jetikan jari Wira dari masa depan membuat Wira dari masa lalu kembali ke kesadarannya dan berlari menuju sumber ledakan di asrama perempuan SMA Liberasa.

Sesampainya di lobby asrama perempuan yang sudah tertutup debu dan beberapa bongkahan bangunan yang hancur. Wira melihat Rahma dan Naya yang pingsan dengan luka di kepala dan kaki. Dengan perasaan bimbang antara menyelamatkan Eryna atau Rahma dan Naya. Wira memutuskan untuk menyelamatkan Rahma dan Naya terlebih dahulu. Suara gesekan bangunan yang seolah akan runtuh membuat Wira khawatir jika membawa Naya atau Rahma secara bergantian, salah satu dari mereka bisa saja tetimpa bangunan dan tidak selamat. Wira mencoba melihat sekeliling jika ada benda yang mungkin dapat membantunya membawa Rahma dan Naya bersamaan. Setelah berusaha melihat sekeliling diantara debu akibat dari reruntuhan bangunan yang terus jatuh sembari menutup hidung dan mulutnya agar tidak kemasukkan debu menggunakan lekukan tangan, Wira menemukan keranjang cucian yang cukup besar yang berada cukup dekat dari tempatnya berdiri.

 Setelah berusaha melihat sekeliling diantara debu akibat dari reruntuhan bangunan yang terus jatuh sembari menutup hidung dan mulutnya agar tidak kemasukkan debu menggunakan lekukan tangan, Wira menemukan keranjang cucian yang cukup besar yang be...

Setelah mengambil keranjang cucian, Wira lalu mengangkat tubuh Rahma dan Naya masuk ke dalam keranjang cucian. Setelah memasukkan tubuh Rahma dan Naya ke dalam keranjang cucian dan mau mendorong kearah pintu keluar, debu dari reruntuhan bangunan perlahan menghilang dan membuat Wira melihat ada belasan murid perempuan yang juga pingsan di lobby asrama. Wira lalu mengangkat satu persatu murid perempuan ke dalam keranjang yang cukup untuk 6 orang dan kembali lagi sampai semua murid yang pingsan, semua berhasil Wira selamatkan. 

Setelah menyelamatkan semua murid perempuan yang pingsan di lobby asrama perempuan, Wira melihat dari kejauhan beberapa guru, tim  TSTA dan beberapa murid berdatangan menuju asrama perempuan. Melihat kerumanan orang yang datang kearahnya, Wira tiba-tiba pergi menjauh dan bersembunyi ke tempat yang sepi. Saat Wira mencoba mengatur napasnya karena kelelahan setelah menyelamatkan murid-murid perempuan yang pingsan. Seseorang tiba-tiba muncul dari belakang Wira, lalu berkata..

 Seseorang tiba-tiba muncul dari belakang Wira, lalu berkata

gumam Wira di dalam pikirannya, tidak percaya

gumam Wira di dalam pikirannya, tidak percaya. Eryna lalu memberikan selembar kertas kepada Wira, Wira lalu membaca kertas tersebut yang bertuliskan,

Setelah membaca kertas yang diberikan Eryna, Wira lalu mengangkat kepalanya untuk melihat sosok Eryna lagi, tapi, sosok itu sudah menghilang

Setelah membaca kertas yang diberikan Eryna, Wira lalu mengangkat kepalanya untuk melihat sosok Eryna lagi, tapi, sosok itu sudah menghilang.

***

Setelah insiden ledakan di asrama perempuan SMA Liberasa beberapa hari lalu, semua murid SMA Liberasa menjalani sekolah secara online. Beberapa sekolah yang terdaftar sebagai sekolah yang memiliki cukup banyak murid berkemampuan Anomali juga mengajukan permohonan kepada Kementerian Pendidikan agar dapat menjalani sekolah secara online sampai situasi membaik, Kementerian lalu mengeluarkan Surat Edaran tentang Pelaksaan Sekolah Secara Online yang berisi tentang aturan dimana semua sekolah dapat mengambil kebijakan untuk melaksanakan sistem belajar mengajar secara online untuk sementara waktu demi keamanan dan keselamatan para murid baik yang berkempuan Anomali ataupun tidak serta kebijakan dan aturan lainnya dalam Surat Edaran.

Di dalam mobil.

Sesampainya di rumah Rahma, Wira mencoba membangunkan Rahma dari tidurnya. Setelah terbangun, Rahma dengan keadaan masih mengantuk dan mata yang sembab lalu memeluk Wira dan berkata,

"Hati-hati ya Wir, Aku ga mau sampe kehilangan kamu juga. Dan.. makasih karena udah nolongin Aku sama Naya dan beberapa murid cewek waktu ledakan itu. Aku tahu kamu pergi setelah orang-orang pada dateng, itu, karena kamu ga mau siapapun tahu tentang sifatmu. Termasuk, soal rencana ngirim astral Tama ke masa lalu. Kamu nyoba nyelametin Tama dari serangan teroris itu dan nyimpen tubuh Tama dan Mia di tempat yang aman. Tapi ternyata rencanamu ga sepenuhnya berhasil. Rahma ga tau beban seberat apa yang kamu tanggung, Rahma cuman berharap Wira ga sampe ngamuk kayak kita SMP dulu," ucap Rahma, lirih. Sambil memeluk Wira dengan erat.

"Kamu ngigo ya, barusan ngomong apasih. Ma," ucap Wira lalu melepas pelukannya dan mencubit pipi Rahma agar tersadar. 

"Rahma cuman nyoba adegan romantis biar kayak di drakor sama anime

"Rahma cuman nyoba adegan romantis biar kayak di drakor sama anime. Soalnya Wira keliatan sedih terus semenjak Eryna meninggal," ucap Rahma, tidak jelas. Dengan mulut yang terbuka lebar.

"Drakor sama anime teros.. tugas sekolahmu tuh di kerjain dan kesehatanmu itu loh, juga di jaga." ucap Wira sambil menggoyang-goyangkan pipi Rahma.

"Wir, kok kamu bisa tau jalan?," tanya Rahma, tidak jelas. Dengan mulut yang terbuka lebar. 

Wira perlahan melepas cubitan pipinya lalu menatap nanar kearah Rahma dan berkata,

"Aku, adalah Wira dari masa depan. Semakin sering Aku terhubung dengan Wira dari garis waktu ini melalui dunia alam bawah sadar, maka sepenuhnya Aku bisa ngendaliin kesadaran Wira dari setiap garis waktu yang ada berbagai semesta." jawab Wira.

"Kamu ngigo ya Wir?," tanya Rahma, menirukan ucapan Wira. 

Kediaman keluarga Ranaya.

Setelah mengantar Rahma pulang, Wira juga kembali ke rumahnya. Rumah besar yang sepi karena Wira hanya tinggal sendiri.

 Rumah besar yang sepi karena Wira hanya tinggal sendiri

Setelah mandi dan bersiap untuk tidur. Pikiran Wira dipenuhi oleh banyak hal yang membuatnya sulit tidur.

Wira menangis memikirkan betapa tidak berdaya dirinya di era baru dimana kemampuan Anomali muncul

Wira menangis memikirkan betapa tidak berdaya dirinya di era baru dimana kemampuan Anomali muncul. Kejahatan jenis baru meningkat, berbagai kemungkinan dapat terjadi, rencana Wira untuk melindungi teman-temannya dan menjalani kehidupan SMA yang biasa saja, tidak sepenuhnya berhasil sejak Tama mengumumkan kemampuan Anomalinya di depan para murid dan guru sekitar 2 bulan lalu.

"Tama, maaf karena gua ga nepatin janji gua untuk bisa ngelindungin Eryna dan Sophia selama lo dikirim ke masa lalu," ucap Wira, lirih. Perlahan air mata Wira jatuh dari ujung matanya.

***

*klik untuk memutar musik video di bawah agar mendapat pengalaman membaca yang berbeda. Jika dirasa kurang nyaman musik video bisa di pause.

Halmahera, provinsi Maluku Utara.

12 tahun lalu.

Pukul 02.15 dini hari.

7 menit sebelum kelompok Laskar Jihad menyerang desa dan Mia kehilangan ibu, ayah, dan kakaknya. 

Tama menggangkat tangannya ke langit. Sebuah bola berwarna pelangi terbentuk dari telapak tangan Tama. 

Saat laskar jihad berhasil menghancurkan pelindung gaib yang dibuat oleh Presiden pertama untuk melindungi penduduk suku lingon dari para pemburu mata biru suku lingon

Saat laskar jihad berhasil menghancurkan pelindung gaib yang dibuat oleh Presiden pertama untuk melindungi penduduk suku lingon dari para pemburu mata biru suku lingon. Sebuah cahaya berkilauan muncul dari langit dan menghancurkan kelompok laskar jihad yang mencoba masuk kearea desa suku lingon.

 Sebuah cahaya berkilauan muncul dari langit dan menghancurkan kelompok laskar jihad yang mencoba masuk kearea desa suku lingon

Ledakan besar itu terus menerus terjadi, menyerang setiap anggota kelompok laskar jihad yang mencoba masuk ke desa suku lingon menggunakan kemampuan gaib

Ledakan besar itu terus menerus terjadi, menyerang setiap anggota kelompok laskar jihad yang mencoba masuk ke desa suku lingon menggunakan kemampuan gaib. Warga suku lingon yang memiliki kemampuan gaib juga ikut membantu melawan kelompok laskar jihad yang terus mencoba menembus pertahanan desa. Sementara di dunia nyata, desa tempat dimana suku lingon berada hanya tampak seperti hutan belantara dengan aliran sungai yang sunyi dan sepi di malam hari, tidak ada bangunan rumah desa, jalan setapak, ataupun sumur. 

Mia yang berdiri di samping Tama terpana melihat kekuatan besar yang Tama keluarkan. Mia lalu bertanya darimana Tama bisa mendapatkan kekuatan sebesar itu, Tama tersenyum kearah Mia lalu menjawab,

"Dewa shinobi," jawab Tama, lalu terkekeh.

Mia lalu memukul perut Tama dengan keras, membuat Tama tersedak dengan posisi masih mengangkat salah satu tangan kearah atas. Tama masih terus mempertahankan posisinya itu untuk melindungi desa menggunakan bola cahaya pelangi yang terbentuk dari telapak tangannya. Bola pelangi itu menghasilkan ledakan yang terus menerus dari langit, menyerang kelompok jihad yang mencoba masuk ke dalam atapun menyerang desa.

"Darimana!?," teriak Mia kearah Tamaa dan bersiap memukul perut Tama lagi jika Tama masih menjawab dengan bercanda.

"Aku juga ga tau!," ucap Tama sedikit berteriak, sebab ledakan besar yang terus menerus membuat telinga sulit mendengar apapun di sekitar.

"Masa ga tau!?," teriak Mia, membalas ucapan Tama.

"Aku cuman ngikutin suara di kepalaku, suaranya mirip sama bapak proklamator, Presiden pertama negeri ini. Awalnya Aku ragu, tapi suara itu bilang untuk jangan khawatir. Terus suara itu bilang, ledakan atau kekuatan sebesar ini ga bakal ngaruh ke dunia nyata, sebab ini adalah dimensi para Raja yang suka moksa!," ucap Tama, mencoba menyampaikan suara yang masuk ke kepalanya.

"Aku tidak mengerti apa maksudnya. Tapi, selama itu demi melindungi desa, tolong sampaikan terima kasih sama suara itu!," balas Mia.

"Suara ini bilang, "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, namun perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri," ucap Tama, terus mengikuti suara yang masuk ke kepalanya.

Pagi hari. 

Setelah pertarungan besar melawan dan mengusir kelompok laskar jihad yang mencoba menyerang desa suku lingon untuk mengambil mata biru suku lingon.

Seluruh warga suku lingon berkumpul di lapangan desa untuk merayakan keberhasilan mereka melawan dan mengusir kelompok laskar jihad yang mencoba menyerang desa

Seluruh warga suku lingon berkumpul di lapangan desa untuk merayakan keberhasilan mereka melawan dan mengusir kelompok laskar jihad yang mencoba menyerang desa. Hari penyerangan yang berhasil di cegah menjadi hari perayaan suku lingon kepada tuhan dan alam yang telah membantu melindungi desa suku lingon dari serangan kelompok laskar jihad.

Tama yang kehabisan energi memilih untuk berbaring di tanah menatap langit biru di atasnya. Salah satu warga suku lingon yang bertubuh besar setinggi atap rumah tiba-tiba mengangkat tubuh Tama, menggendong Tama yang berbaring lalu membuat Tama duduk di atas di pundaknya, Tama yang masih kelelahan lalu berusaha mengikuti perayaan kemenangan dari serangan kelompok laskar jihad. Beberapa masakkan khas suku lingin dibuat untuk meriahkan hari perayaan, semua warga desa bersorak gembira. Mia tersenyum kearah Tama sebagai rasa terima kasih karena telah menyelamatkan desanya. 

Akan tetapi, di tengah perayaan desa suku lingon dan para penduduk desa tampak bahagia, pikiran Tama terus berusaha menjawab pertanyaan di benaknya tentang "Apakah perubahan ini dapat berpengaruh ke masa depan, sebab yang dikirim ke masa lalu hanya astral, seperti di film Doctor Sleep karya Stephen King. Tidak seperti konsep menjelajahi waktu dalam film Avangers End Game atau Hot Tub Time Machine,"

Di tengah perayaan desa suku lingon. Astral Tama tiba-tiba keluar dari tubuh yang ia pinjam selama berada di desa, lalu astral Tama memasuki lorong waktu dan kembali ke masa kini.

 Astral Tama tiba-tiba keluar dari tubuh yang ia pinjam selama berada di desa, lalu astral Tama memasuki lorong waktu dan kembali ke masa kini

12 tahun kemudian. 

Tama perlahan membuka mata dan melihat kearah langit-langit kamar yang familiar.

Kediaman keluarga Kesemojati.

Pagi hari yang cerah.

Eryna menyapa Tama yang baru saja bangun setelah 15 hari tubuh astralnya kembali dari masa 12 tahun lalu

Eryna menyapa Tama yang baru saja bangun setelah 15 hari tubuh astralnya kembali dari masa 12 tahun lalu.

"Morning," sapa Eryna, sambil duduk merapatkan kedua paha dan memegang segelas cangkir berisi kopi hitam dengan kedua tangan. Kopi hitam adalah jenis kopi yang sangat disukai Eryna. 

Saat melihat Eryna, air mata Tama tiba-tiba menetes melewati pipinya

Saat melihat Eryna, air mata Tama tiba-tiba menetes melewati pipinya.

"Kamu kenapa Tam?," tanya Eryna, kebingungan.

Sesaat setelah terbangun di tubuhnya, Tama seolah merasakan perasaan sedih yang mendalam, raga Tama yang ditinggal astralnya selama 15 hari seperti menahan banyak perasaan yang ingin diungkapkan dan tindakan yang ingin dilakukan.

"Ini aneh, tubuh gua harusnya di masukin ke kulkas atau minimal ada di rumah sakit biar bisa di rawat selama astralnya keluar. Tubuh gua mungkin aja udah ngelewatin waktu berhari-hari di masa kini selama astral gua pergi ke masa lalu. Tapi, tubuh gua kenapa kayak cuman abis ditinggal tidur sebentar," gumam Tama, di dalam pikirannya.

Melihat Tama bersikap aneh karena tiba-tiba menangis saat baru bangun tidur dan termenung seolah sedang memikirkan sesuatu, Eryna lalu menawarkan kopi hitam kepada Tama.

"Kamu mau Aku buatin kopi hitam juga, kah?," tanya Eryna, menawari Tama.

"Eryna, Aku udah tidur berapa lama?," Tama bertanya kepada Eryna karena penasaran.

"Hmph, sekitar.. 15 menit. Ohya, tadi waktu kamu tidur, Wira nelpon ke hpmu tapi Aku yang angkat. Wira bilang kalo masa depan udah berubah, tolong sampein ke Tama, gitu. Sama, Wira minta kamu hati-hati sama organisasi Pantomim. Aku ga ngerti maksud Wira apa, jadi Aku iyain aja. Kamu buruan mandi gih, bentar lagi jam 10 loh. Katanya kamu mau jalan sama Sophia hari ini, Aku nitip Supwey ya," ucap Eryna, lalu menyeruput kopi hitam buatannya.

Bersambung..

Ada kreditnya ⬇️

Halmahera, provinsi Maluku Utara.

12 tahun lalu.

Pukul 08.08 pagi.

"Kamu kenapa tiba-tiba jatuh dari pundaknya Bal, Tam?," tanya Mia, khawatir.

"Ka-kalian siapa?," ucap tentara yang kesadarannya telah kembali setelah Astral Tama keluar dari tubuhnya.

"Jadi, cuman astral Tama yang kembali ke masa 12 tahun kemudian dan Aku masih disini untuk mulai semuanya dari awal lagi. Itu artinya.. Masa depan dimana keluargaku dan seluruh penduduk suku lingon mati udah berhasil diubah, dan masa depan baru tercipta tergantung dari apa yang Aku lakukan di masa ini. Pertama-tama, Aku jangan sampe lupa untuk beli Bitcoin dalam beberapa tahun lagi, dan organisasi jahat yang pernah Aku ikuti, dimana mereka bisa ngebuat siapapun bisa ngebangkitin kemampuan Anomali tapi dengan metode ekstream, juga, harus segera Aku kasih tau ke Tama," gumam Mia, di dalam pikirannya. Merencanakan masa depan yang lebih baik dari yang pernah ia lalui.

Dukung cerita ini dengan cara

(L)ike.. ;D

Foll(o)w.. ^0^

(V)ot(e).. :3

And Sh(are).. ^_^

Terima Kasih sudah membaca cerita saya! 💌

Cerita yang kamu baca saat ini masih belum selesai/tamat, ada kemungkinan akan diedit seperti adanya perubahan atau penambahan pada kata, gambar, gif, atau musik video. Akan diedit secara penuh setelah rangkaian cerita selesai/tamat.

Part 5 versi uncut akan tersedia di blog segera.. ^o^

Versi uncut kunjungi https://ceritatamasyah.blogspot.com/



Senin, 25 Juli 2022

Liberasa High School (Season 2) Bagian 4 : Mata Biru Suku Lingon (1).

 DISCLAIMER

Cerita ini berkaitan dengan semesta besar yang penulis buat. Beberapa karya penulis dengan judul berbeda saling terhubung satu sama lain sebagai semesta cerita yang saling berhubungan. Beberapa plot cerita sengaja tidak diceritakan sebab telah diceritakan pada judul cerita lain dari karya penulis. Harap bijak memilih bacaan sesuai umur dan selera. Sebaiknya membaca bagian pertama dari trilogi yang berjudul Aku Dulu Dan Waktu. Sebab cerita ini adalah bagian kedua dari Trilogi.

Catatan :

✨ Download aplikasi wattpad, buat akun atau login terlebih dahulu agar dapat membaca cerita dengan lengkap.

✨ Cerita ini menyajikan konsep cerita yang berbeda. Ada gambar, gif dan musik video yang bisa diputar. Perlu diingat bahwa konsep cerita seperti ini dapat terwujud berkat para kreator dan seniman yang berbakat, penulis menggunakan karya tersebut untuk di kolaborasikan ke dalam cerita penulis.

✨ Jika pembaca tertarik dengan konsep cerita bergambar yang penulis gunakan pada judul cerita ini. Baca juga cerita dari karya penulis yang berjudul Aku Dulu Dan Waktu, Andrea Boundary, yang menerapkan konsep cerita bergambar, ada gif, dan musik video/lagu yang bisa diputar.

✨ Sebelum membaca, harap membaca melalui website/browser/google atau sejenisnya, ubah ke situs desktop jika membaca melalui hp agar musik video/lagu dapat di putar hingga selesai. Di sarankan membaca melalui komputer/laptop.

Penjelasan singkat cerita sebelumnya,

12 tahun lalu.

Halmahera, provinsi Maluku Utara.

Pukul 02.22 dini hari.

Laskar Jihad yang merupakan kelompok milisi melawan Angkatan Bersenjata Negeri terus terjadi sebelum dan setelah penandatanganan Piagam Malino II. Beberapa masyarakat desa di evakuasi dan dilindungi agar tidak menjadi korban. Namun, sebuah desa berhasil di kuasai oleh pihak milisi.

Di salah satu rumah warga, seorang tentara mencoba melindungi sepasang suami istri dengan 2 anak dari serbuan milisi. Baku tembak terjadi hingga matahari terbit.

Baku tembak terjadi hingga matahari terbit

Masa kini.

Semenjak Tama menjadi viral karena kemampuannya memanipulasi pikiran dan membuat SMA Liberasa menjadi perhatian nasional dan internasional, 10 hari sejak Tama mengumumkan kemampuannya di podium, SMA Liberasa telah merenovasi 3 bangunan hotel bekas yang di dekat area sekolah SMA Liberasa untuk di jadikan asrama 8 lantai dengan fasilitas lengkap setara hotel bintang 5.

Beberapa murid pindahan dengan kemampuan Anomali dengan kategori Westhi dengan level Nalendra sengaja di kirim ke SMA Liberasa agar mendapat pendidikan dan pelayanan khusus. Westhi diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti Bahaya. Nalendra juga diambil dalam bahasa Sanskerta yang berarti Raja. Contoh kasus Anomali dengan kategori Westhi dengan level Nalendra adalah Tama, yang mampu melihat aura, memanipulasi pikiran dan perasaan. Ada lebih banyak kategori dan level lain untuk membedakan tingkat kekuatan dan penguasaan Anomali. Ada pemilik Anomali yang memiliki kekuatan pada level Nalendra akan tetapi tidak termasuk kategori Westhi atau bahaya karena tidak bisa menguasai kekuatannya dengan terampil.

Setiap minggu Tama diminta oleh Kepala Sekolah SMA Liberasa untuk memberikan sesi materi mengenai kemampuan Anomali kepada para siswa/i SMA Liberasa yang telah mengaktifkan kemampuannya. Tama melirik ke arah 2 petugas Anomali yang mengawasinya dari kejauhan, terus di awasi oleh pihak Tim Satuan Tugas Anomali membuat Tama merasa tidak nyaman.

Dari arah pintu auditorium, Nurul, Ketua OSIS SMA Liberasa berteriak,

Dari arah pintu auditorium, Nurul, Ketua OSIS SMA Liberasa berteriak,

Tama lalu menceritakan bagaimana kemampuannya bisa aktif. Ketika Tama bercerita, tidak hanya Mia yang mendengarkan, tapi juga para murid, guru, dan Tim Satuan Tugas Anomali ikut mendengarkan karena penasaran.

"Terus, terjadi ledakan besar di langit dan cuman Aku yang bisa liat," ucap Tama, melanjutkan ceritanya.

"Terus, terjadi ledakan besar di langit dan cuman Aku yang bisa liat," ucap Tama, melanjutkan ceritanya

(Baca cerita penulis, part 18 dari judul cerita Aku Dulu Dan Waktu, season 1).

Saat jarak Mia sudah cukup dekat dengan Tama. Mia berusaha menyerang Tama dengan tatapannya. Namun, tiba-tiba, Mia seolah memasukki lorong waktu.


Membawanya pada malam saat desanya di serang oleh kelompok milisi Laskar Jihad. Tapi, kali ini ingatan Mia sedikit berbeda, Tama juga berada di sana menggerakkan tubuh tentara sementara Mia kembali ke tubuhnya sewaktu masih anak kecil dan tidak bisa menggunakan kekuatan Anomalinya.

"Ini bukan kemampuan Anomaliku, Mia. Kita di kirim ke masa lalu oleh murid pindahan yang baru 5 hari lalu masuk SMA Liberasa, dia sejak tadi duduk jongkok, memperhatikan kita dari jauh," ucap Tama, berjalan pelan keluar dari kegelapan malam.

Halmahera, provinsi Maluku Utara.

12 tahun lalu.

Pukul 00.45 dini hari.

1 jam 37 menit sebelum kelompok Laskar Jihad menyerang desa dan Mia kehilangan ibu, ayah, dan kakaknya. 

Sementara itu, SMA Liberasa. 

12 tahun kemudian.

"Kerja bagus, Radit." ucap Wira, memuji murid pindahan yang telah mengirim Tama dan Mia ke masa lalu. Sedang jongkok di dekatnya dan Rasyel, yang sejak tadi ikut memperhatikan Mia dan Tama dari kejauhan.

"Siapa Radit?," tanya murid pindahan, kebingungan. Sambil menoleh lalu mendongak kearah Wira.

"Nama lu," jawab Rasyel.

Wira memberi isyarat tangan kepada murid pindahan untuk membuka buku catatan kecil yang ada di saku bajunya. Murid pindahan itu lalu mengeluarkan buku catatan dari saku bajunya dan mulai membaca catatan yang tertulis di buku dengan mengeja tiap kata.

Season ke 2 dari Aku Dulu Dan Waktu, Liberasa High School part 4.

Sub judul : Mata Biru Suku Lingon (1)

EPISODE INI KHUSUS USIA 21+


Masa kini.

SMA Liberasa. 

Minggu pukul 8.12 pagi.

7 hari berlalu sejak Tama dan Mia di kirim ke masa lalu.

Ruang rapat Khusus Dewan Kelas.

Dewan kelas adalah sebutan untuk semua ketua kelas dari 3 angkatan, kelas 1, 2, dan 3

Dewan kelas adalah sebutan untuk semua ketua kelas dari 3 angkatan, kelas 1, 2, dan 3. Jabatan ketua kelas di SMA Liberasa merupakan jabatan penting yang lebih tinggi dari OSIS, Ekskul, dan Club. Meski di SMA Liberasa setiap murid dapat menjabat atau ikut sebagai anggota di OSIS, Ekskul, dan Club setiap murid tetap dianggap mewakili kepentingan kelasnya. Kelas merupakan tempat dimana masing-masing murid bersaing untuk mendapatkan point dengan cara aktif di organisasi, kegiatan sosial, dan banyak lagi. Ada masa dimana murid-murid SMA Liberasa hidup dalam koloni kelasnya dan sangat membanggakan jumlah point yang kelas mereka miliki. Layaknya dalam politik, untuk maju menjabat dibutuhkan partai atau koneksi untuk mendapatkan suara atau dukungan. Sehingga jabatan ketua kelas merupakan jabatan yang sangat penting layaknya ketua partai. Pada saat perebutan jabatan seperti ketua OSIS, Ketua Ekskul, atau ketua club beberapa kelas berkoalisi dengan menyatukan point dan pengaruh agar calon mereka dapat jabatan tersebut. Point tertinggi yang di kumpulkan setiap masing-masing murid sebelum lulus dapat ditukar dengan uang, dimana 1 point = 1 dollar US. Meskipun tidak lagi menjabat, Wira yang pernah menjabat sebagai wakil ketua OSIS periode sebelumnya tetap mendapat point, disebut sebagai point pribadi dan bukan merupakan point kelas.

Di setiap kelas memiliki peraturannya sendiri tergantung kebijakan ketua kelas. Contohnya terkait baju seragam sekolah, tiap kelas mememiliki baju seragam yang berbeda untuk hari rabu dan jum'at/sabtu. Hari lainnya semua murid wajib memakai seragam SMA Liberasa dan disesuaikan dengan kepercayaan yang dianut. Untuk hari minggu atau hari perayaan tertentu murid-murid dibebaskan memakai seragam asal sopan, sesuai norma, budaya di masyarakat dan tidak melanggar hukum yang berlaku.

Ketika kenaikan kelas dan murid-murid mendapat kelas secara acak, saat itulah akan ada kelas yang dapat menjadi kelas yang sangat berpengaruh dan memiliki jumlah point tertinggi sebab setiap murid membawa point pribadi dan point kelas bagi mereka yang sedang menjabat. Contohnya kelas Nurul, Nurul saat ini menjabat sebagai ketua OSIS SMA Liberasa, untuk jabatan ketua OSIS SMA Liberasa berjumlah 100.000 point. Nurul merupakan murid dari kelas 2-A bersama dengan Sasyah yang merupakan wakil ketua OSIS, jabatan wakil berjumlah 50.000 point. Jika di bandingkan dengan kelas Wira yaitu kelas 3-A yang murid-muridnya tidak ada satupun yang menjabat dan lebih memilih untuk belajar lalu pulang ke asrama dengan jumlah point kelas : 500, maka kelas Wira dianggap sebagai kelas yang tidak terlalu berpengaruh dalam dewan kelas. 

Point kelas dan point pribadi berbeda. Point pribadi adalah point yang di dapat setelah jabatan berakhir atau di dapatkan ketika memenangkan olimpiade, lomba, kegiatan sosial atau kreatif contohnya menjadi streamer seperti Eryna, penulis buku seperti Cendya yang novelnya sedang dalam proses pembuatan film oleh Disney, dan banyak lagi. Point kelas adalah point akumulasi bagi murid-murid kelas yang sedang menjabat di OSIS, Ekskul atau Club, seperti Nurul yang sedang menjabat sebagai ketua OSIS SMA Liberasa. 

500 point adalah jumlah yang di dapat jika menjabatan sebagai ketua kelas. Meski jabatan ketua kelas memiliki jumlah point yang sedikit, ketua kelas memiliki pengaruh dan kebijakan layaknya Raja atau penguasa yang mewakili murid-murid di dalam kelas. Untuk pemilihan ketua kelas dilakukan oleh kelas masing-masing dengan cara yang berbeda-beda, ada yang dipilih secara demokrasi, ada yang mengajukan diri, dan ada juga yang terpaksa karena tidak ada murid yang mau. Di kelas Wira tidak ada satupun murid yang sedang menjabat di OSIS, Ekskul, ataupun club, dan hanya ingin focus belajar saja sehingga Wira terpaksa harus menjadi ketua kelas dan mengikuti dewan kelas. 

Dewan kelas berkumpul untuk membahas dan melaporkan perkembangan kelas mereka masing-masing, terutama terkait kemampuan Anomali di kelas masing-masing. Lalu hasil diskusi dewan kelas akan diberikan kepada para petinggi di SMA Liberasa dan Tim Satuan Tugas Anomali (TSTA) untuk ditindak lanjuti.

Diskusi Dewan Kelas di awali dengan masing-masing Ketua Kelas memberikan laporan terkait kemampuan Anomali di kelas masing-masing. Diskusi berjalan lancar. Diskusi dipimpin oleh Nurul dengan jumlah point pribadi 4 juta dan point akumulasi kelas : 600.000 point. Ketua kelas 2-A sekaligus ketua OSIS SMA Liberasa.

"Terima kasih buat abang dan kakak sekalian atas waktunya

"Terima kasih buat abang dan kakak sekalian atas waktunya. Sebelum menutup diskusi dewan kelas, dipersilahkan jika ingin membuka diskusi baru diluar topik agenda hari ini. Saya tidak akan mematikan mikrofon meski diskusi tidak berjalan dengan baik jadi harap berbicara bergantian dan mau untuk saling mendengarkan pendapat." ucap Nurul, gugup. Keringat mengalir di pipinya sebab di depannya ada abang dan kakak kelas yang Nurul ketahui secara rahasia memiliki point pribadi mencapai 1 hingga 10 juta point dan bahkan ada yang lebih.

Cendya mengangkat tangan sambil menyapa ketua kelas lainnya. 

"Hallo semua, izin membuka topik diskusi baru ya," sapa Cendya, dengan pipi memerah

"Hallo semua, izin membuka topik diskusi baru ya," sapa Cendya, dengan pipi memerah. Ketua kelas 3-B dengan point pribadi : 2 juta point. Dan point akumulasi kelas berjumlah :  270.000 point.

Cendya membuka topik terkait kasus soal puluhan murid pemilik kemampuan Anomali dari sekolah lain yang telah menghilang sejak 1 minggu lalu. Cendya lalu berdiri dan mulai mempresentasikan topik yang ia mulai. Cendya khawatir jika SMA Liberasa tidak segera mengambil tindakan maka murid-murid pemilik kemampuan Anomali di SMA Liberasa suatu waktu dapat menjadi korban. Diskusi berjalan alot sebab ada bebebrapa ketua kelas merasa kalau SMA Liberasa sudah cukup aman, apalagi setelah diterapkannya sistem asrama dan pemakaian gelang khusus untuk semua murid. Termasuk para murid yang tidak memiliki kemampuan Anomali. 

"Kenapa gua harus pake gelang ini dah, gua kan bukan orang aneh dengan kemampuan aneh," keluh Tara, sambil melipat kedua tangannya

"Kenapa gua harus pake gelang ini dah, gua kan bukan orang aneh dengan kemampuan aneh," keluh Tara, sambil melipat kedua tangannya. Tara merupakan ketua kelas 3-C dengan jumlah point pribadi mencapai 1.5 juta point dan point akumulasi kelas berjumlah : 400.000 point. Merupakan atlit sepak bola, basket, dan bulu tangkis yang sering memenangkan berbagai kejuaraan tingkat nasional.

Merupakan atlit sepak bola, basket, dan bulu tangkis yang sering memenangkan berbagai kejuaraan tingkat nasional

"Maksud lo orang aneh dengan kemampuan aneh, itu gua ya?," ucap V, dengan tatapan tajam kearah Tara. Sambil mengaktifkan kemampuan Anomalinya, yaitu mewujudkan pedang atau apa saja dari tangan sesuai gambar yang ada di tangannya. Syarat aktif tangan harus berkeringat dan memegang gambar yang spesifik. Kemampuannya aktif ketika kucing kesayangan V tertabrak mobil di depan matanya, sopir yang menabrak kucingnya masih terus di buru oleh V.

Nama V. Ketua kelas dari kelas khusus para murid pindahan yang memiliki kemampuan Anomali, kelas 0-Z atau di kenal sebagai Zero Z Class. Zero Z Class adalah kelas khusus yang dibuat untuk menampung murid-murid dari sekolah lain yang memiliki kemampuan Anomali dengan kategori Westhi dengan level Nalendra. Sistem point tidak berlaku bagi murid pindahan karena insiden Anomali.

"Bang V kok bisa ganteng banget ya god," gumam Szuyu di dalam pikirannya, sambil menopang dagu dengan kedua tangannya dan menatap tajam kearah V. 

Szuyu, ketua kelas 2-B dengan point pribadi 700.000 point dan point akumulasi kelas : 300.000 point.

Diskusi berjalan tidak lancar dan masing-masing ketua kelas memiliki pendapat berbeda

Diskusi berjalan tidak lancar dan masing-masing ketua kelas memiliki pendapat berbeda. Diantara keributan para ketua kelas yang berdebat soal orang aneh dengan kemampuan aneh, makan bubur di aduk atau tidak di aduk, dan makan nasi padang pake tangan atau pake sendok. Wira yang sejak topik Cendya di mulai hanya diam memperhatikan lalu berkata,

ucapan Wira membuat perdebatan dan keriuhan para ketua kelas dalam sekejap hening dan semua ketua kelas memperhatikan Wira dengan wajah serius

ucapan Wira membuat perdebatan dan keriuhan para ketua kelas dalam sekejap hening dan semua ketua kelas memperhatikan Wira dengan wajah serius. Kecuali Nurul, yang kalut dalam lamunan memandangi Wira yang sedang menjelaskan soal kemampuan Radit dan kondisi Tama. 

"Mia dan Tama gak bener-bener balik ke masa lalu. Mereka berdua ngalamin astral projection. Kemampuan Radit yang sebenernya adalah Retrokognisi dari bahasa Latin retro yang berarti mundur, di belakang dan kognisi berarti mengetahui, yaitu persepsi akan kejadian pada masa lalu atau bisa mengetahui sebuah peristiwa yang telah terjadi pada masa lalu. Syarat agar kemampuan Radit aktif adalah kehilangan ingatan di mulai sejak dia lahir sampe umur 5 tahun. Buku catatan yang ada di saku baju Radit berisi semua memori penting sejak dia lahir ke umurnya 5 tahun. Siapa orang tuanya, kapan dia lahir, dimana dia lahir, dan banyak lagi. Radit harus berhasil ngebaca semua catatan di bukunya untuk bisa ngebawa balik Mia sama Tama.."

"Untung ada bang Wira di dewan kelas, soalnya Nurul selalu gugup tiap mimpin diskusi dewan kelas

"Untung ada bang Wira di dewan kelas, soalnya Nurul selalu gugup tiap mimpin diskusi dewan kelas. Jadi pengen berenti sekolah terus nikah aja. Aku kan kaya, pasti bang Wira mau sama aku," gumam Nurul, menopang dagu dengan kedua tangannya, matanya berkaca-kaca, dan pipi yang memerah. 

Kekaguman Nurul terhadap Wira sudah melebihi batas sampai ia tidak bisa menyadari kalau perasaanya sudah larut dalam asmara masa muda layaknya remaja yang pertama kali merasakan cinta.

"..Ada efek samping dari kemampuan Anomali Radit, yaitu dia akan kehilangan kemampuan semua kemampuan yang dia pelajari sejak kecil seperti berjalan, baca, tulis dll. Ini berhubungan dengan syarat agar kemampuannya aktif. Kehilangan ingatan tentang gimana caranya berjalan, berdiri, berlari, membaca, menulis, berhitung dan banyak lagi membuat Radit harus mempelajari semuanya lagi secepatnya agar dapat ngembaliin Astral Tama dan Mia. Tama selama ini selalu menjadi mentor untuk Radit karena cuman Tama bisa ngembaliin ingatan Radit yang kehapus dalam sekejap."

"Tunggu-tunggu, kalo kemampuan Anomali Radit Retrokognisi, dan bisa mengirim Astral Projection ke masa lalu. Terus, ada dimana tubuh Mia sama Tama?," tanya Szuyu, penasaran.

Asrama perempuan SMA Liberasa.

Minggu, pukul 08.18 pagi.

"Selamat pagi, kamu Sophia pacarnya Tama kan?," sapa Naya, duduk di sofa lobby asrama

"Selamat pagi, kamu Sophia pacarnya Tama kan?," sapa Naya, duduk di sofa lobby asrama.

"Selamat pagi, kamu Sophia pacarnya Tama kan?," sapa Naya, duduk di sofa lobby asrama

"Iya, kak Naya ada perlu apa?," tanya Sophia, kebingungan. Sambil memegang seragam SMA Liberasa yang baru saja ia ambil dari ruang Loundry asrama.

"Aku kesini mau cerita. Kamu harus tahu cerita soal gimana Tama ngaktifin kemampuan Anomalinya, sewaktu nyelametin Aku yang hamil muda dan pecah air ketuban. Waktu itu, kami berdua masih SMP. Tapi sebelumnya, kita cari cafe atau tempat yang enak buat ngobrol," ucap Naya, berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan mendekati Sophia.

"Oke, tapi Sophia mau bersiap dulu. Kak Naya tunggu aja ya," ucap Sophia, memutar tubuhnya dan berjalan menuju kamar. 

Sophia baru berjalan beberapa langkah, Naya tiba-tiba memegang kedua pundak Sophia dari arah belakang, menahan Sophia agar tidak kembali ke kamar asrama untuk bersiap. Naya lalu berkata,

"Ga perlu bersiap, karena kita sama-sama cewek jadi Aku tahu waktu yang di butuhin cewek untuk bersiap kalo mau pergi, di tambah Aku males nunggu lama jadi kita pergi sekarang aja," ucap Naya sambil memutar tubuh Sophia ke arahnya.

"Tapi, Sophia belum mandi dari 2 hari lalu. Karena sekolah kita pake AC dan ruang belajar kita juga nyaman, fasilitas sekolah dan asrama juga mewah dan berkelas, Sophia jadi jarang mandi soalnya wangi mandi 1 x bisa tahan sampe 2 atau 3 hari Kak," jelas Sophia, dengan nada pelan dan wajah yang memelas agar Naya membiarkannya mandi dan bersiap dahulu.

"Kenapa cewek-cewek cantik pada suka jarang mandi, heran." pikir Naya. 

Melihat wajah Sophia yang memelas membuat Naya luluh dan menuruti keinginan Sophia. Sophia lalu kembali ke kamar asrama untuk bersiap, sementara Naya duduk kembali di sofa lobby asrama menunggu Sophia. 

45 menit kemudian. Di salah satu kamar asrama perempuan. Sophia sedang di toilet, menyikat gigi sambil memutar musik dari handphonenya.

*klik untuk memutar musik video di bawah agar mendapat pengalaman membaca yang berbeda. Jika dirasa kurang nyaman musik video bisa di pause. 

"Pergi hari ini pake baju apa ya?, pagi ini cuacanya cerah, enaknya pake sunscreen atau sunblock ya?, gimana kalo hari ini tiba-tiba hujan, perlu bawa payung kah?," gumam Sophia, memikirkan banyak hal sebelum pergi

"Pergi hari ini pake baju apa ya?, pagi ini cuacanya cerah, enaknya pake sunscreen atau sunblock ya?, gimana kalo hari ini tiba-tiba hujan, perlu bawa payung kah?," gumam Sophia, memikirkan banyak hal sebelum pergi.

Sementara itu, di lobby asrama perempuan. Naya yang sedang menunggu Sophia, mengobrol berdua dengan Rahma yang baru pulang dari joging.

"Jadi, Naya mau pergi jalan sama pacarnya Tama tapi berdua aja dan ga ngajak Aku sama Eryna ya

"Jadi, Naya mau pergi jalan sama pacarnya Tama tapi berdua aja dan ga ngajak Aku sama Eryna ya. Padahal, Aku dari 1 tahun lalu pengen banget loh di ajak jalan. Kemana gitu, kita berdua atau bertiga sama Eryna," keluh Rahma, duduk di sebelah Naya sambil melipat paha di atas paha lainnya. 

"Mangkanya kamu itu cari pacar sana," jawab Naya sedikit kesal karena sudah menunggu Sophia hampir 1 jam. 

"Emang ada ya cowok yang mau sama Aku?, Aku freak gini gimana bisa dapet pacar coba," tanya Rahma. Merasa tidak percaya diri untuk mendapatkan cowok setelah sebelumnya di tolak oleh Wira. (Baca season 1 part 17 berjudul Aku Dulu dan Waktu)

"Menurutku, kamu itu udah terlalu bucin sama Wira. Cowok sekolah kita yang seganteng Oppa Gong Yo, Lee Min Hoo, Kim Seon Hoo, Song Joong-Ki, terus siapa lagi cowok yang dari ekskul basket dan pernah di osis juga?," 

"Si Agil, tadi kita berdua habis joging bareng terus dia jajanin Aku telur gulung, bakso bakar, sama bayarin mie ayam yang Aku pesen. Kok dia baik banget ya sama Aku," jawab Rahma.

"Nah iya, yang mirip penyanyi Afgan campur Ardhito yang penyanyi juga. Kamu tuh, ga sadar kalo mereka suka sama kamu dan lagi perjuangin kamu, tapi kamunya malah ngerasa ga ada cowok yang suka sama kamu, dan ngerasa insecure. Kalo kata Bu Nana, cowok itu bisa nyerah perjungain cewek yang dia suka karena si cowok ngerasa berjuang sendirian. Kamu sebagai cewek mungkin ngerasanya ga di perjuangin, padahal ada banyak perjuangan yang udah si cowok lakuin buat kamu, dasaran kamunya aja cuek dan ga sadar," ucap Naya, menirukan cara Bu Nana ketika menasehatinya di UKS, saat Naya sedang menjaga Tama yang belum sadar setelah di ganggu setan penjaga toilet perempuan. (Baca part 1)

***

Halmahera, provinsi Maluku Utara.

12 tahun lalu.

Pukul 01.15 dini hari.

1 jam 7 menit sebelum kelompok Laskar Jihad menyerang desa dan Mia kehilangan ibu, ayah, dan kakaknya. 

Di ruang tengah rumah Mia. Beralaskan anyaman bambu, lampu minyak yang menerangi gelap malam, dan terdengar nyaring suara jangkrik mengisi kekosongan malam yang terasa dingin menusuk kulit. Bulan bersinar terang dan bintang berkelip sangat indah seperti lukisan karya Van Gogh.

Semua keluarga Mia berkumpul dan telah mendapat penjelasan dari Tama soal perjalanan Astral yang Mia dan Tama lakukan

Semua keluarga Mia berkumpul dan telah mendapat penjelasan dari Tama soal perjalanan Astral yang Mia dan Tama lakukan. Ayah Mia hanya tertunduk dan mencoba memahami situasi yang akan terjadi sekitar 1 jam lagi berdasarkan cerita Mia, dimana keluarganya akan mati dalam serangan Laskar Jihad. Ayah Mia lalu bercerita tentang suku Lingon,

"Zaman dahulu ada kapal yang berasal dari Eropa sedang berlayar di perairan sekitar Halmahera dan terdampar. Karena sulit mencari bantuan di tengah laut, mereka akhirnya merapat ke daratan. Persediaan makanan di dalam kapal terus menipis menuntut mereka untuk terus bertahan hidup. Oleh karena itu, mereka terpaksa menepi ke daratan terdekat. Akhirnya rombongan orang Eropa tersebut memasuki hutan karena harus mencari makanan. Karena Halmehera Timur di kala itu merupakan wilayah pedalaman, maka akses menuju ke sana sama sekali tidak mudah. Mereka yang awalnya masih bisa mendapat bantuan dari kapal lain yang sedang berlayar, akhirnya menyerah. Dan leluhur kami mulai bermukim disini. Meski kebenaran tentang leluhur kami hanya berdasarkan cerita yang kami dapat secara turun temurun, kami hanya meyakini bahwa keturunan kami yang terdampar, mata biru kami dan kemampuan mata ini adalah anugrah dari tuhan yang kuasa. Hingga akhirnya negara ini merdeka, keajaiban mata biru suku lingon yang berhasil membantu mengusir penjajah mulai tersebar dikalangan para jendral, pengusaha, politisi dan mafia. Layaknya metode pesugihan, mata biru suku lingon dipercaya sebagai salah satu mata yang dapat membawa kejayaan atau kesuksesan. Ada juga yang mengincar mata biru suku lingon untuk di jual ke pasar gelap. Misteri lain mata biru suku lingon hingga saat ini masih terus di sembunyikan, seperti bola liar dimana rumor tentang keberkahan mata biru suku lingon membuat suku lingon terus menjadi incaran.." jelas Ayah Mia yang rambutnya sudah memutih, tubuhnya terlihat lemah dan kulit wajahnya yang sudah berkerut, sambil sesekali batuk ketika ia sedang bercerita.

Tama meminum kopi yang disediakan ayah Mia sambil terus menyimak cerita ayah Mia.

"Presiden pertama, bapak proklamator mencoba melindungi suku lingon dengan membangun pelindung gaib untuk desa kami yang berada di pedalaman hutan Halmahera agar para pemburu mata suku lingon kesulitan masuk. Para tetua suku lingon juga tidak masalah dengan hal itu sebab keselamatan dan kehidupan dari generasi penerus suku lingon harus terus berlanjut." lanjut ayah Mia, lalu batuk berkali-kali hingga mengeluarkan darah.

Dengan sigap Tama bergerak untuk memapah ayah Mia menuju kamar untuk beristirahat, diikuti Ibu dan kakak Mia. Setelah membantu ayah Mia berbaring di atas kasur kapuk, Tama keluar dari kamar lalu berdiri di samping Mia yang juga berdiri sambil menatap keluar jendela. Memandangi langit malam dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kenapa di bawah langit malam yang seindah ini, harus ada banyak kematian." gumam Mia, memikirkan waktu penyerangan Laskar Jihad ke desanya yang kurang dari 1 jam lagi.

Tama yang melihat Mia yang putus asa lalu berkata,

"Aku masih bisa pakai kekuatan Anomaliku. Kalo Mia mau, Tama bisa ubah kejadian malam ini dan ngebuat keluarga Mia tetap hidup," ucap Tama, sambil melirik kearah Mia yang berdiri di sebelahnya.

"Apa syaratnya?," tanya Mia, melirik sinis kearah Tama sebab masih kesal karena telah membawanya kembali ke waktu traumatis dalam hidupnya.

"Syaratnya..,"

Bersambung..

Ada kreditnya ⬇️

Masa Kini.

Asrama perempuan SMA Liberasa.

Minggu, pukul 9.27 pagi.

Hari ini Anna, Eryna dan Jihan berencana pergi berbelanja dan ingin mencoba toko makanan Supwey yang baru saja kembali dibuka setelah sempat tutup selama bertahun-tahun karena kantor pusat Supwey yang ada di luar Negeri memutuskan untuk mengurangi pembukaan cabang di negara lain.

"Eryna, Jihan, udah mau jam 10 nih.., kalo ga pergi sekarang antrinya bisa panjang loh," teriak Anna sambil membuka pintu kamar asrama Eryna dan Anna. Mata Anna seketika terbelalak dengan apa yang dilihatnya. Sekujur tubuh Anna seketika membatu dan wajahnya berubah pucat.  

"Eryna

"Eryna.., Jihan.." gumam Anna dengan mata terbelalak. Kaki Anna gemetar, Anna terduduk lemas sambil merapatkan kedua pahanya. 

Saat Anna terpaku dengan jasad Eryna dan Jihan yang menggantung di depan matanya dan darah menetes dari ujung kaki Eryna dan Jihan, tiba-tiba ledakan besar terjadi di kamar itu. Suara ledakan itu terdengar hingga ratusan meter.

Suara ledakan itu terdengar hingga ratusan meter

Ruang Rapat Khsus Dewan Kelas.

Setelah menjawab pertanyaan Szuyu tentang dimana tubuh Mia dan Tama, Wira lalu melanjutkan penjelasannya terkait rencana yang sudah dia mulai, untuk menggunakan kemampuan Anomali Radit ketika menghadapi Mia dan pada saat SMA Liberasa di susupi pemilik kemampuan Anomali lainnya. Diskusi para dewan kelas berlangsung lancar dan setiap ketua kelas menyampaikan pendapat tanpa ada satupun yang mencoba berdebat atau menyinggung satu sama lain. Ada banyak topik yang dibahas dan setiap usulan masing-masing ketua kelas di terima dengan baik untuk kemudian di lampirkan dalam proposal hasil rapat dewan kelas yang akan di tindaklanjuti oleh para petinggi SMA Liberasa dan TSTA.

Minggu, pukul 9.26 pagi. Rapat dewan kelas selesai.

"Terima kasih buat abang dan kakak sekalian yang sudah hadir. Agenda rapat mingguan berikutnya akan Nurul kabari secepatnya. Mengingat abang dan kakak yang sudah kelas 3, ada banyak tugas dan simulasi latihan ujian tes sebelum masuk kerja dan universitas sesuai peminatan, Nurul akan coba menggunakan aplikasi zoom atau aplikasi lain agar yang tidak dapat hadir dalam agenda rapat dewan kelas bisa tetap ikut secara on-,"

Sesaat sebelum Nurul menyelesaikan kata-katanya, terdengar suara ledakan yang mengguncang bangunan ruang rapat dewan kelas dan membuat retakan di dinding.

"Tangkep ini V!," teriak Wira lalu melempar gambar sebuah pondasi baja berbentuk tiang penyanggah kearah V.

V lalu merubah gambar tersebut menjadi nyata. Para ketua kelas pria di dewan kelas lalu berusaha mengangkat besi baja penyangga agar dapat menahan dinding bangunan yang retak agar ruang rapat dewan kelas tidak roboh.

Wira seolah merasakan sesuatu dan bergegas meninggalkan ruang rapat dewan kelas. Terlintas diingatan Wira ketika dia dan Eryna tertawa bersama saat membicarakan Rasyel yang tergoda dengan Wira yang wujudnya berubah menjadi perempuan setelah terkena kemampuan pemilik Anomali yang dapat merubah gender.

Terlintas diingatan Wira ketika dia dan Eryna tertawa bersama saat membicarakan Rasyel yang tergoda dengan Wira yang wujudnya berubah menjadi perempuan setelah terkena kemampuan pemilik Anomali yang dapat merubah gender

"Eryna.." gumam Wira dalam hati dengan mata berkaca-kaca, menahan air matanya untuk jatuh. Wira berlari semakin cepat menuju suara ledakan.

Saat Wira sedang berlari di koridor sekolah menuju asrama perempuan, dia tiba-tiba terhubung dengan Wira dari masa depan dan sudah berada di dunia alam bawah sadar tempat mereka biasa bertemu.

Saat Wira sedang berlari di koridor sekolah menuju asrama perempuan, dia tiba-tiba terhubung dengan Wira dari masa depan dan sudah berada di dunia alam bawah sadar tempat mereka biasa bertemu

"Udah lama kita ga ketemu ya, apa kabar diriku dari masa lalu?," sapa Wira dari masa depan sambil tersenyum, dalam wujud Wira kecil. 

Dukung cerita ini dengan cara

(L)ike.. ;D

Foll(o)w.. ^0^

(V)ot(e).. :3

And Sh(are).. ^_^

Terima Kasih sudah membaca cerita saya! 💌

Cerita yang kamu baca saat ini masih belum selesai/tamat, ada kemungkinan akan diedit seperti adanya perubahan atau penambahan pada kata, gambar, gif, atau musik video. Akan diedit secara penuh setelah rangkaian cerita selesai/tamat.

Part 4 versi uncut akan tersedia di blog segera.. ^o^

Versi uncut kunjungi https://ceritatamasyah.blogspot.com/




Liberasa High School (Season 2) Bagian 5 : Pantomim.

Cerita ini menggunakan konsep cerita bergambar. Ada juga gif dan musik video yang bisa diputar. Rasakan pengalaman membaca yang berbeda. ^_^...